13

499 25 0
                                    

Typo everywhere
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Author POV
Hari semakin larut, Daniel segera mengurus segala biaya yang dihabiskan untuk pengobatan annisa. Setelah melunasi semua biaya pengobatan dan administrasi, Daniel lalu membawa annisa pulang kemarkas besar mereka. Lea, chen dan sam tampak sedang menunggu kedatangan daniel. Heri segera membukakan pintu ketika mobil daniel sampai didepan markas besar mereka.

"Heri, tolong suruh bibi tri menyiapkan segelas teh hangat untuk annisa" ucap daniel

"Baik tuan daniel" sahut wili lalu menuju dapur mencari bibi tri

"Apa kamu bisa berjalan? Jika tidak biar aku menggendong sampai kekamarmu" tanya daniel pada annisa ketika gadis itu mencoba melangkahkan kakinya turun dari mobil

"Bisa" sahut annisa. Baru beberapa langkah berjalan, annisa nyaris terjatuh namun daniel dengan sigap menyangga tubuh annisa sehingga tidak terjatuh kelantai.

"Lihatlah dirimu" ucap daniel

"Aku bisa sendiri" ucap annisa saat daniel  berniat meraih badannya

"Sudahlah, jangan keras kepala" daniel langsung menggendong tubuh annisa tanpa memperdulikan penolakan gadis itu.

"Turunkan aku!" ucap annisa saat daniel mulai menggendongnya melintasi sebuah ruangan tempat lea, chen dan sam menunggu. Daniel tidak memperdulikan annisa yang terus merengek minta diturunkan. Lea dan chen yang melihat peristiwa itu hanya tersenyum penuh arti sementara itu daehan mengikuti daniel dari belakang.

"Hei daehan, kemarilah" ucap lea

"Ada apa lea?" hanya daehan sambil menghentikan langkahnya

"Ayo duduk disini, jangan kamu ikuti bos, biarkan dia berdua dengan gadis itu" jawab lea sambil menepuk-nepuk kursi disebelahnya

"Baiklah-baiklah,  daehan tidak akan menganggu bos dan annisa" ucap daehan lalu mengambil tempat duduk disebelah sam

"Daehan bagaimana keadaan annisa?" tanya chen

"Aku rasa dia baik baik saja, tadi hanya bos daniel  yang masuk keruang perawatan. Sedangkan aku hanya menunggu diluar chen" sahut daehan

"Mungkin lebih baik kita tanyakan nanti pada daniel" lea ikut menimpali

"Rupanya banyak hal yang sudah aku lewatkan" sam yang sedaru tadi menjadi penonton kini ikut berkomentar

"Maaf sam, tadi keadaanya sangat mendesak jadi kami tidak mengikutkanmu karena pastinya kamu sudah cukup sibuk mengurus barang barang kita dupelabuhan" sahut lea

"Iya sam, lagipula jarak pelabuhan dan tempat kejadian itu terlalu jauh jadi mana mungkin kami memanggilmu hanya untuk urusan kecil seperti ini" chen ikut berbicara

"Baiklah, kali ini aku bisa menerima alasan yang kalian buat tapi lain kali kalian harus mengajakku" ucap sam yang lalu terhenti saat daniel memasuki ruangan dan menghampiri mereka

"Bagaimana keadaannya daniel?" tanya chen begitu duduk di sebuah kursi yang berada didepannya

"Kurasa cukup baik chen" sahut daniel

"Apa tidak sebaiknya kamu temani dia dulu?" tanya chen lagu

"Sudah ada bibi tri yang menjaganya disana"

"Apa yang dikatakan dokter tentang keadaannya daniel?" lea bertanya sambil meneguk minuman yang ada didepannya

"Secara kondisi fisik tidak terlalu parah satu atau dua minggu dia akan sembuh, hanya saja akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk pemulihan mentalnya" sahut daniel sambil menyandarkan badannya dikursi

The Dangerous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang