Jika angin ini membawaku kearahmu seolah mendukungku,
Apakah kau mengizinkannya?
Jika langit bersinar terang saat kubertemu engkau seolah ingin melihatku bersamamu,
Apakah kau mengizinkannya?
Jika jantung ini berdebar karenamu seolah menginginkanmu,
Apakah kau mengizinkannya?
Ikat tali itu jika tidak
Dan lepas jika iya
Mana yang bohong mana yang tidak
Aku hanya ingin tahu hatimu yang sebenarnya
Mana yang bohong mana yang tidak
Tolong sayang, aku lelah ..
***
"Aku suka Aileena"
Kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Aileena, menguasai jiwanya. Ia tidak bisa berhenti mengerjap-ngerjapkan matanya di kelas untuk menyadarkan dirinya sendiri.
"Len, ih. Itu dosen ngeliatin" Jihan berbisik sambil menyenggol lengan Lena pelan. Lena cepat-cepat mengangguk dan menegakan badannya, mencoba fokus. Duh, Radian!
Kejadian di Bandung sabtu kemarin -bukan saja menyenangkan, tapi membingungkan.
Radian dengan jelas mengatakan bahwa ia menyukai Lena, tapi hingga sekarang, mereka belum bisa juga disebut pacaran. Tidak ada status, atau perubahan cara chat. Semuanya sama saja! Atau memang begitukah cara Radian berpacaran? Kan, ada, orang yang pacaran namun inginnya bertingkah biasa saja. Lalu kalau begitu.... sekarang ia dan Radian benar-benar sudah jadi pacar? Aaaa!
"Lena!" Jihan berteriak, membuat Lena langsung tercengang di tempat duduknya. "Apa?" sentaknya pada Jihan seraya melotot, kesal karena dikagetkan sebegitunya. "Liat!" bola mata Jihan memutar ke arah depan kelas, otomatis membuat Lena menoleh kedepan. Didepan sudah ada Bu Ismi, dosen manajemen risiko yang terkenal rese dan sok galak, sedang menatap kearahnya dengan senyum sinis. Dan bukan hanya saja Bu Ismi yang melihat ke arah Lena, tapi semua teman-teman sekelasnya!
"Mbak yang didepan siapa namanya, ya? Kenapa teriak-teriak di kelas saya?"
Oh, jadi ternyata, teriakan Lena dalam hati tadi bukan dalam hati saja. Lena hanya bisa nyengir kikuk.
Awas saja Radian!
***
"Masa udah jadian, nyuruh ceweknya nyamperin ke gedung cowoknya?" ejek Jihan, seraya berjalan malas-malasan.
"Ih Jihan, aku juga gak tau udah jadian apa belum, diem dong!" balas Lena kesal, sambil berjalan cepat ke arah gedung hukum. "Kalau gak ikhlas, gak usah nemenin! Bisa sendiri!" teriak Lena lagi, membuat Jihan hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap sahabatnya yang sedang jatuh cinta itu.
Hari ini Radian meminta Lena membawakan powerbanknya yang tertinggal. Karena cowok itu sedang rapat dengan dosen, Lena menawarkan diri untuk membawakannya ke gedung hukum. Sebenarnya, Radian tidak butuh-butuh amat sih, katanya. Hanya, sebut saja, Lena agak rindu cowok itu.
Ih, kok rindu sama cowok yang ngegantungin?
"Jihan! Berisik!" Kali itu Lena benar-benar berhenti untuk menoleh ke arah Jihan dan meneriakinya. Dia kesal karena Jihan selalu mengejeknya! Padahal, siapa yang mau jadi secinta itu sama Radian?!
"Apaan?!" Jihan yang diteriaki berteriak balik, kebingungan.
"Jangan ngejek aku terus! Gimana dong, emangnya aku mau digantungin?!" teriak Lena frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Aileena (COMPLETED)
Romance"Aku udah lama gak kesini" suara Radian itu membuyarkan lamunan Lena. "Aku sebenernya gak suka tempat ini" Lena mengernyitkan alis. Mencari arti dari kalimat-kalimat Radian yang ia tidak mengerti. "Tapi karna aku tau kamu bakal suka tempat ini..." R...