Sudah seminggu semenjak seulgi masuk rumah sakit, ia rutin menjalani terapi dan beberapa pemeriksaan lainya, kini kondisinya mulai membaik walaupun masih belum diijinkan pulang.
Tiap hari sepulang kuliah jimin selalu menemaninya, ia juga sudah semakin akrab dengan orang tua seulgi, jimin berharap kedua calon mertuanya itu menyukainya dan menyetujui hubungannya dengan seulgi karena jimin berniat akan melanjutkan hubungannya ke tahap yang lebih serius dengan gadisnya itu.
Jimin dan seulgi kembali ke kamar sehabis menjalani terapi, disana nampak orang tua seulgi duduk di sofa sedang menunggu mereka, seulgi kembali berbaring di ranjang rumah sakit yang cukup nyaman walaupun tak senyaman ranjang di apartementnya.
"jimin kamu pulang aja gih, besok kan kuliah" pinta seulgi
"iya nak jimin, biar eomma yang jaga seulgi" terdengar lagi suara wanita paruh baya yang tak lain ibu seulgi.
Jimin mengangguk pada nyonya kang lalu kembali menatap seulgi "besok pulang kuliah aku kesini lagi, jangan kangen" candanya sambil mengacak pucuk kepala seulgi.
"idih" balas seulgi sambil tertawa.
Sekali lagi jimin membungkukkan badannya ke arah nyonya dan tuan kang lalu beranjak menuju apartementnya.
Jimin membereskan buku-buku serta alat tulis yang berserakan di atas mejanya, dosen yang mengajar kelasnya hari ini sudah keluar ruangan 5 menit yang lalu, sepanjang pelajaran jimin benar-benar tidak fokus, pikirannya melayang-layang entah kemana, sebenarnya ia hanya rindu pada gadis yang belum genap sehari tak dijumpainya, siapa lagi kalau bukan kang seulgi.
Buku setebal kamus bahasa asing yang sama beratnya dengan beban pikiran jimin saat ini, dimasukkannya ke dalam tas ransel hitam kemudian bergegas pergi dari ruangan yang membuatnya penat hampir 2 jam.
"jimin-ah"
Jimin berbalik ketika mendengar seseorang memanggil namanya, ia tersenyum melihat seorang wanita yang sangat ia kenal tersenyum sambil memeluk beberapa buku di tangannya.
"annyeong" sahut jimin sambil menunggu wanita itu menghampirinya.
Kini mereka berjalan berdampingan, sepertinya menuju tempat yang sama, parkiran?
"jimin ah, seulgi baik-baik aja kan?" ucap wanita itu dengan raut wajah khawatir yang sangat kentara.
"eoh, tapi dia perlu istirahat cukup lama"
"aku kasihan padanya, kamu mau ke rs sekarang?"
"iya, mau ikut?"
"gimana ya, mau sih, tapi aku minta ijin dulu sama yoongi ya?"
jimin mengangguk. wanita itu kemudian mengambil ponsel lalu menelpon seseorang yang jimin tau adalah kekasihnya.
"eoh, yoongi ah" ucap wanita itu ketika pria di seberang mengangkat telponnya
"..."
"aku mau ikut jimin jenguk seulgi"
"..."
"sekarang, kamu udah dimana?"
"..."
"eoh, yaudah deh. Hati-hati. Annyeong" wendy mematikan sambungan kemudian memasukkan ponsel kedalam tas jinjingnya.
"mianhae jimin ah, yoongi udah deket kampus jadi aku ga enak nyuruh dia balik lagi"
"gapapa wen, kalo gitu aku duluan ya"
"ne, salam buat seulgi ya, oh ya besok aku jenguk dia bareng yoongi"
Jimin hanya mengangguk lalu meninggalkan wendy menuju rumah sakit, ia sudah tak sabar akan bertemu kekasihnya sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON [COMPLATE]
FanfictionKebahagian yang dirasakan Kang Seulgi lenyap begitu saja karena tragedi yang merenggut setengah dari dirinya, membuat sikapnya berubah dari dirinya yang dulu. Hingga ia bertemu dengan pria yang membangun kembali kepingan hatinya yang hancur akibat...