Typo everywhere.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Bajingan" Seru Daniel seolah meneriaki ketidak berdayaannya.
"Apakah si hanz itu yang menghubungimu?" tanya lea
"Iya lea, keparat itu memintaku untuk berlutut dab meminta maaf dihadapannya. Selain itu dia memintaku untuk menukarkan seluruh saham milik kita serta semua surat surat berharga kita dengan Annisa" sahut daniel
"Benar benar bajingan keparat. Kita harus segera bertindak Daniel" ucap lea
"Masuh ada waktu beberapa hari untuk menyusun strategi. Bajingan itu memintaku datang kemarjasnya dan membawa semua hal yang dia minta satu minggu lagi" sahut daniel
"Bos, kita masih memiliki dua orang yang menyamar dikubu hanz. Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggunakannya" sam tiba tiba memberikan usulan
"Ide yang sangat Bagus sam, aku sampai lupa jika kita memiliki dua orang yang menyamar menjadi anak buah hanz" sahut daniel
"Kapan kamu akan menggunakan mereka?" tanya lea
"Setelah kita menyusun rencana lea" sahut daniel
"Mengapa tidak menyuruh mereka saja yang membunuh hanz, bos daniel?" tanya daehan
"Tidak semudah itu, hanz adalah orang yang sangat waeoada terhadap keselamatan dirinya. Perlu otak yang cerdas jika kamu ingin membunuhnya tanpa melukai dirimu sendiri" jawab daniel
"Hari sudah malam, kurasa sebaiknya kalian semua pulang. Biarkan aku yang menjaga chen disini" kata kea
"Apa kamu yakin lea?" tanya daniel
"Yakin, aku tidak ingin kita semua kelelahan. Jika chen sudah keluar dari ruang pemulihan dokter akan memindahkannya kekamar sehingga aku juga busa menjaganya sekaligus beristirahat dikamarnya" sahut lea
"Baiklah kalau begitu, untuk malam ini kamu yang bertugas menjaga chen. Besok pagi aju akan meminta bibi tri untuk menggantikanmu. Kurasa bibi tri lebih pandai dalan mengurus hal hal seperti ini" ucap daniel
"Baiklah Daniel, kalian pulanglah. Aku bida menjaga chen malam ini" sahut lea
"Hubungi kami jika kamu membutuhkan bantuan. Ada empat orang anak buah kita disini yang akan menemanimu. Hanya untuk berjaga jaga jika kamu membutuhkan sesuatu" ucap daniel
"Baiklah terimakasih daniel" sahut lea
"Kalau begitu kami pamit pulang. Jangan lupa untuk menghubungiku jika kamu membutuhkan bantuan" ucap daniel.
"Hmmm" lea menganggukan kepalanya.
Akhirnya daniel beserta yang lainnya pulang dan meninggalkan lea untuk menjaga chen dirumah sakit. Tidak ada pembicaraan apapun selama diperjalanan pulang. Daniel tampak sibuk dengan pikirannya mencoba memikirkan berbagai cara untuk memberikan balasan yang setimpal pada hanz. Sesampainya dimarkas, daniel langsung menuju kamarnya. Mencoba membaringkan badannya sambil terus berpikir dan mencari cara untuk membalas dendamnya.
Daniel POV
Aku tidak menyangka jika hanz akan bertindak sejauh itu. Bajingan itu pasti sudah sangat lama memata mataiku. Kali ini aku tidak bisa menganggap remeh ancamannya. Annisa sedang dalam cengkramannya. Aku juga tidak bisa menyerahkan begitu saja semua surat surat kepemilikan saham diseluruh perusahaan yang aku punya. Aku tahu akal busuk hanz setelah mendapatkan semua yang dia inginkan, sudah pasti dia akan tetap membunuhku dan yang lainnya. Semoga chen tidak mengalami luka parah. Bertahanlah annisa aku pasti akan membawamu kembali kepadaku.