10. Canggung.

32.7K 1.8K 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abaikan aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Abaikan aja.

***
Author's POV.

Pita duduk dengan canggung mengarah kearah Papa tirinya.

Canggung astaga, batin Pita.

Keiro yang baru saja duduk langsung menatap kearah Papanya dengan enggan.

"Akhirnya kita bisa bertemu ya, Pita. Sudah sekian lama, mungkin 3 tahun yang lalu?" ucap Rei sambil menatap kearah Pita.

Pita yang ditatap seperti itu merasa gak enak.

"Iya," jawab Pita singkat lalu menunduk lagi.

Gak tau apa kalo lagi canggung sama malu banget, pikir Pita kesal.

"Aku ganti baju dulu deh," ucap Keiro meninggalkan Pita dan Reinald berdua.

Aish! Sialan banget tuh suami, orang lagi canggung malah ditinggalin, batin Pita kesal.

Pita hanya menatap Keiro tajam saat Keiro tidak sengaja menoleh kearahnya dan langsung menatap kearah mata Pita.

Keiro langsung membuang mukanya dan langsung menaiki tangga.

Biarin dulu aja, supaya deket, pikir Keiro sambil membuka pintu kamarnya.

***
"Katanya kamu hamil gara-gara Keiro kan? Maafin dia ya, tapi dia sudah jadi suamimukan?" tanya Rei membuat Pita mengangguk.

"Iya Om," jawab Pita membuat Rei langsung mengerutkan dahinya.

Om?

"Papa, Pita. Panggil Papa," ucap Rei membuat Pita merasa gak enak.

Dasar mulut sialan, ketus Pita dalam hatinya sambil tersenyum singkat kearah Papa tirinya.

"Keiro daridulu emang jarang banget deket sama Papa dan Mamanya dulu, jadi sifat dia egois sama suka jahat," ujar Rei membuat Pita tertarik.

"Kamu sudah tau kalo Mamanya Keiro hamil lagi sama pacar gelapnya?" tanya Rei membuat Pita langsung menggeleng.

Pita merasa tidak percaya kalo Mamanya Keiro tukang selingkuh?

Tante Sharla dulu baik banget sama dia, dan Pita juga sangat sayang kepada Kakak dari Mamanya itu.

"Sebenarnya yang beri tahu hal itu ya Keiro," ucap Rei lagi membuat Pita menutup mulutnya dengan cepat dia mual.

"Kamu gapapa, Pita?" tanya Rei membuat Pita mengangguk.

"Lanjutin aja, Pa," ucap Pita membuat Rei senang, akhirnya Pita memanggil dia Papa.

"Keiro lihat Mamanya sama Pacarnya didalam kamar, kamu pasti tau apa yang terjadi dan saat itu juga Keiro sudah besar untuk mengerti apa yang dilakukan oleh Mamanya bukan?" tanya Rei membuat Pita mengangguk.

Pita menyesal dia dulu langsung memusuhi Keiro tanpa alasan.

Keiro yang sedari tadi sudah turun dari tangga hanya bersembunyi dibalik dinding sambil mendengarkan ucapan Papanya.

"Saat itu saya gak percaya dan langsung memarahinya, gak mungkinkan Tante Sharla kayak gitu, kamu berpikiran yang sama jugakan, Pita?" tanya Rei lagi.

"Iya Papa," jawab Pita sambil menatap kasihan kepada Papa tirinya.

"Ets, jangan natap Papa gitu, Papa gapapa kok, sini!" ucap Rei sambil memanggil Pita dengan tangannya.

Pita langsung berjalan kearah Rei dan Rei langsung memeluknya.

Keiro hanya tersenyum kecil ketika Pita dipeluk oleh Papanya.

Keiro tidak sadar bahwa Sherly sedari tadi menatapnya curiga.

Ngapain Keiro kayak orang mau maling sembunyi-sembunyi di dinding, batin Sherly.

"Keiro!" sapa Sherly membuat Keiro langsung menoleh kearah Mamanya dengan kaget.

"Ngapain kamu disini, Sayang?" tanya Sherly membuat Keiro langsung menunjuk kearah ruang tamu.

Sherly yang langsung menoleh kearah tangan yang ditunjuk Keiro langsung tersenyum senang.

Akhirnya Pita bisa menerima Papa barunya.

Keiro hanya meringis ketika Pita menatapnya dibalik punggung Papanya.

Pita sudah tau kalau Keiro dari tadi menatapnya.

Dasar penguntit, cabul, mesum, batin Pita.

Apa hubungannya coba?

Keiro langsung berjalan kearah ruang tamu saat Rei melepaskan pelukannya dari Pita.

Pita masih menatap tajam kearah Keiro.

Nih bocah geblek ngapain sih? Batin Keiro.

Keiro yang kesal langsung membalas tatapan tajam Pita.

Rei dan Sherly hanya mengeleng menatap anaknya.

"Susu punyaku mana? Buatin sana," suruh Pita membuat Keiro langsung menatap tajam Pita dan dengan jahilnya Keiro mendorong Pita kearah samping.

"Dasar gila!" teriak Pita yang tidak sadar bahwa masih ada Mama dan Papanya disini.

"Buatin gak! Nih susunya," suruh Pita lagi membuat Keiro dengan enggan mengambil kotak susu yang berada ditangan Pita.

Keiro berjalan kearah dapur sambil menatap kearah Rei dan Sherly.

Pita langsung menoleh kearah Rei dan Sherly dan muka Pita langsung memerah karena sadar bahwa dia sedari tadi masih dilihatin.

Malu, astaga. Batin Pita sambil menatap Sherly yang sedang tertawa.

"Pita, nanti mau kuliah ya? Kata Keiro kamu mau kuliah nanti," tanya Rei membuat Pita mengangguk semangat.

Dia bosan dirumah, dia bosan sama guru privatnya, dia bosan pokoknya.

"Nanti kamu pilih aja tempat kuliahnya, biar nanti Keiro atau Papa yang ngurus ya," ucap Rei membuat mata Pita berbinar.

Papa tirinya baik banget.

"Makasih, Pa," ucap Pita sambil tersenyum manis kearah Rei.

Sherly langsung tersenyum.

"Pita, Tante Talia pengen ketemu kamu, katanya mau minta maaf sih karena sudah ngusir kamu pas itu," ucap Sherly dengan hati-hati membuat Pita langsung terdiam.

Tante Talia!!! Dulu dia tinggal ditempat Tantenya selama 4 tahun belakangan ini, dan diusir gara-gara ketahuan hamil.

Kenapa kamu bisa ngelupain Tantemu sendiri, Pita!

"Nanti aku sama Pita kesana, Ma. Keiro belum ketemu sama Tante Talia sih," ucap Keiro tiba-tiba membuat Pita langsung menatap Keiro.

Kalau Keiro ketemu Tante Talia jadinya gimana ya?

Tbc.

Gif diatas abaikan saja.

Sampai jumpa di part selanjutnya.













Salam,



Soufi💜

Accident✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang