bab 15 : maaf vio

198 18 13
                                    

Ketika rasa menguasai logika, dan mereka saling berperang siapakah yang menang? Apakah wanita yang ku rasa atau wanita ku pilih dengan logika?

-deno triagra

Ketika kau hadir sebagai pilihan, tapi kau hanya jawaban cadangan yang akan dipilih ketika jawaban utama tidak sesuai ekspetasi, dan itulah aku... Si opsi cadangan

☘☘☘

" mau makan apa vi?" tanya varo sambil membuka buku menu

" makan daging anjing dengan sayur koll" sahut vio dengan mimik anak kecil siborong-borong yang lagi viral

" hah?"

" gak ada ya di menu?" varo menatap vio sejenak. Apakah ia salah dengar?

" daging anjing dengan sayur koll?" Tanya varo memastikan

" daging deno dengan sayur koll, tapi dagingnya gak enak sekarang pahit sepet rasanya" oceh vio ngawur yang membuat varo melongo mendengarnya.

" emang pernah makan daging deno?"

" enggasih tapi gue sering gigit deno, cuma berdarah doang dikit kalau engga ya biru" varo mengerjapkan matanya menatap vio bercerita tanpa rasa bersalah

" vi ?"

" hhmm?" vio menoleh sambil mengelap maskaranya yang luntur

" lo suka sama deno? " tanya varo serius. Vio berhenti mengelap maskaranya lalu menatap varo flat

" engga ah dia udah punya si annabelle" varo terkekeh. Annabelle? Pembunuh dong haha. Pikir varo

" kalau belum punya annabella ?"

" ya gak apa-apa, emang deno gak pernah sayang sama gue, eh engga deng deno sayang sama gue sebelum annabelle menyerang"

" dah ah mau pipis" vio berdiri sambil merapikan bajunya yang naik keatas

" mau ditemenin?" tawar varo

" tapi masuk kedalem ya" vio menaik turunkan alisnya sambil terkekeh lalu berlari menuju toilet

" semoga deno sama annabelle longlast " doa varo dalam hati

***

Jam sudah menunjukan pukul 17.25 vio baru sampai  apart kesayangannya.

Sunyi.

tidak ada suara apapun diruang itu. Vio membaringkan tubuhnya disofa panjang sambil membuka kemejanya lalu melemparnya kesembarang arah. Yang hanya tangtop saja tertinggal ditubuhnya

prakk !

" ayam !" latah vio

" kemeja terbang !" pekik vio saat kemejanya terlempar kewajahnya

" taro pada tempatnya, vio" ucap deno sambil meletakan mawar merah di vas bunga yang kosong

" untuk apa bapak kesini?" tanya vio formal. Apakah ia lupa kalau ia hanya mengenakan tangtop ? Dan Berbicara formal seperti itu?

D.E.O.L.A (sekuel Leola Diary's)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang