SENIOR HIGH SCHOOL

"Pengorbanan Cinta"

Senin. Hari pertama siswa baru untuk memulai pelajarannya. Geng FLOSHANA memang tidak bisa dilepaskan karna mereka satu kelas terutama Steven, Revan and the geng, dan sahabat dekat Flo yaitu Kevin. Mereka merasa kelas ini menjadi dunia yang sesungguhnya karena mereka bisa bersama tapi yang membuat mereka tidak enak yaitu ketika ada geng CINVAN (Cinta Revan) yaitu yang isinya Tifanny, Tasya, dan Tamara.

Mereka memang dipertemukan untuk menyukai Revan dan yang lebih anehnya lagi mereka suka teriak ketika Revan sedang bermain basket. Bagi Revan itu sudah biasa karena dia tidak pernah marah dengan tingkah mereka. Flo selalu punya tugas untuk Steven yang memasang dasinya. Mereka selalu memasangnya selalu di belakang sekolah karena Flo malu dengan semua orang ketika melihatnya apa lagi ketika Revan tau dengan ini. Steven juga pria yang suka dengan main basket dan dia juga jago dalam basket. Karna dia baru pertama kali ini dia belajar di Indonesia jadi dia tidak punya teman karibnya yang hanya dia kenal hanyalah Flo yang suka masang dasinya.

Ketika bel keluar main berbunyi semua murid menuju kantin Om An karna kantin itu populer dengan makannya yang sangat enak dan kesukaan para remaja. Ketika geng FLOSHANA ke kantin, Steven langsung bertanya kepada Flo untuk dimana kantin yang ada di SMA FRISTO berada dan dia meminta untuk Flo menemaninya makan siang bersama. Flo and the geng pun setuju kecuali Flo sendiri.

"Lo, cari aja tuh. Emang gue budak lo, sampai lo ikut main sama teman gue"

Sasha dan Nana kesal dengan kelakuan Flo kepada Steven. Jadi, mereka mengatakan kepada Steven untuk tidak memerhatikan apa yang dikatakan oleh Flo. Steven pun merasa itu sudah biasa karena kalau dia bertemu dengan Flo selalu saja itu menjadi permasalahan yang tidak bisa diselesaikan. Menurut Steven, Flo itu merupakan wanita yang baik tapi ketika dia bertemu dengannya dia menjadi galak dan suka cari masalah. Ketika Kevin mendengar itu, dia mengajak Steven untuk makan bareng. Flo jadi kesal dengan Kevin karna meninggalkan Flo. Sampai di kantin Flo duduk makan di samping Steven karna biasanya harus makan dengan sahabatnya Kevin dan saling berhadapan. Melihat itu, Sasha dan Nana jadi kesal dengan Flo yang tadinya nolak makan bareng dengan Steven padahal alasannya karna ada sahabatnya Kevin.

Di dekat lapangan basket di tengah terik matahari gengnya Revan sering bicara tentang masalah mereka dan suka bertukar pikiran. Ketika Revan sedang mambahas tentang masalah Flo yang suka padanya, padahal Revan selama ini tidak tahu itu dan dia hanya suka pada Nana. Justin tidak mau diam dengan curhatan Revan. Dia langsung berdiri di depan sahabatnya dan memberikan pusat perhatian.

"Jika selama ini lo gak peka sama dia. Lo bodoh Van karna gue juga suka sama Flo jadi lo harus perjuangin cinta lo sama Nana dan jadikanlah Flo sebagai sahabat lo doang"

Gengnya Revan jadi terkejut karna Justin yang suka sama Flo dan Revan juga tidak menyangka ini akan terjadi. Geng CINVAN yang tidak kalah dengan gosip yang sedang beredar oleh geng Revan, dia langsung mencari geng FLOSHANA untuk memarahi Flo yang suka pada Revan. Karena geng CINVAN tau dimana kebiasaan geng FLOSHANA berada ketika keluar main semenjak SMP itu mereka langsung menuju ke kantin. Di sana Tasya yang sebagai ketua geng dia yang mulai bicara dan marah kepada Flo.

"Flo, kenapa sih geng lo suka cari masalah sama Revan. Sekarang lo malah suka sama Revan sementara Nana yang sok kecantikan selalu ditemabak sama Revan."

Semua orang yang ada di kantin mendengar perkataan Tasya dan Steven yang sadar bahwa Flo suka sama Revan temanya satu gugus waktu MOS. Flo pun terdiam dan air matanya mengalir di pipinya, dia pun keluar dan menuju ke belakang sekolah. Sementara temanya Flo terdiam dan mereka tidak suka berhubungan dengan geng CINVAN karena itu hanyalah mereka yang suka cari masalah. Kevin pun marah kepada Tasya yang cari masalah. Sementara Stevan yang mengikuti Flo tadi melihatnya secara langsung menangis. Steven mendekati Flo, kemudian duduk di hadapannya sambil menghapus air mata yang telah menetes.