bab 24

5.1K 247 1
                                    

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Taiyaki pesanan mereka sudah siap. Dara dengan begitu antusias mengambil miliknya. Aroma butter yang di panggang begitu menggoda, mereka menikmatinya sambil berjalan menyusuri jalanan yang selalu ramai. Matahari bulan September bersinar terik tapi terasa hangat, angin berhembus pelan membawa wangi khas musim gugur.

“ eh .. ini isi kacang merah yah ? “ Tanya Dara entah pada siapa

“  iya, kenapa ? kamu gak suka ? “ Rio menghentikan langkah nya dan menatap Dara yang sudah berhenti berjalan.

“ aku gak suka kacang merah “

“ yaudah tu .. “  belum selesai Rio mengucapkan kalimatnya tapi suara Dara sudah mengintrupsinya.

“ tapi ini enak banget Yo .. beneran enak “ Dara memekik tertahan dengan mata yang membulat sempurna karena merasa sesuatu yang selama ini dia tidak suka ternyata kalau di buat jadi pasta kacang merah rasa nya sungguh enak, rasa manis yang begitu pas.

Rio hanya mengacak rambut coklat milik dara, dia benar-benar di buat gemas olehnya.

Setelah berjalan kaki selama kurang lebih dua puluh menit, kini mereka telah sampai di sebuah toko bernuansa coklat dan mint, Adam dan Rio langsung kompak menghampiri sofa yang terdapat di salah satu sisi ruangan ini dan mendaratkan bokong mereka di sana. Lain hal nya dengan si kembar yang langsung menelusuri setiap sudut yang ada di dalam ruangan ini.

“ oh ghost .. semua yang ada di sini keren banget “ terdengar suara Davi begitu nyaring, katakan lah dia norak atau semacam nya tapi memang semua papan skate yang ada di sini jauh lebih bagus di banding kan dengan yang dia punya.

“ Vi sini liat “ Dara memanggil Davi tanpa menoleh dan dia sama sekali gak tahu Davi ada di sebelah mana, toko ini cukup luas untuk ukuran sebuah toko biasa. Di sini tidak hanya menyediakan papan skate saja tapi juga ada beberapa perlengkapan lain nya, bahkan sepatu pun ada di sini.

Mereka berdua begitu bersemangat menjelajahi ruangan ini,tanpa merasa malu dengan komentar mereka yang terlalu berlebihan, pikir mereka ini di Jepang, mau bilang apa pun orang lain tidak akan mengerti.

“ adek lo emang gitu ?” Tanya Rio untuk pertama kali nya setelah mereka bertemu tadi malam.

“ segini belum ada apa-apa nya “ Adam menjawab dengan begitu santai sambil memainkan ponsel dengan tangan kirinya. Sedangkan wajah Rio sudah terlihat blo’on dengan mulut yang sedikit terbuka.

“ di kasih makan apa sih sampe aktif gitu “ Rio bergumam sambil melihat Dara yang beberapa kali memperhatikan dua buah papan skate yang ada di salah satu lemari di sana.

Adam memandang sekilas ke arah samping, melihat Rio dengan sorot mata tajam nya memperhatikan seorang gadis dengan rambut yang di gerai sedang berjalan mondar mandir dari sisi satu ke lain nya.

Dengan ekspresi tak terbaca, Rio menghampiri gadis itu.

“ nyari apa nda .. ? “ Tanya Rio lembut berbeda dengan raut wajah nya yang terlhat sedikit kaku.

Dara terlonjak kaget dengan suara berat yang tiba-tiba menghampiri nya.

“  ih kamu yah bikin kaget aja “

“ kenapa  sih dari tadi muter-muter dari sini terus ke sana lagi “ kini Rio memandang lekat ke bola mata abu milik pacar nya.

“ aku bingung ih, bagusan yang ini atau yang itu ? “ tunjuk Dara pada papan skate berwarna putih dengan  gambar Dream catcher berwarna biru di belakang nya, dan satu lagi yang berada di ujung sana yang sama-sama berwarna putih dengan gambar kaktus di bagian tengah nya dan wheels yang berwarna pink itu begitu menarik perhatian Dara.

ANANDARA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang