Part 22 ( That Girl )

351 49 0
                                    

Jimin tidak bisa tidur karena tangisan chae young yang semakin menjadi-jadi, sebenarnya jimin lelah tapi membiarkan adik sepupunya menangis sepanjang malam membuatnya semakin tidak tega.

Gadis bernama lengkap Park Chae Young itu adalah sepupunya, dia anak tunggal sama seperti jimin.

Dulu saat jimin masih kecil dia ingin sekali mempunyai seorang adik, setelah mendengar bibinya –ibu chae young- mengandung seorang anak, jimin senang bukan main.

Setiap hari jimin dan eommanya mengunjungi bibinya sampai bayi itu lahir.

Jimin sangat menyayangi chae young, saking sayangnya kemanapun jimin pergi ia selalu mengajak adik kecilnya itu, saat disekolah pun jimin selalu membela chae young yang dulu selalu dibully karena wajah blasterannya.

Bagi chae young, Park jimin merupakan sosok pahlawan yang menjelma sebagai kakaknya, jimin yang selalu memanjakannya, melindunginya dan membuatnya selalu menjadi prioritas jimin membuat chae young gelap mata.

Ia menjadi over protective pada oppanya itu, setiap wanita yang mencoba mendekati jimin pasti selalu mundur kalau berurusan dengan adiknya, park chae young. Sama halnya dengan dirinya yang selalu membanding-bandingkan lelaki yang berusaha mendekatinya dengan oppanya itu.

Chae young belum juga berhenti menangis, jimin bangun dari tempat tidurnya dengan malas. Jimin pergi ke kamar sebelah tempat chae young menginap.

"chae young ah, berhentilah menangis. Ini sudah malam" ucap jimin dari depan pintu.

Chae young memutar badannya hingga memunggungi jimin.

Jimin duduk di sisi tempat tidur chaeyoung.

"Mianhae. Youngie ayo  bicara" ajak jimin.

"apalagi oppa? kau belum puas memarahiku?" chae young berbalik lalu duduk menghadap jimin.

"bukan begitu.."

Chae young masih terdiam menunduk.

"lihat aku yoongie" jimin memutar pundak adiknya sehingga menatapnya. Ia menghela nafas panjang sebelum mulai berbicara lagi.

"Chae young ah, aku mengerti perasaanmu. Aku tau kau cemburu, tapi ini tidak pantas.."  ucap jimin pelan.

"sampai kapan kau akan menahanku? aku juga berhak memilih gadis yang aku suka"

"sadarlah chae young ah, aku hanya oppa mu,  aku hanya menyayangimu sebagai adikku, bukan sebagai wanita" jimin mengucapkannya dengan hati-hati agar tidak menyakiti perasaan chae young.

Mendengar penjelasan jimin yang bertubi-tubi air mata chae young menetes, hatinya sakit. Namun ia menyadari, ucapan oppanya itu benar.

Ia tidak bisa terus menerus mengharapkan jimin selalu berada disisinya seperti dulu semasih mereka kecil, jimin juga mempunyai kehidupan sendiri dan suatu saat jimin akan menikah dengan seorang wanita yang pastinya bukan dirinya.

Chae young mulai sadar tak seharusnya ia bersikap begini, seharusnya ia senang oppanya memilih wanita yang sangat ia cintai.

"uljima" jimin menghapus air mata chae young.

"lalu bagaimana denganku, oppa?" tanya chae young serius.

"carilah laki-laki yang mencintaimu sebagai wanita, nanti kau akan tau bagaimana rasanya mencintai oppa dan mencintai kekasihmu, itu akan sangat berbeda"

"benarkah?"

"tentu saja, aku sudah merasakannya"

Jimin tersenyum. Chae young pun ikut tersenyum.

MOVE ON [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang