bab 25

5.6K 269 1
                                    

Angin dingin bertiup menyibak tirai saat jendela kaca itu di buka. Sinar matahari menerobos masuk dengan leluasa. Membangunkan seseorang yang masih bersembunyi nyaman di balik selimut tebal itu.

" aku tunggu di meja makan " sebuah suara yang berhasil mengembalikan kesadaran gadis itu.

" oh sial. Pagi ini harus meeting " gadis itu mengumpat dan berlari ke kamar mandi.

Yah. Mereka adalah Dara dan Mario, semalam mereka bertiga sampai di bandung hampir tengah malam, untuk menghemat waktu Rio mengajak dua saudara kembar itu untuk menginap di rumah nya, dengan kesadaran yang hampir hilang karena rasa lelah dan ngantuk tentu mereka tidak membantah.


Di dapur yang cukup luas dengan nuansa abu-abu, Rio sudah siap dengan pakaian kantor nya, celana biru navy dengan kemeja putih yang melekat pas di tubuh nya yang atletis membuat Dara yang baru saja turun dari arah tangga tidak bisa mengedipkan mata nya dan pandangan nya terkunci pada laki-laki yang sedang berdiri di sana.

" ekkhmm " Dara berusaha mengilangkan rasa gugupnya, tenggorokan nya terasa sedikit kering.

" mau selai coklat atau kacang ? " tawar Rio

" coklat " lalu Dara duduk di hadapan Rio, mata nya terus memperhatikan setiap gerakan Rio, saat tangan kokoh itu mengambil roti dari toaster lalu mengolesi nya dengan selai dan meletekannya di atas piring pandangan Dara tidak pernah lepas dari sosok yang ada di hadapan nya.

" makan Nda .. " ucapan Rio mengembalikan kesadaran nya

" eh iya iya Yo " Dara terbata karena ketahuan memandangi Rio

Rio hanya menunjukan smirk ­nya, membuat Dara menelan ludahnya.

Duh malu ngapain liatin Rio segela sih – batin Dara mendumel karena perbuatan nya sendiri.


Mereka menghabiskan sarapan masing-masing dalam diam, Rio sibuk membaca beberapa email yang dua hari kemarin tidak di cek sama sekali, jangan lupakan fakta bahwa dia seorang workaholic yang terkadang lebih mementingkan pekerjaan nya dari pada lingkungan sekitar.

Davi menghampiri ruang makan saat mereka akan pergi, hanya menggunakan boxer tanpa baju seperti biasa.


•••


Sebuah mobil sport berwarna biru metallic melanju dengan kencang meninggalkan sebuah bangunan bertingkat, di balik kemudi-nya Rio fokus menatap jalanan yang di padati kendaraan lain nya. setelah mengantarkan Dara dengan selamat sampai kantor nya, kini Rio sudah sampai di basement YashCorp.

Rio sebisa mungkin menghindari masuk melalui lobby utama, dia tidak suka dengan tatapan para wanita yang begitu terang-terangan menggoda nya. itu menjijikan.

" aku baru sampe kantor " Rio mengirimkan pesan pada gadis kesayangan nya.

Tak lama berselang, ponsel Rio bergetar menampilkan pesan balasan dari gadis-nya

" semangat Rio :*
aku bentar lagi meeting
nanti siang harus presentasi di kantor kamu kaya nya "

Bibir Rio secara otomatis tertarik ke atas membentuk garis lengkung, senyum tipis tapi menawan. Oh andaikan karyawan wanita di YashCorp melihat Rio dengan senyuman itu sudah pasti mereka menjerit histeris.


Cuaca di Bandung hari ini cukup cerah dengan angin berhembus kencang membuat udara sejuk, di balik meja kerja nya Rio nampak sibuk dengan beberapa berkas yang menumpuk, tangan nya bergerak di atas kertas-kertas itu mata tajam nya seolah tidak ingin melewarkan satu huruf pun.

ANANDARA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang