Kebahagian yang dirasakan Kang Seulgi lenyap begitu saja karena tragedi yang merenggut setengah dari dirinya, membuat sikapnya berubah dari dirinya yang dulu.
Hingga ia bertemu dengan pria yang membangun kembali kepingan hatinya yang hancur akibat...
"Nona, tuan Park sudah menunggu" kata seorang maid dari luar pintu kamar seulgi.
"Bilang padanya aku akan turun 5 menit lagi" teriak seulgi sambil menyisir surai panjangnya dan memoleskan lip balm strawberry pada bibirnya yang tipis.
Seulgi bangkit dari meja rias lalu mengambil mantel tebal dan tas jinjing biru langit di atas tempat tidur. Ia berlari kecil menuruni anak tangga, ia berhenti ketika melihat punggung seorang pria yang duduk diatas sofa ruang tamu.
Seulgi berjalan pelan menuju sofa yang diduduki pria berambut kemerahan yang tak lain adalah kekasihnya, sedetik kemudian ia menutup manik mata pria itu dengan kedua tangannya.
Dengan lembut chanyeol menyentuh kedua tangan yang menutup matanya sambil berkata "seul.. aku tau itu kamu" ia berdiri saat tangan kecil seulgi meraih tangannya.
"Happy Anniversary Park Chanyeol" katanya sambil memeluk erat tubuh lelaki jangkung di hadapannya.
"Happy Anniversary sayang" ucapnya sambil melepas pelukan seulgi lalu mencium keningnya. "yuk jalan nanti keburu siang" chanyeol merangkul seulgi dan berjalan menuju mobilnya.
****
Seulgi menatap pria yang sedang menyetir di sebelahnya, tangan pria itu menggenggam erat tangan kanan seulgi seraya mengelus punggung tangannya lembut.
"kita mau kemana chan?" ucapnya bersemangat.
"vila ku" jawab chanyeol singkat sambil mengembangkan senyum ramahnya pada seulgi.
Seulgi membalas senyum ramah chanyeol lalu mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela.
Jalanan yang sepi, hanya mobil mereka berdua yang melintas dijalanan penuh kelokan dan tanjakan tajam. Terlihat banyak pepohonan tinggi yang tertutup salju.
Sekarang adalah bulan Desember yang berarti akan turun salju di Negara 4 musim.
"seul.." panggil chanyeol memecah lamunan seulgi
"hmm?"
"aku mau ngomong sesuatu"
"apa? ngomong aja chan" tatap seulgi serius, ia merasa ada yang tidak beres dengan kekasihnya itu.
"aku... tapi jangan marah ya?"
seulgi tak merespon, ia hanya menatap chanyeol dan menunggu kekasihnya itu berbicara.
"2 hari lagi.. aku.. ke korea" ucap chanyeol berhati-hati.
"lalu? muka kamu serius banget, kayak gak pernah ke luar negeri aja" seulgi tertawa sinis lalu melanjutkan ucapannya "berapa lama?" tanya seulgi.
"4 tahun. seul.." ia melirik seulgi, terlihat gadis itu memasang wajah datar dan tak menanggapi perkataannya "aku mau kuliah disana, gak apa kan seul? aku juga bakal pulang setiap akhir tahun kok" katanya berusaha meyakinkan seulgi.
"kok kamu baru bilang? 2 hari lagi?" ucap seulgi setelah lama berdiam, "kamu gak mikirin perasaanku chan? kenapa kamu seenaknya aja bilang akan pergi 2 hari lagi?" seulgi berbicara sambil menahan tangis.
"seul.. maaf" chan menatap wajah seulgi yang memerah karena menahan tangis, ia mengusap wajah gadis itu dengan tangannya yang lembut "seul.. aku gak maksud—"
Refleks chanyeol melihat kedepan, ia sangat terkejut melihat sebuat truk melaju ke arah mobil mereka, ia membanting stir ke arah berlawanan, namun naas sebuah pohon menghalangi mereka hal hasil mobil mereka menabrak pohon dan berguling ke arah kiri.
-
-
-
Seulgi terbangun di antara tumpukan benda putih yang halus, matanya menerawang kesegala arah.
Ia merasakan sakit luar biasa di kepalanya. Tubuhnya merasakan hawa dingin yang menusuk ke tulang rusuknya, ia tidak dapat merasakan jari-jari kaki dan tangannya, kepalanya mengeluarkan darah yang mengalir ke tulang pipinya, dapat ia rasakan darah itu semakin mengalir dan sekarang sampai di sudut bibirnya.
Kemudian ia mendengar bunyi nyaring yang sangat ia kenal, sedetik kemudian sekumpulan pria mengerubunginya, ia merasakan badannya yang terangkat dan dibawa memasuki sebuah mobil.
Seulgi pov
"anda tidak apa nona?" ucap seorang pria yang menggenakan baju putih polos sesaat setelah aku membuka mata.
Kulihat langit-langit ruangan tempatku berbaring, tidak seperti sebelumnya, jika tadi aku membuka mata ditempat yang sangat dingin hingga menusuk tulangku dan membuat sekujur tubuhku beku tak bergerak, sekarang aku terbangun diruang yang hangat.
Aku melihat ayah, ibu dan kakakku. Mereka mengerubungiku dan terlihat sangat kawatir, kulihat wajah ibuku yang sembab, air matanya mengalir membasahi pipinya.
Chan? dimana dia, apakah dia baik-baik saja? Aku ingin sekali berbicara pada ibuku dan menanyakan keadaan kekasihku namun bibirku tak sanggup ku gerakkan, mataku sangat berat entah mengapa aku sangat mengantuk padahal aku baru saja terbangun.
Perlahan aku tutup kembali mataku.
-
-
-
"seul.. sayang" samar-samar kudengar suara berat nan lembut yang tak asing di telingaku.
"chan.." aku tersenyum melihat seorang pria tampan yang tak lain adalah kekasihku.
Ku tatap dalam-dalam pria itu, ia menggunakan setelan jas hitam yang terlihat cocok dengan rambut merahnya, sangat rapi dan terkesan mewah, tak lupa juga dengan bunga ditangannya.
"kamu mau kemana ? kok rapi banget? korea?" tanyaku penuh selidik.
"chan aku gak marah lagi kok, kamu boleh pergi" aku tersenyum kecut sambil menahan tangis.
Chanyeol mendekat lalu duduk di sisi tempat tidurku, ia menarikku kedalam pelukan hangatnya, membelai rambut panjangku yang kecoklatan, aku masih menangis. Kemudia ia melepaskan pelukannya lalu mencium bibirku.
"kamu harus kuat seul, kamu harus cepat sembuh, lanjutin kehidupanmu walaupun gak sama aku. Seul.. jangan nangis, aku gak akan pergi jauh, aku ada disini" katanya sambil menunjuk dadaku "dihatimu" sambungnya sambil mengembangkan senyum.
"chan kok kamu ngomong gitu? apa maksudnya gak sama kamu?" kataku lirih, merasa ada yang tidak beres.
"aku sayang dan cinta kamu seul" chanyeol tidak menjawab pertanyaanku, lalu ia melanjutnya kata-katanya "aku pergi seul" ia beranjak dari tempat tidurku lalu pergi setelah mencium keningku.
aku hanya bisa menatapnya yang menghilang di balik pantu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hai-hai
selamat membaca wattpad perdana aku
semoga kalian suka ya, awalnya galau mau upload atau enggak hiks
takut gak ada yang baca T.T
Makasi banyak yang udah luangin waktu baca wattpad aku