Bab 25 : bertepuk sebelah tangan?

245 26 20
                                    

" sayang..  Kamu percaya aku kan? " rujuk Bella sambil memeluk deno

" iya percaya" deno mengelus rambut Bella seperti biasa

" temenm temen kamu terror aku,  telfonin aku ancem aku untuk ngaku kalau aku yang celakain vio" rengek Bella.

Deno hanya terdiam

Telfon deno berdering.  Bella menoleh ke ponsel deno sambil menggelengkan kepalanya

" jangan diangkat pliss"

Deno tersenyum menenangkan Bella.

" halo no? " ucap kafka dari seberang

" lo dimana?  Lo gak ikutan anter vio pulang?  Hari ini dia udah boleh pulang"

" gue lagi dijalan, gue gak bisa ikut " sahut deno flat

" parah lo no! "

Tut.

Sambungan terputus

Deno memutuskan sambungan secara sepihak

" makasih ya sayang" Bella tersenyum lega.  Ternyata deno masih memihak padanya

Dasar bodoh!

" yuk turun kita udah sampai " deno menggandeng tangan Bella untuk keluar dari mobil

" kenapa kita kesini sayang? " tanya Bella panik

" engga apa-apa ada berkas yang harus aku serahkan kamu mau temenin aku kan" deno mengecup kening Bella sekilas dengan cepat Bella mengangguk

Mendadak firasat Bella menjadi tidak enak.  Tapi Bella tetap percaya bahwa deno tidak akan mempermainkan dirinya

Saat deno sedang berbincang dengan polisi tangan Bella sudah berkeringat.  Ia duduk dengan gelisah

" Bella" panggil deno dengan lembut. Dengan lunglai Bella menghampiri deno yang sedang berbincang dengan polisi gendut itu

" maaf bu Bella mulai hari ini anda kami tahan atas percobaan pembunuhan " dan dengan sigap sudah ada polisi yang menahan Bella dari belakang

" enggak! " spontan bella

" saya sudah menepati janji saya,  saya pamit" ucap deno pada polisi itu

" DENOOOO!!! " teriak Bella histeris.

***

Kemarin sore.  Deno and the gang yaitu varo dan kafka sudah berkumpul diruangan dimana mereka sedang memutar cctv bersama pihak apartemen.

" kan kan liatttt liattttt!!! " heboh kafka sambil menunjuk layar komputer

" iya gue juga liat, kuping gue sakit njirrr!" sahut deno sambil mengusap telinganya

" emang cewe lo tuh devil ! Dasar cabe cabean kering ! , vio kita yatuhan " masih kafka yang heboh. Varo mengusap lengannya karena terciprat liur kafka

" boleh kita copy videonya untuk bukti? " pinta varo.  Dan pihak apart pun memberi nya.

" yesss kita punya bukti!  Putusin tuh si nenek grandong!  Kalau masih jadian gue gak mau anggep lo temen! " ancam kafka.

" gue juga punya otak kali" sahut deno ketus

" ribut mulu astaga" kepala varo terasa pening karena mendengar bacot kafka yang tiada henti

Setelah perbacotan yang hqq akhirnya mereka mengatur strategi untuk membawa Bella ke kantor polisi secara halus. 

***

D.E.O.L.A (sekuel Leola Diary's)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang