Typo everywhere
.
.
.
.
.
.
.
.
.Author POV
Beberapa menit setelah revan bersama empat orang pergi meninggalkan chen yang tergeletak dipinggir jalan, tibalah lea, sam beserta beberapa anak buah Daniel ditempat itu. Lea berlari kearah chen saat melihat orang yang disayanginya tergeletak lemas dengan beberapa tetes darah segar yang masih mengalir melalui hidung dan mulutnya."Chen... Chen bangunlah chen!" ucap lea sambil menggoyangkan lengan chen
"Lea.. An... Annisa.. Tolong dia" chen berkata dengan susah payah
"Apa yang terjadi dengan Annisa?" tanya lea
"Anak buah hanz dan pasukan pembunuh.. Ah... Mereka membawa Annisa" chen meringis kesakitan lalu tidak sadarkan diri.
"Sam, bawa mobilnya kemari kita bawa chen kerumah sakit!" ucap lea
"Iya lea" sam lalu membawa mobilnya mendekati tempat dimana chen tengah terbaring. Lea dengan sigap membopong tubuh chen dan memasukannya kedalam mobil
"Kita kerumah sakit terdekat, aku tidak mau terjadi apa apa dengan chen. Dan kalian berdua telpon anak buah Daniel yang lain suruh mereka membawa mayat yang masih tergeletak disana" perintah lea sambil memeluk erat tubuh chen dan memasukannya kedalam mobil
"Baik tuan lea" ucap anak buah daniel
Lima belas menit kemudia merekapun tiba disebuah rumah sakit. Chen langsung mendapatkan perawatan diruang gawat darurat. Sementara itu lea menunggu dengan cemas diluar ruangan. Sam yang sedari tadi menemani lea akhirnya membuka pembicaraan
"Sebaiknya aku segera menelpon Daniel dan memberitahu keadaan kita saat ini" ucap sam
"Cobalah sam, siapa tahu dia sudah bisa dihubungi saat ini" sahut lea lemas
"Baiklah, aku akan mencoba menghubunginya. Sebaiknya kamu mencari sebotol minuman dingin untuk menenangkan hatimu" ucap sam
"Aku tidak akan kemana mana sampai mengetahui kondisi chen" ucap lea
"Hal itu akan memakan waktu yang cukup lama lea. Chen sudah sakit, jangan sampai kamu juga itu sakit. Kamu harus kuar untuk bisa menjaganya nanti. Kamu juga harus kuat untuk membalaskan semua yang telah dilakukan oleh anak buah hanz terhadap chen dan Annisa. maka dari itu kamu harus menjaga kondisimu lea" tutur sam
"Iya sam, aku mengerti. Baiklah aku menunggu chen disini sebentar lagi" sahut lea
"Baiklah kalau begitu tinggalah disini. Aku akan mencarikan beberapa makanan kecil untukmu" ucap sam sambil berlalu
Sam lalu meninggalkan lea untuk mencari makanan. Lea masug menunggu chen di luar ruangan gawat darurat. Sampai akhirnya sebuah panggilan masuk membuyarkan lamunannya.
"Halo Daniel?" ucap lea saat menerima panggilan dari daniel
"Lea, maafkan aku. Sinyal telpon sangat tidak bersahabat ditempat transaksi tadi. Aku baru saja sampai markas dan melihat begitu banyak pesan daru kalian mencoba menghubungiku dari tadi. Apa ada hal penting yang ingin kamu sampaikan?" tanya Daniel diseberang telpon
"Daniel aku sedang dirumah sakit untuk menunggu chen. Maaf aku tidak bisa bercerita panjang lebar. Aku hanya bisa memberitahu kamu satu hal bahwa anak buah hanz menghajar chen dan anak buah kuta serta menculik Annisa. Saat ini Annisa tengah dibawa oleh anak buah hanz menuju markas mereka" sahut lea
"Apa?! Beritahu aku posisimu saat ini aku akan segera kesana!" ucap daniel
"Aku berasa dirumah sakit austronis bersama sam" sahut lea