3

756 32 0
                                    

Typo everywhere
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku tidak mau mengerjakan pekerjaan kotor seperti kalian" jawabku.

Plakkk!!!

Sebuah tamparan melayang diwajahku.

"Apa kamu tuli? Turuti perintahku atau kamu akan kujual pada hanz sebagai pelacur" lelaki itu menjambak rambutku sambil mengancamku.

"Aku bukan pelacur dan aku bukan penjahat seperti kalian"

Plakkk!!!  Plakkk!!!

Dua buah tamparan melayang sekaligus diwajahku.

"Lancang sekali mulutmu gadis jalang"

"Chen ikat tangannya dan siram terus kepalanya dengan air agar sadar siapa yang berkuasa disini" ucap lelaki itu penuh amarah.

"Daniel, apa tidak terlalu kejam menyiksanya dengan air malam malam?"

"Kalau dia sampai sakit, bukankah kamu yang akan direpotkan besok pagi" ucap lea

"Benar juga apa katamu lea, baiklah chen cukup ikat dia dan kurung dia diruangan kosong disebelah kamarku!" berintah bos itu yang bernama daniel.

"Baik bos, daehan ambilkan aku tali dan kain untuk menyumpal mulutnya"

"Yahh... Hanya diikat saja chen?" tanya daehan kecewa.

"Memang mau kamu apakah daehan?" tanya chen

"Mau daehan ajak bermain main chen, daehan tidak punya teman main disini" keluh daehan

"Jangan sentuh bocah tengik, atau kamu akan mendapat hukuman!" daniel mengancam daehan.

"Ah gak seru ah bos" rajuknya

"Diam daehan, sekali lagi kamu ribut maka kutembak kepalamu" daniel mengancam daehan.

"Iya deh bos, daehan akan diam" ucap daehan sambil masih cemberut.

"Baguslah kalau begitu, sam kamu dan lea ikut denganku, kita pergi kegudang" ucap daniel

"Baik bos apa kita perlu pasukan pengawal tambahan bos?" tanya sam

"Tidak perlu sam kalian saja sudah cukup"

"Kerahkan anak buah kita untuk mengosongkan gudang mulai malam ini juga!" perintah daniel.

"Lea, kamu tolong pantau pergerakan barang barang kita, aku akan menghubungi mr. Hanz untuk membuat negoisasi"

"Baiklah, kamu tenang saja, aku akan mengatur semuanya" ucap lea

"Bagaimana dengaku bos?" tanya daehan.

"Kamu bersama chen, jaga gadis itu disini!"

"Kalau ada pr maka kerjakan disini, aku tidak mau mendapat surat panggilan lagi dari wali kelasmu" balas daniel. Apa aku tidak salah dengar? Pr? Panggilan wali kelas?  Apakah pemuda yang bernama daehan itu adalah adiknya? Nampaknya dia begitu memperhatikan pendidikan pemuda yang umurnya hampir sebaya denganku itu.

"Hei... Aku daehan, kamu siapa?" tanya daehan kepadaku.

"Aku annisa" balasku singkat

"Annisa mau berteman dengan daehan?" tanya pemuda itu polos.

"Daehan, kerjakan saja prmu atau bos akan memarahimu" wanita yang bernama chen keluar dari sebuah ruangan dan membuat daehan cemberut.

"Aku hanya ingin punya teman main chen" ucap daehan.

The Dangerous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang