Peringatan! Terdapat hal hal yang berbau kekerasan disini. Harap kebijakan masing masing dan jangan ditiru tentunya. 😛
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kurasa ada yang mengikuti kita" ujar chen"Apa mereka orang jahat chen?" tanya annisa
"Entahlah Annisa, aku juga tidak bisa memastikannya. Tapi jika dilihat dari gerak gerik mereka membuntuti mobil kita, sepertinya mereka memiliki niat yang tidak baik" ucap chen
"Chen... Bagaimana ini... Aku takut" Annisa memegangi tangan chen
"Tenanglah, aku dan yang lainnya akan menjagamu. Bawalah senjata ini untuk berjaga jaga. Apa kamu bisa menggunakannya?" tanya chen
"A.. Aku tidak bisa chen" sahut annisa
"Baiklah, aku akan ajari. Tidak sulit menggunakan senjata ini. Kamu tinggal arahkan kepada musuh yang ingin kamu tembak, lalu tariklah pelatuknya kebelakang seperti ini" ujar chen sambil memperagarakan cara menarik pelatuk pistol yang dibawanya.
"Kenapa tidak ada yang keluar chen?" tanya annisa
"Aku belum memasukan pelurunya, baiklah sekarang akan aku masukkan jadi jangan coba coba menarik pelatuknya secara sembarangan kecuali jika kamu ingin ada yang tertembak" ucap chen mengingatkan
"Baiklah bersiap siaplah, sepertinya orang orang itu memang memiliki maksud yang tidak baik terhadap kita" ucap chen pada anak buah daniel
"Baik nona chen, apakah kita perlu menghubungi yang kainnya untuk meminta bantuan?" tanya salah seorang dari mereka
"Kupikir jumlah mereka tidak terlalu banyak, kita pasti bisa menghadapinya tanpa bantuan Daniel. Tapi tidak ada salahnya untuk berjaga jga aku akan menghubungi Daniel. Kalian semua harus melindungi annisa, jangan sampai mereka menyentuh annisa atau bos Daniel akan menghukum kalian semua" ucap chen
"Baik nona" ucap mereka serempak
"Annisa, tetaplah waspada. Sebenarnya aku tidak ingin merepotkan Daniel. Namun untuk sekedar berjaga jaga maka aku akan menghubunginya" ucap chen
"Baiklah chen, aku rasa memang sebaiknya kita menghubungi Daniel dan memberitahu keadaan kita untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan" balas annisa. Chen mencoba menghubungi Daniel beberapa kali namun gagal. Akhirnya chen memutuskan menghubungi lea.
"Halo ada apa chen?" tanya lea diseberang telpon
"Halo lea, tadi aku berusaha menghubungi Daniel tapi telponnya tak bisa dihubungi. Kami sedang dalam perjalanan menuju rumah annisa. Dia memintaku untuk mengantarnya mengambil beberapa perlengkapan dirumahnya. Namun semenjak meninggalkan kampus, ada sebuah mobil jeep yang terus mengikuti mobil kami" chen langsung menjelaskan apa yang terjadi sekarang
"Daniel ada urusan mendadak yang harus diselesaikan. Baiklah, beritahu aku dimana posisi kalian sekarang" perintah lea
"Kami dalam perjalanan menuju rumah annisa, aku rasa aku masih bisa mengatasinya lea. Tapi untuk berjaga jaga saja maka aku menghubungimu. Kami berada dijalan utama menuju kompleks perumahan permai raya" jawab chen
"Aku dan sam segera kesana, jamu berhati hatilah. Jaga dirimu dan juga annisa" ucap lea
"Baiklah lea" telpon ditutup
Suasana berubah menjadi menegangkan ketika mobil jeep itu mempercepat lajunya hingga mendahului mobil yang ditumpangi annisa dan chen. Mobil jeep itu tiba tiba berhenti dan menghadang jalan yang hendak dilalui oleh mobil yang ditumpangi annisa. Tampak lima orang laki laki dengan badan besar dan wajah sangar keluar dari mobil itu. Annisa memandang chen dengan penuh tanya dan ketakutan terlihat jelas menghiasi wajahnya.