Bab 5

8.1K 393 0
                                    

Mario membawa Dara ke sebuah perumahan elit di kawasan Bandung Utara, mereka berhenti di sebuah rumah minimalis tapi berukuran cukup besar.

" Rumah siapa ? " tanya Dara kebingungan.

" Rumah saya " Rio melihat sekilas ke arah Dara, lalu turun lebih dulu.

" Mau ngapain ? " Dara mengekor di belakang Rio, agak kesulitan menyamakan langkah nya yang selalu lebar.

" Enaknya kita ngapain yah siang-siang gini " ucap Rio iseng sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Dara.

" Ih apaan sih " balas Dara sedikit merasa takut dan membuat jarak mereka semakin lebar dan membuat Dara bersikap waspada memperhatikan lingkungan sekitar, saat inin mereka sedang berada di halaman rumah Mario yang cukup luas hingga mampu menampung empat buah mobil berbagai merk tapi salah satu yang menarik perhatiannya adalah sebuah mobil keluaran Toyota yang sudah cukup lama dari tahun di keluarkannya.

Mario berhenti di dekat mobil hitam yang beberapa waktu lalu di gunakannya ke taman kota saat bertemu dengan Dara, lalu mengeluarkan bola basket dan longboard yang di cari-cari oleh Dara.

" Ini yang kamu cari ? " Rio mengulurkan papan berukuran panjang itu ke arah Dara. Membuat Dara berlari ke arahnya dengan senyum mengembang di wajahnya.

" Yeay akhirnya ketemu " Dara memeluk longboardnya membuat Rio terkekeh pelan.

Mario melirik jam yang melingkar di tangan kanannya. " Makan siang di sini yah " katanya kemudian membuat senyum Dara sedikit memudar.

" Enggak ah, makasih " tolak Dara karena tidak ingin bertemu dengan keluarga Rio.

" Buatin saya sesuatu, setelah ini saya masih harus kembali ke kantor " pinta Mario.

" Emang orang rumah gak masak ? " Dara keheranan dengan permintaannya.

" Saya tinggal sendirian " Mario yang sudah lapar menarik tangan Dara menuju rumahnya.

Dara dibuat terpana oleh interior rumahnya yang di dominasi warna abu-abu dan putih membuat ruangannya semakin terlihat luas dan bersih. " Rumahnya bagus " ujar Dara jujur.

Mario tersenyum hangat. " Dapur nya ada di sebelah sana ? " tunjuk Mario ke sisi sebelah kiri. " Tolong buatin saya apapun yang bisa di makan " pinta Rio sebelum meninggalkan Dara menuju lantai dua.

" Okay deh, anggep aja ucapan terima kasih " Dara menurut dan berjalan ke arah dapur yang ditunjukan oleh Rio.

Dara membuka kulkas Rio yang berukuran besar, isinya cukup lengkap ada berbagai macam sayuran, buah, roti, beberapa slice daging sapi dan banyak sekali minuman dingin. Dara memilih untuk membuat sesuatu yang mudah dan cepat seperti sandwich yang diberi keju mozarela. Dara mulai mengambil roti, mengisinya dengan daging sapi lalu memberinya garam, lada hitam, dan olive oil kemudian diatasnya diberi keju mozarela dan di ulang hingga beberapa tumpuk. Dara mulai memanaskan pan dan memberinya sedikit olive oil kemudian memasukan 2 buah sandwich yang sudah dibuatnya.

" Bikin apa Nda ? " tanya Mario dari arah tangga.

" Sandwich " Dara melirik ke sumber suara, di belakangnya Rio berjalan dengan setumpuk berkas di tangan kanannya.

Mario lalu duduk diatas meja bar menunggu Dara menyelesaikan masakannya. Setelah beberapa saat Dara mengangkat sandwich tersebut dari atas pan dan memberikannya pada Rio.

" Hati-hati panas " kata Dara memperingatkan.

" Makasih " Rio mengambil sepotong sandwich yang masih panas, di tiupnya perlahan selama beberapa menit lalu menggigitnya dengan pelan. Rio mengangkat sandwich tersebut setinggi pandangannya dan memperhatikan isi dari roti lapis tersebut. " Gak ada sayurnya ya ? " tanya Rio lalu memakannya lagi.

ANANDARA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang