Part 7 (Forgive)

600 96 9
                                    

"sorry bro gue telat" jimin datang tergesa-gesa lalu langsung memeluk namjoon "selamat ya yang udah wisuda" ucapnya.

"kebiasaan lo jim, telat mulu" balas namjoon.

Jimin terkekeh lalu menyapa teman-temannya yang lain.

Seulgi menunduk, tak tau apa yang harus ia lakukan. Ingin sekali ia menghilang dari sini detik ini juga. Seulgi tak ingin lagi berurusan dengan laki-laki bernama park jimin itu, laki-laki yang telah membuatnya menangis hampir dua kali. 

Ia menyembunyikan wajahnya, berharap jimin tak menyadari kehadirannya atau wendy yang tiba-tiba memanggilnya.

"jim kenalin temenku, seulgi"

Tampaknya dewi fortuna tidak berpihak pada seulgi kali ini, wendy dengan polosnya memperkenalkannya dengan pria itu. Seulgi menegakkan tubuhnya menatap jimin singkat, ia tampak terkejut melihat seulgi ada disana. 

Seulgi tersenyum "maaf semuanya, aku harus pergi" katanya lalu beranjak dari tempat duduknya.

Semua orang bertanya-tanya ada apa dengan seulgi, senyuman jimin hilang ketika melihat gadis itu setengah berlari menuju pintu keluar. 'Apa yang kau pikirkan park jimin cepat kejar dia' batinnya.






Jimin berlari menyusul seulgi, ia menoleh ke kanan kiri menerawang ke arah luar kafe yang agak gelap untuk mencari sosok seulgi. Matanya menangkap punggung gadis itu yang hampir menghilang di belokkan, jimin berlari lalu menarik lengan seulgi.

Seulgi yang tanpa pertahanan tertarik dengan mudahnya ke pelukan jimin, di bawah cahaya lampu jalanan yang samar-samar jimin membisikkan kalimat yang membuat jantung seulgi berdebar

"Tolong maafin aku seul. Aku mohon sama kamu, aku gak bisa jauh-jauh dari kamu seul.." jimin menghentikan kata-katanya "aku pikir.. aku mulai suka sama kamu seul"

Mendengar ucapan jimin tanpa sadar air mata seulgi menetes, entah apa yang ia pikirkan, sekarang air mata yang ia jatuhkan untuk park jimin terasa berbeda dari air mata sebelumnya.

Seulgi pun tak tau apa yang ia rasakan saat ini, ia membantah keras jika orang mengira ia juga menyukai jimin, di hatinya cuma ada park chanyeol, sulit baginya untuk menerima laki-laki lain. Namun, entah mengapa saat bersama jimin semua terasa berbeda. 

Akankah ia mau membuka hatinya untuk pria ini? sungguh seulgipun tidak tahu jawabannya, hanya waktu yang dapat menjawabnya.

Jimin melepaskan pelukannya, ia menatap seulgi "kamu mau kan maafin aku?" jimin memohon untuk kesekian kalinya, seulgi memalingkan wajahnya tak ingin menatap jimin. 

Perlahan seulgi menganggukkan kepalanya menerima permintaan maaf jimin. Jimin yang senang telah dimaafkan tak dapat lagi menyembunyikan kebahagiaannya, ia tersenyum lebar sampai-sampai matanya menyipit tak terlihat.

"makasi banyak kang seulgi" ucap jimin tulus sambil menatap dalam manik mata kang seulgi.





Mereka berdua saling bertatapan, sorot mata jimin yang tajam membuat seulgi larut dalam bola mata hitam kecoklatan pria itu.

Tangan jimin menyentuh pipi seulgi. Wajah jimin semakin mendekat, ia tak ingin buru-buru, takut melakukan kesalahan yang sama. Namun setelah melihat seulgi yang menutup matanya, jimin merasa telah mendapatkan lampu hijau, pria itu tersenyum senang lalu perlahan mendekatkan wajahnya, kini bibir mereka berdua hanya berjarak beberapa senti, sedikit lagi akhirnya bibir jimin menyentuh bibir tipis seulgi.

MOVE ON [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang