Part 9

595 86 5
                                    

"mau berangkat sekarang?" tanya jimin

Seulgi mengangguk "ambil tas dulu ya" lanjutnya

Seulgi masuk ke flatnya dengan jimin yang mengekor di belakangnya

"kamu udah sarapan?" tanya seulgi sesampainya mereka di flatnya

"perhatiannyaaa" goda jimin

"b aja sih"

"kan jadi baper akunya"

"siapa yang baperin coba"

"kamu"

"jadi mau makan apa gak lo?"

"kok lo lagi? aku-kamu aja seul biar akrab gitu"

Seulgi tak menjawab, ia pergi ke dapur untuk membuat sesuatu yang dapat mereka berdua makan saat ini. Sebenarnya seulgi juga belum makan, tadi jin tidak sempat membuat sarapan karna buru-buru pergi, alhasil sekarang perutnya keroncongan.

Di dalam kulkas saat ini hanya ada 2 potong dada ayam dan beberapa sayuran saja, teganya jin yang tidak meninggalkan stok makanan untuk adiknya, memang ia memberikan kartu kredit sebagai biaya sehari-hari seulgi, namun tetap saja seulgi merupakan orang yang pilih-pilih soal makanan. Ia tidak suka makan diluar kecuali sedang terdesak dan lebih suka makan dirumah.

Melihat isi kulkas itu membuat seulgi berfikir membuat sandwich saja, ia pun beralih ke meja makan untuk mencari roti, namun meja kosong yang didapatkannya, ia baru ingat rotinya sudah habis sejak kemarin.

Seulgi bingung sendiri, apa yang harus ia katakan pada jimin? memang seulgi bodoh, harusnya ia mengecek dulu dapurnya sebelum menawari tamunya makan.

Seulgi mondar-mandir di depan kulkas yang berseberangan dengan meja makan, menimang-nimang makanan apa yang harus ia buat dengan 2 potong dada ayam, wortel, kubis dan mentimun.

Jimin yang memperhatikan seulgi lewat kaca di depan meja makan langsung menghampirinya

"kenapa seul?"

Seulgi diam, bingung memikirkan apa yang harus ia katakana pada jimin.

Jimin yang seolah mengerti gerak-gerik tubuh seulgi langsung menariknya dan mengajaknya duduk di atas sofa.

"kamu mau makan apa?" tanya jimin, matanya fokus pada layar ponselnya.

"apa aja"

"pagi-pagi enaknya makan yang gak berat, apa ya? sandwich?" tawar jimin

Seulgi hanya mengangguk setuju. Lalu jimin mulai mengetikkan nomer pada ponselnya dan langsung menelpon delivery order.

Selesai menelpon jimin menaruh kembali ponselnya lalu menatap seulgi sambil tersenyum.

Selesai menelpon jimin menaruh kembali ponselnya lalu menatap seulgi sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

blush 

Senyum jimin yang manis membuat pipi seulgi memerah. Seulgi yang tak ingin kepergok saat malu menatap jimin langsung menundukkan kepalanya.

MOVE ON [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang