Chapter 16

613 74 53
                                    

Leo memeluk Casey erat.

Sesampainya dimarkas, Casey meminta ingin berbicara empat mata dengan Leo diruangan Leo.

Leo yang tadinya ingin berbicara serius dengan Louis dan Liam H ditunda terlebih dahulu, dia pun mensilahkan sahabatnya itu masuk ke ruangannya.

Casey sesaat terdiam, lalu dia menatap Leo yang juga sedang menatapnya.

Lalu Casey kembali terisak dan Leo menghampiri Casey dan memeluknya.

Setelah beberapa saat, Casey mendorong Leo kuat sampai Leo terjatuh.

"Menjijikan."Tandas Casey ketus sambil menghapus air matanya.

Leo tersenyum konyol.

"Aish. My baby Casey pake malu! Sini sini, abang Leo peluk lagi. My baby Casey butuh pelukkan abang Leo kan?"Goda Leo sambil mengkedip-kedipkan mata genit dan berdiri.

Casey memutar bola matanya. Lalu menghela napasnya. Dia berjalan ke sofa mewah yang disediakan Leo untuk bisa bercinta sama istrinya itu dan Leo mengikuti langkah Casey.

"Tadi elo ngomongin apa aja sama Matt dan Johnny?"Tanya Casey serius sambil duduk disofa

Leo pun juga duduk disamping Casey.

"Johnny tidak mengakui kalau dia yang membekap Tuan Moretz, sedangkan Matt, dia mengakuinya."Jelas Leo.

Casey mengkeraskan rahangnya, tangannya mengepal mendengar itu.

"Gue rasanya mau membunuh Matt."Ucap Casey datar yang terdengar berbahaya.

"Tenanglah. Matt bilang dia menyesal."Ucap Leo.

"Apa dengan menyesal bisa mengembalikan Chris dan Anne?"Sinis Casey dingin.

"Casey, jangan berpikir kekanak-kanakan."Balas Leo datar.

Casey terdiam lalu dia membuang mukanya.

Leo benar. Kemarahan sedang menguasainya sehingga dia berpikir kekanak-kanakan seperti itu.

"Okay. Sorry. Apa saja yang dikatakan Matt?"Tanya Casey setelah menenangkan pikirannya.

Leo tersenyum kecil. Casey tidak seperti anak keduanya Harry yang memiliki ketenangan yang cukup agar emosi tidak mengkuasai dirinya. Casey seperti anak pertamanya Gemma, emosi gampang sekali mengkuasai dirinya, seperti Louis, anak pertama Leo.

"Matt bilang, saat itu dia dalam keadaan marah dan iri. Lalu dia dicuci otaknya oleh J. J yang merencanakan semua itu."Jelas Leo singkat tapi Leo yakin sahabatnya itu mengerti.

"Siapa J?"Tanya Casey sambil mengkerutkan keningnya.

"Entah. Dia memakai tudung, kacamata hitam, dan masker tadi saat menemuinya."Jawa Leo santai.

Casey terdiam. Memikirkan siapa J ini.

"Apa elo mengenali suaranya?"Tanya Casey.

"Itu dia masalahnya. Gue familiar sama suara dia, tapi gue gak inget itu suara siapa."Jawab Leo agak kesal.

Casey kembali terdiam. Memutar otaknya siapa J ini.

"Apa . . . Jared Leto?"Tanya Casey ragu.

Leo melebarkan matanya mendengar itu.

"Kenapa . . . Elo berpikir dia? Kalaupun dia, atas alasan apa dia melakukan ini? Dia pengusaha terkaya nomor tiga sedunia dan dia termasuk orang terpercaya Tuan Moretz!"Ucap Leo tak percaya.

"Uhm.... Mungkin dia masih dendam? Waktu dulu disekolah bukankah kita bertiga suka membully dia?"Ucap Casey ragu.

Leo terdiam.

Love Isn't Easy (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang