" Memori Hati "

669 12 0
                                    

Flo segera memberikan majalah itu kepada Nana ketika dia sudah sampai di sekolah. Nana pun senang dengan sahabatnya yang selalu perhatian dan memberikan kado kepadanya setiap saat. Pelajaran pertama pun dimulai dengan bidang study Biologi dengan Bu Rena. Bu Rena membagi kelompok agar menjadi empat orang dalam satu kelompok. Kelompok Flo yaitu Nana, Revan, dan Steven. Kelompok ini menjadi tetap untuk selamanya jadi dalam berhubungan kerja kelompok mereka tidak perlu sulit lagi membuat kelompok.

"Tugas kelompok ini ibu akan kasih waktu untuk satu minggu, mengerti?",sambil memegang penggaris papan tulis.

Semua siswa dengan kompak menjawab,"ngerti buk"

Pelajaran biologi selesai. Semua siswa sibuk untuk membagi tugas dalam tugas kelompoknya. Pelajaran berlangsung dan bunyi bel keluar main. Steven mengajak Flo makan bareng dan dengan baik Flo menerimanya.

"Tumben banget sih lo baik sama gue hari ini?",tanya Steven.

"Gue baik salah, giliran gue jahat sama lo geng gue mara sama gue",jawab Flo.

Revan pun ikut gabung sama Flo karena Revan beralasan makan di temani oleh Flo itu asyik.

Sasha,"Apa. Jadi Flo udah temani lo makan. Kapan?"sambil menatap Revan dengan serius.

"Kemarin."

Kevin,"Lo, gak manfaatin Flo kan buat hal yang aneh?" dengan menyakinkan tatapan Revan.

Revan menatap Flo dengan senyuman lembut sehingga tatapan itu meluluhkan hatinya. Tiba-tiba, perasaan Flo kembali muncul secara menggebu-gebu.

"Mana mungkinlah. Jelas Flo tuh cewek yang baik".

Raut muka Flo pun berubah menjadi merah dan merasa senang setelah mendengar perkataan Revan. Steven memerhatikan Flo yang keadaannya dalam berbunga-bunga. Dia melambaikan tangannya ke arah tatapan mata Flo yang tertuju kepada Revan.

"Untukmu kekasih yang mencuri jiwaku. Engkau datang ketika kegelapan membayang. Mengelupas malam menghitung jenuh. Kekasih, di dalam puisi ini kunuliskan. Segala resah yang sisa mengharap. Kian menyelimuti hati yang hitam. Mematuk-matuk tubuhku menahan rindu. Tertebar aroma bertamu senyumanmu. Kali ini Engkau kunjung tiba. Sampai wajahmu terbawa mimpi. Pagi pun tiba kenangan itu menghilang. Kekasih, jika kita hanyalah halusinasi

Maafkan aku yang terlanjur mencintaimu

"Lo, begong ya liatin Revan?"

"Engga. Enggak kok"

"Udah kalian semua mesan apa nih biar gue bilangin?",kata Nana.

Mereka pun memilih sama saja dengan pesanan Flo.

Revan,"Flo, lo bisa gak temanin gue nanti main bola basket selesai pulang sekolah. Karena geng gue biasanya main catur dulu di kostnya Boy".

Mendengar itu Steven yang suka bermain basket ikut dengan Revan untuk bermain nanti. Revan pun setuju karena biasanya gak ada yang biasanya orang yang suka nandingin dia main basket. Mereka pun menikmati makanannya dan setelah kenyang beberapa menit kemudian mereka balik ke kelas.

Di lapangan basket. Flo, Sasha, dan Nana mereka menemani Steven yang ikut bermain basket dengan Revan.

"Flo, menurut lo siapa ya yang jago main basket diantara mereka berdua?", tanya Sasha dengan penasaran.

Flo juga memikirkan kata yang dibicarakan oleh Sasha dan dia sangat percaya bahwa Revan lah yang menjadi pemenang karena baginya Revan yang paling jago main basket. Namun, Nana pun perpendapat sama dengan Sasha.

SENIOR HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang