"Falling Love"

406 12 0
                                    

Flo langsung menarik badannya dan dia keluar dari kamar Reven. Steven yang masih berdiri termenung di depan pintu kamar Revan dan Flo melihat bahwa Steven.

"Steven, lo datang ya",katanya.

Steven langsung menarik Flo keluar dan agar mereka berbicara di taman. Steven menarik tangan Flo dengan sangat kuat dan sampai memerah. Flo pun menjerit kesakitan.

"Flo, apa yang lo lakuin sama Revan?",tanyanya dengan nada yang keras.

"Steven, gue hanya khawatir ama Revan dan bantuin dia agar sembuh karna dia sering ngigau dan nyebutin nama gue",jawabnya.

Steven tidak bisa menerima semua kenyataan ini dan dia hanya berharap untuk tidak dekat dengan Revan.

"Gue ga bisa nurutin kata-kata lo kalau itu yang lo mau",katanya.

"Gue hanya takut aja kalau Revan nantinya sakitin perasaan lo lagi".

Flo tidak tau dengan semua dan maksud tujuan perkataan steven.

"Steven, lo kenapa? Lo bukan seperti biasanya",sambil memastikan.

"Gue lakuin ini semuanya karna gue sayang ama lo. Gue seharusnya, ga usah peduli ama lo lagi. Lo, udah bahagia ama Revan. Harusnya, gue ga ngangap lo sahabat gue yang selalu ada. Karna lo duluan yang buat janji dulu kita harus terbuka satu sama lain. Sekarang gue ga bisa lagi Flo",sambil meninggalkan Flo.

Flo mengejar Steven dan dia memegang tanganya sambil minta maaf tadi Steven melepaskan tangan Flo dan pergi untuk pulang. Steven tidak ingin untuk memiliki teman lagi dan dia tidak ingin lagi bermain dengan Flo. Flo tak bisa mengejar Steven dan dia kembali ke kamar Revan.

"Flo, tadi Steven datang ya",sambil memastikan.

"Ya, dia dah pulang dan marah ama gue. Katanya mulai sekarang dia ga mau lagi jadi sahabat gue",meneteskan air mata.

"Udah Flo. Gue tau kok dia marah karna gue jadi gue yang harus ngurus ini semua",menghapus air mata Flo.

Flo percaya dengan kata-kata Revan dan dia berhenti menangis.

"Flo, gue harap lo jangan pernah berhenti mencintai gue lagi",mintanya.

"Apa sih maksud lo ke gue ga ngerti nih?",sambil menatap.

"Gue sekarang udah tau lo pernah suka ama gue. Tapi semua gue lakukan ini sebelum terlambat. Lo mau kan jadi pacar gue?",sambil memegang tangan Flo.

Flo jadi ke ingat dengan apa yang di katakan Nana dan dia tidak bisa menolak semua permintaan Revan lagi.

"Gue mau kok jadi pacar lo. Tapi ada syaratnya, lo jangan bilang ama orang kalau kita pacaran dan lo ga boleh cemburu kalau gue dekat ama sahabat gue. Satu lagi gue hanya manggil nama lo dalam pacaran karna norak kalau manggil seperti sayang atau abang ",katanya.

Syarat yang telah di berikan oleh Flo di setujui langsung oleh Revan. Mereka sekarang telah sah jadi pacaran tanpa di ketahui oleh orang lain.

"Gue pulang dulu ya. Gue capek",mintanya.

"Oke pacarku. Kamu mau ga aku antarin pulang?",tanya Revan.

Flo menolak tawaran pacarnya dan dia lebih memilih untuk pulang sendiri karna Revan yang harus banyak istirahat.

"Semoga cepat sembuh Revan. Bye",sambil berdiri.

Steven yang sangat kesal sekali dengan kelakuan Flo. Dia memilih untuk pergi main ke Bar dan meminum dengan wanita cantik yang ada di sana. Chris merupakan sahabat dan sepupu Steven sejak kecil ketika mereka berada di London. Mereka sering berbagi cerita dan pengalaman apalagi kedua orang tua mereka sangatlah sibuk dengan perkerjaan masing-masing. Chris tadinya diantar oleh Steven ke rumahnya untuk menunggu Steven yang sedang pergi ke rumahnya Revan. Sekarang sudah jam delapan malam tapi Chris belum melihat sahabatnya pulang. Ditambah lagi, Steven tadinya tidak membawa handphonenya pergi. Dia meletakkan di kamarnya.

SENIOR HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang