12. Promise.

29.6K 1.6K 32
                                    

***
Author's POV.

Pita membawakan makanan yang disuruh Talia dengan enggan.

Pasti Keiro tau kenapa dengan dirinya, dan Keiro pasti lihat bahwa Pita membuka Story miliknya.

Pita berjalan dengan cepat lalu menaruh makanan tersebut ke meja dan berlari lagi ke dapur.

Keiro hanya menatap Pita aneh.

"Jangan lari-lari," ucap Keiro membuat Pita berhenti sebentar lalu berjalan dengan santai ke dapur.

Dia jadi agak nurut, pikir Keiro lalu membuka Story miliknya tadi.

Kenapa sih dengan Pita?

"Oh karena ini toh?" ucap Keiro sambil melihat nama Pita di Story miliknya.

"Dia bisa malu juga ternyata," ucap Keiro lagi sambil tersenyum.

***
Talia hanya menatap Pita dengan senang, akhirnya dia bisa bertemu dengan Pita lagi.

Sebenarnya saat dia mengusir Pita, dia langsung merasa tidak enak, bagaimanapun seharusnya dia menjaga anak dari Kakaknya dan dia dengan enaknya mengusir anak tersebut.

Talia tau bahwa Pita akan menjelaskan apa yang terjadi dengan dirinya. Namun ego Talia terlalu kuat untuk mengusir Pita.

Dulu Talia berpikir bahwa Pita akan membawa aib disini.

Namun ternyata tidak, karena Keiro mau tanggung jawab walaupun mereka ini saudara tiri.

Talia akan meminta maaf segera.

"Pita, Tante minta maaf karena telah mengusirmu 3 minggu lalu," ucap Talia sambil menatap kearah Pita.

Pita yang lagi makan langsung tersedak dan langsung diberi minum oleh Keiro yang berada disampingnya.

"Gapapa Tante, Tante jangan masang muka kayak gitu, nanti Pita sedih," ucap Pita membuat Talia nambah bersalah.

Pita orangnya baik, polos, dan suka iseng sih.

Keiro hanya menatap Pita lalu menatap Talia.

Mereka berdua mirip, oh iya merekakan tante dan ponakan, pikir Keiro.

Keiro tiba-tiba menjadi bodoh?

"Tante gak salah kok, gak sama sekali, yang disini yang salah itu aku, bukan Tan-" ucap Pita yang terpotong oleh Keiro.

"Yang salah disini itu aku, bukan kalian berdua," potong Keiro sambil menatap mereka berdua.

Pita hanya menatap Keiro dengan muka bego dan Talia hanya menatap Keiro dengan senyum manisnya.

Emang bener kata Sherly, kalo Keiro orangnya emang bertanggung jawab banget, batin Talia.

"Pita, mukamu biasa aja," ucap Keiro sambil memakan makanannya, Pita yang mendengar itu langsung mengambilikan raut mukanya.

Talia yang melihat Keiro dan Pita yang sudah selesai makan langsung bertanya sana mereka berdua.

"Keiro, kalo anakmu perempuan, nama untuk anakmu apa?" tanya Talia membuat Keiro langsung menatap kearah Talia dengan senyum kecil.

"Dan kamu, Pita. Kalo anakmu laki-laki, nama untuk anakmu apa?" tanya Talia kepada Pita.

Sengaja dia acak karena dia ingin sekali mereka berdua membuat nama untuk anak mereka.

Dan, kalo Pita sudah melahirkan dia bakalan tau nama anak mereka duluan.

"Hikari," jawab Keiro sambil menatap kearah perut Pita.

Pita yang melihat itu langsung merona.

Lalu Keiro menatap kearah Talia. "Hikari artinya Cahaya, mungkin dia bisa memberi cahaya kepada kita semua."

Aku baru tau kalo Hikari artinya Cahaya, pikir Pita sambil menatap Keiro kagum.

Talia hanya menatap kagum kearah Keiro dan langsung menoleh kearah Pita yang masih terlihat kagum dengan Keiro.

"Lalu Pita, kamu mau memberi nama apa untuk anakmu?" tanya Talia membuat Pita langsung kaget dan langsung menatap kearah Talia.

"Entah, tapi bakalan aku kasih tau ke Tante kok, aku belum cari nama yang bagus buat anak cowok," jawab Pita membuat Talia menatap Pita lagi dengan tajam.

"Lalu kamu sudah buat untuk anak cewek?"

"Belum juga, aku gak pandai buat nama sih, sepertinya aku kayak Mama deh, buat nama asal-asal aja," ucap Pita dengan muka acuh.

"Pitaloka itu nama yang bagus, sayang sih Mamamu salah urut namanya," ucap Talia membuat Pita mengangguk, Keiro juga.

*author tersindir dengan tulisannya sendiri, wkwkw. /Abaikan/*

"Well, Keiro. Kalo anakmu perempuan jangan lupa memberi nama anakmu dengan ucapanmu yang tadi, karena Hikari sudah bagus, janji?" ucap Talia membuat Keiro mengangguk.

Pita yang masih belum puas langsung berbicara, "Kenapa gak Suki aja?"

"Tsuki itu Bulan, kamu mau anakmu diejek?" kata Keiro membuat Pita mengeleng.

"Suki itu Suka tau!"

"Oh, kukira Tsuki yang artinya Bulan itu," ucap Keiro membuat Pita memeletkan lidahnya.

"Atau kenapa gak Kokoro aja?"

"Itu Hati, kamu aneh deh," ucap Keiro sambil berdiri dan berjalan kearah Talia.

"Aku pulang dulu ya, Tan. Udah sore nih," ucap Keiro sambil bersalaman dengan Talia dan Pita mengikutinya.

"Jaga baik-baik anakmu, Pita. Dan Janji buat pakai nama itu ya, Keiro."

"Iya, Janji, sampai jumpa," ucap Keiro sambil berjalan kedepan dengan diikuti Pita lagi.

***
Dimobil Pita masih mencari nama untuk anak cewek.

"Kenapa gak Ai? Himawari? Atau yang laun deh," ucap Pita sambil menatap Keiro sebal.

"Apaan coba? Cinta, bunga Matahari? Udah jangan dibahas," ucap Keiro.

"Dan, Ingat Pita. Kamu bulan depan UN, jangan sampe nilaimu jelek, awas aja," ancam Keiro membuat Pita bergidik ngeri.

Kenapa diingetin sih!

Tbc.

Maaf pendek, gaje, garing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf pendek, gaje, garing.

Sampai jumpa di part selanjutnya.







Salam,

Soufi💜

Accident✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang