Bab 24: sadar

187 21 16
                                    

" emang ya sesabar apapun, sesayang apapun, se pengertian apapun kalau pada dasarnya gak ada rasa kita gak akan pernah terlihat walau jarak kita sedekat kulit dan nadi"

-viola gilsha

***

Sudah dua hari vio belum sadarkan diri. Saat vio pingsan dengan sigap Annabelle menghilangkan jejak bahkan ia tega meninggal vio yang tidak sadarkan diri naasnya vio ditemukan oleh petugas apart dua jam kemudian.

Kafka, sekala, leola sedang berkumpul diruangan itu kadang mereka bergantian menjaga vio.

" vi... Bangun .. Gue kangen ngebully lo " ujar kafka sedih

" iya vii nanti kalau sadar gak apa apa deh lo tidur dikamar gue sama leola" sambung sekala

" kita gak nyangka vi, kalau lo nekat bunuh diri ternyata segitu beratnya beban hidup lo, maafin kita kalau kita kurang care sama lo" leola memeluk sahabatnya ini. Ia merasa bersalah karena tidak tahu apa apa soal masalah vio

" bahkan lo menderita self injury udah lama, kita gak tau sama sekali vi" leola menghapus air matanya. Ia rindu vio yang dulu

" la vio masih hidup kan ya? Kok gak jawab kita " tanya kafka pada sekala

" masih lah bego! "

" santai gak usah ngegas dong " grutu kafka

" menurut gue gak mungkin vio bunuh diri, pasti ada something yang buat dia kaya gitu" ucap sekala serius

" nanti kita cari tahu" sahut kafka mantap

" permisi" kompak mereka pun menoleh ke sumber suara

Kafka berdiri menghalangi deno untuk masuk

" mau ngapain lo? " tanya nya

" jenguk vio, lo kenapa sih? "

Bughh!

Satu bogeman mentah mulus mendarat dirahang deno

Leola dan sekala? Mereka hanya menonton karena mereka memang kesal dengan deno

" lo kenapa sih! " bentak deno

" idiot lo ya? Masih nanya kenapa? Lo mikir gak vio kaya gitu karena apa! " kini kafka yang membentak deno

" karena lo no! Lo tau gak selama ini vio suka sama lo? Cinta sama lo? Selama ini dia nahan sakit lo pacaran sama cewek lain! Gue gak ngerti sama lo no? Lo gak peka atau bego sih? " kafka sudah muak dengan deno. Persetan dengan persahabatan mereka yang hancur ia hanya tidak suka sahabat wanitanya terus menerus disakiti

" dan yang lebih parah lo tau gak selama ini vio mengidap self injury? Haha pasti engga kan? "

Deno terdiam mendadak dadanya terasa sakit, sejahat itukah ia selama ini?

" vio mengidap self injury? " tanya deno tak percaya

" dan terakhir dia benar benar kecewa sama lo, lo acuhin dia, lo nuduh dia ngelukain Bella, bahkan saat dia resign lo coba nahan vio? Engga no! " deno menatap vio dengan perasaan bersalah. Ia ingin minta maaf

" gue mohon izinin gue untuk liat vio" suara deno melemah. Kafka menarik nafas untuk mengatur emosinya

" kalau lo sakitin vio lagi, pertemanan kita cukup sampai sini aja no" ancam kafka

" gue tanggung konsekuensi nya" jawab deno mantap

***

" kita mulai dari apart vio aja gimana? " usul kafka. Sekala bahkan varo ingin mengumpul kan informasi apakah benar vio melakukan bunuh diri. Mereka tidak percaya kalau vio nekat mengakhiri hidupnya

D.E.O.L.A (sekuel Leola Diary's)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang