Part 18 ( Leave )

579 76 0
                                    

Seulgi POV
Bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?

Jimin, apa pendapatnya jika aku memberitahu tentang ini?

Apa dia akan marah?

atau pergi?

Aku tidak ingin menyakitinya, hubungan kami baru berjalan sebulan, tapi sudah begitu banyak masalah yang kami hadapi.

Jika aku pergi, apa jimin akan menungguku?

Aku takut jika nanti jimin berpaling karena aku tidak berada di sisinya, entah mengapa aku tidak yakin dengan hubungan jarak jauh. Hal itu juga pernah menjadi masalah saat aku tau chanyeol akan pergi meninggalkanku.

Chanyeol.

Salah satu alasanku tidak ingin pulang.

Bukan hanya jimin, chan juga salah satu alasanku. Aku tidak ingin pulang, di jepang semua tempat yang pernah aku kunjungi bersamanya, rumahku, jalanan yang sering kami lewati, semua akan mengingatkanku pada chan.

Bukankah alasanku pergi dari jepang untuk melupakan chan? jadi untuk apa aku kembali ?

Memikirkan semua ini membuatku pusing, kepalaku mulai terasa panas dan berat, ahh sepertinya aku melewatkan waktuku meminum obat.





Author POV

Seulgi berusaha meraih kotak kaca yang berisi beberapa kapsul di atas nakas, kepalanya semakin sakit, matanya memburam, tangannya tak kunjung mendapatkan kotak kaca yang letaknya memang cukup jauh dari tempat tidurnya.

Jimin memasuki ruangan seulgi, ia melihat gadis itu tengah berusaha meraih sesuatu dengan tangan kanannya, wajahnya pucat terlihat menahan sakit. Jimin bergegas mengambil kotak kaca yang sedari tadi merupakan incaran seulgi.

Mata seulgi terpejam, berusaha mengatur nafas setelah meminum obat dari jimin, tangannya menggenggam erat tangan jimin berusaha menyalurkan sakit yang ada di kepalanya. Sedangkan Jimin hanya terdiam menatap gadis di depannya.

1 menit

2 menit

Kemudian Seulgi membuka matanya perlahan setelah rasa sakitnya mereda, Jimin yang duduk di tepi ranjang seulgi tersenyum tipis.

"kalau kamu butuh sesuatu atau sakit, tekan aja tombol ini" ucap jimin sambil menunjuk tombol emergency di samping tempat tidur "ini lebih deket daripada kamu ngambil obat sediri di atas meja" sambungnya.

"aku gak butuh tombol itu" respon seulgi "aku tau kamu akan dateng tanpa aku panggil"

"serius seul, lain kali jangan gitu ya?"

Seulgi hanya tersenyum menatap jimin.

"jim" panggil seulgi lagi.

"aku tau seul" potong jimin seolah-olah tau apa yang ingin seulgi katakan.

"kamu harus pulang ke jepang kan?" benar saja, seulgi langsung mengangguk ketika jimin bertanya.

"aku gamau jim, aku mau disini"

"gak bisa gitu sayang, kamu harus ikut eomma kamu, dia bakal jaga kamu lebih baik dari aku" bujuk jimin.

"tapi jim aku-"

"aku tau, aku juga gabisa jauh dari kamu, tapi ini demi kesehatanmu seul, aku gak boleh egois"

Seulgi hanya menunduk, sedih.

"liat aku seul" jimin meraih dagu seulgi agar gadis itu menatapnya. "aku janji sama kamu, setelah aku lulus kuliah aku akan jemput kamu"  sambungnya "just stay there and waiting for me babe" ucap jimin sambil tersenyum

MOVE ON [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang