Part 12 ( Don't cry baby)

582 81 6
                                    

Seulgi POV

Aku menunduk melihat kedua tanganku yang kini digenggam jimin, merasakan hangatnya tangan jimin yang tidak terlalu besar namun lebih besar dari tanganku. Aku masih terdiam memikirkan pertanyaan jimin tentang status kami, membuatku tiba-tiba teringat chan.

Sedang apa dia? apa dia bahagia? bagaimana jadinya kalau dia tau aku sedang seligkuh disini. Bahkan aku juga telah melanggar janjiku, janji tidak akan melirik laki-laki lain, janji hanya chan yang ada di hati dan pikiranku, janji akan kepemilikan tubuhku beserta isinya. 

Memang kami belum pernah berhubungan sex, chan sangat menentang hal itu, namun jika sekedar make out kami memang sering melakukannya.

Aku pernah berjanji akan mencium 1 laki-laki dalam hidupkku di atas altar pernikahan dan laki-laki itu pastinya Park Chanyeol. Namun mengingat chan yang telah menghianatiku dengan pergi begitu saja tanpa pernah bisa aku temui lagi membuat dadaku sesak.

Dan jimin? orang yang membantuku menata kembali hatiku yang ambruk akibat tragedi itu, yang awalnya aku anggap sebagai pelampiasan saja, pemuas sesi make outku jika sedang rindu dengan chan. Awalnya memang seperti itu, namun sekarang aku merasa terkena karma atas perbuatanku, Jimin mulai masuk kedalam hati dan pikiranku tanpa permisi.

Memikirkan chan membuatku bersedih, aku tak sadar ada aliran air mata yang turun dipipiku, terlebih lagi saat jimin mengucapkan kalimat yang cukup membuatku menelan kasar salivaku.

"kang seulgi will you be mine?"




Author pov

Jimin mengelus pipi seulgi, mengusap air mata yang tadi terjatuh entah apa penyebabnya. Seulgi bangun dari tempat duduknya pergi meninggalkan jimin yang termenung sendiri.

Jimin tak beranjak dari kursinya, ia memutuskan memberi seulgi waktu sendiri. Di fikirannya telah penuh dengan pertanyaan, apa ini terlalu cepat? apa seulgi marah? apa dia akan membenci dan menjauhinya? pikirnya penuh kekawatiran.

Seulgi menangis menghadap cermin yang terdapat di depan meja riasnya, tangannya menyentuh sebuah rak di sisi kiri kemudian mengambil kertas persegi panjang yang berisi gambar dirinya dan pria yang sangat ia cintai.

"chan maafin aku" katanya lirih sambil memeluk foto itu dan menangis tersedu-sedu. "aku gatau harus gimana, aku gamau lupain kamu chan. tapi.. tapi aku juga ga bisa bohong sama perasaanku" tangisnya sambil berbicara sendiri seolah-olah lelaki itu ada di hadapannya.

Jimin, dia pria yang baik. Jujur seulgi juga tertarik pada pria itu, namun seulgi terlalu takut untuk jatuh cinta dengannya, ia belum bisa menerima kepergian chan, baginya chan masih disini walaupun ia tak dapat melihatnya. Membayangkan chan melihat dirinya dengan pria lain, seulgi merasa tidak tega.

"aku belum lama kenal sama dia, dia juga belum tentu bisa gantiin posisi kamu" katanya kembali, masih menangis "aku harus gimana chan, aku gamau ada yang ngambil hatiku yang sepenuhnya buat kamu, tapi aku juga gak bisa nolak karna jujur sekarang setengah hatiku juga milik jimin" ucapnya tersedu di tengah tangisannya, ia memperhatikan kembali foto chanyeol lalu mengusap wajah itu dengan jari mungilnya.



"seul.." 

Seulgi merasakan ada sebuah lengan yang memeluknya dari belakang, seulgi buru-buru mengusap pipinya yang penuh air mata, namun terlambat. Jimin sudah mendengar semua keluh kesah dan tangisnya karna ia sudah berdiri di depan pintu kamar seulgi sedari tadi.

MOVE ON [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang