Vio memegangi lengannya yang di perban rasanya sangat nyeri. Ia membuka kulkas dan kembali melihat semangkuk sup dingin dengan isi yang berbeda
" gue gak akan kejebak lagi sama lo wahai sup !" vio menutup kulkas lalu berjalan kemeja makan. Perutnya sangat lapar, kuota habis, jadi ia tidak bisa delivery makanan apapun.
" dan akhirnya hidup viola gilsha berakhir karena kelaperan" gumam vio dengan kepala yang di taruh diatas meja sambil memejamkan mata.
" nih makan" mendengar suara seseorang vio pun langsung mendongak dan mendapatkan deno yang sedang menaruh sekantung makanan
"Lo- lo ngapain!" tanya vio heran
" bawain lo makanan lah, ngapain lagi" vio memicingkan matanya curiga
" bilang aja lo nyogok gue biar pas di pecat gak protes" deno menaikkan sebelah alisnya. Sedangkan vio masih menatap deno dengan mata yang di sipit-sipit kan
" bacod, makan nih " vio masih menatap deno dengan tatapan kocaknya
" enak !" puji vio sambil mengunyah makanan dengan jutek. Deno hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan langka sahabatnya ini
" abis makan minum obat lagi, tadi obatnya kebawa sama gue"
" obat ?" tanya vio dengan cengo
" tadikan lo habis minum obat, makanya sekarang enakan kan? Gak demam lagi?" deno menempelkan tangannya di dahi vio. Vio mengerjapkan matanya jadi yang tadi bukan mimpi?
" jadi tadi lo beneran lo? Gue gak mimpi?" tanya vio dengan tampang flatnya sambil menggaruk dahinya yang gatal
" iyalah, mabok lo ya?" sahut deno ketus. Mata deno terfokus di satu titik. Yaitu lengan vio
" tangan lo kenapa hah?" tanya deno panik sambil memegangi lengan vio yang diperban
" tadi... Ituu.. Anuan" vio melirik kesana kemari. Ia tidak mungkin jujur pasti deno akan marah
" anuan apaan! Yang jelas kalau ngomong" nada deno mulai meninggi. yang membuat vio takut
" kena duri bunga mawar, tadi mawarnya belum disiram eh tangan gue malah ke gores , bunganya gak tau diri kan?" oceh vio
" gimana ceritanya sampe bisa ke gores? kayanya kegores mulu" gumam deno tak percaya
"ck, banyak tanya deh coba aja lo siram sendiri paling lo juga kegores" sahut vio. Ia menarik tangannya yang masih dipegang deno
" b aja dong, galak bangat " deno mengusap pucuk kepala vio dengan lembut seperti biasanya
" hhmm"
" btw besok lo masuk kerja seperti biasa ya" ucap deno yang membuat vio berdecih
" eeq"
" serius vi"
" gue gak bisa serius sama lo, lo udah punya cewek" hadeh si vio ini emang gak bisa diajak serius
" bunuh gue vi mending" sahut deno frustasi. Vio menoleh menatap deno
" jangan ntar lo mati, lo kan belum pernah perkosa gue " deno tambah frustasi. Ingin sekali ia lompat dari balkon apart vio detik ini juga

KAMU SEDANG MEMBACA
D.E.O.L.A (sekuel Leola Diary's)
General FictionCast : jennie black pink " kenapa lo cemburu kita kan cuma sahabat?" tanya viola sambil menggaruk rambutnya yang belum keramas 3 hari " lo juga kenapa cemburu kita kan cuma sahabat?" ulang deno dengan pertanyaan yang sama sambil ikutan menggaruk ram...