"SUDAH TERLAMBAT"

534 16 0
                                    

Steven mengeluarkan sapu tangannya dari kantongnya dan memberikan kepada Flo.

"Udah Flo, lo gak usah nangis lagi. Kita balik kerumah lo aja yuk",ajaknya.

"Apa sih salah gue. Gue nggak ngerti dengan semua katanya Revan",sambil menghapus air matanya.

"Udah, lo ga bersalah kok. Mungkin dia merasa cemas dengan adeknya. Jadi, dia wajar aja marah untuk melampiaskan kemarahannya",pendapatnya.

"Thanks ya Steven, lo udah bantuin gue tadi di depan Revan"

Mereka langsung menuju ke rumahnya dan Steven dengan cepat dia mengantarkan Flo ke rumahnya. Tanpa sengaja, Steven me-rem mendadak motornya dan Flo jadi memegang pinggangnya dan jarak mereka dekat sekali. Akhirnya mereka sampai di depan rumahnya Flo.

"Thanks ya, Steven lo emang cowok yang baik. Gue duluan",dengan wajah yang murung.

Flo langsung menuju kamarnya yang diatas dan Mamanya melihat Flo yang datang dengan wajah yang murung. Flo menjatuhkan badannya ke tempat tidur dan menangis dengan mengeluarkan suara. Mamanya, datang untuk menghampiri Flo ke kamarnya dan dia mendengar anaknya menangis. Mamanya mengetuk pintu dan langsung memasuki kamarnya, sedangkan Flo menghapus air mata yang ada di pipinya.

"Kak, kamu nangis ya. Kenapa? Ayo cerita sama mama nih?",dengan penasaran.

"Ma, tadi Flo mau makan bareng ama Steven pas Flo liat adeknya Revan yang lagi berdiri di depan sekolahnya Flo langsung menghampirinya. Rista menangis karena belum di jemput tapi Flo malah mengajak Rista untuk gabung bareng ama kami. Tapi pas Flo mengantar Rista pulang, Revan jadi marah ama Flo dan dia teriakin Flo sampai-sampai Flo jadi sedih dengan kata-kata Revan".

Mamanya jadi mengerti dengan semua kejelasan yang di berikan Flo tadi.

"Kak, itu biasa kok semua itu dia lakukan karna dia sayang ama adeknya dan dia takut kalau adeknya kenapa-napa. Jadi, apa yang dikatakan Revan ama kamu ga usah di masukin dalam hati",kejelasannya.

"Tapi ma, Flo ga bisa nerima semua ini untung aja ada Steven yang bisa bantuin Flo. Malah Revan jadi tambah marah dan dia ga mau tau lagi".

"Mama tau kok, kalau dia itu suka ama kamu. Dia jadi marah karna dia ngira bahwa kamu lagi pergi kencan ama Steven. Sebenarnya, dia cemburu kok dan disitu dia melampiaskan kemarahannya",keterangannya.

Flo jadi tambah gak ngerti dan dia memilih untuk beristirahat dulu daripada dia memikiran semua keterangan dan kejelasannya Mamanya yang semakin lama jadi malah ga jelas. Revan mengambil jaketnya dari kamar dan dia memutuskan untuk pergi ke rumah Flo. Dia singgah sebentar ke toko bunga untuk di berikannya kepada Flo sebagai lambang permintaan maafnya. Dia sudah menyiapkan surat kecil kepada Flo. Dengan merasa sangat menyesal, dia datang ke rumahnya Flo dengan apa yang sudah dia lakukan tadi. Dia berharap, Flo menerima perminta maafnya. Mamanya Flo mendengar ada bel yang berbunyi dan dia menuju pintu rumah dan membukanya. Ternyata yang dia lihat adalah Revan yang datang membawa bunga dan sedang batuk-batukan.

"Malam tante, Flo-nya ada ga tante?",dengan nada yang sopan.

"Ayo, masuk nak Revan. Flo ada kok",sambil mengajak duduk di ruang tamu.

Mamanya menuju ke kamar Flo dan melihat Flo yang sedang mendengarkan lagu Korea favoritnya.

"Kak, itu ada nak Revan di bawah dia mau ketemu ama kamu", sambil menjelaskan.

Flo dia nggak mau ketemu Revan hari ini karna Flo udah capek dengar Revan tadi.

"Trus, gimana Revan dia udah datang capek-capek dan kelihatannya dia sedang sakit tuh dari mukanya jadi kakak ke bawah aja bentar",sambil menyakinkan.

SENIOR HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang