Akhirnya teman-temannya Flo, memilih untuk pulang karena mereka menyadari bahwa Flo harus banyak istirahat. Sementara Kevin, dia masih saja menunggu temanya pulang untuk melanjuti suapan makanan kepada Flo. Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB yang dilihat oleh Flo sendiri karena dia tidak sadar tadi tertidur di pangkuan tanganya Kevin. Flo masih mendapatkan Kevin yang sedang duduk di sampingnya dan Flo menyuruh Kevin untuk pulang saja karena sudah terlalu larut malam. Kevin pun mengerti dengan Flo dan dia memberi pesan kepada Flo supaya istirahat lagi dan jangan lupa makan malam. Flo pun langsung mengaggukkan kepalanya dan menuruti kata Kevin.
Keesokan harinya Flo belum sekolah. Di sekolah terutama teman karibnya Flo jadi tidak semangat ke sekolah karena suasana akan menjadi ramai dan nyaman ketika semuanya lengkap. Geng CINVAN pun senang mendengar bahwa Flo yang sudah dua hari tidak sekolah. Sementara geng FLOSHANA termenung di taman dengan merenungkan nasib temanya yang tidak bisa sekolah. Bahkan ketika pulang sekolah pun mereka jadi tidak semangat dan seperti kehilangan seseorang. Flo heran dengan dirinya sendiri karena dia tidak pernah merasa demam sampai dua hari lamanya paling -paling hanya satu hari itu pun langsung bisa melaksanakan aktivitasnya.
"Apa ini semua karna Revan yang sudah nembakin gue ya. Seumur hidup gue,belum pernah ada kejadian seperti ini", kata batinnya.
Mamanya mengetuk pintu kamar Flo dan memberi kabar bahwa dia kedatangan tamu yang sudah menunggu di ruang tamu. Flo langsung memakai sendalnya dengan semangat karena dia tau bahwa itu adalah Steven. Ketika dia sampai di ruang tamu dia melihat anak kecil perempuan dan Revan yang sedang datang.
"Flo, lo udah sembuhkah?. Maaf ya gak ngabarin lo kalau gue datang kesini bareng adek gue",menjelaskan kepada Flo.
Flo tidak keberatan dengan Revan yang datang kerumahnya apalagi bersama anak kecil terutama perempuan. Flo senang dengan anak kecil perempuan karena mereka lucu baginya.
"Hai, nama kamu siapa dek?",tanyanya pada Rista.
Rista menyebutkan namanya dan menatap Flo dengan senyuman yang indah. Flo mengajak Rista untuk bermain boneka barbie. Karena masa kecil Flo, dia hanya suka bermain boneka barbie. Rista senang dengan Flo yang bisa menghibur hatinya dan asyik di ajak untuk bermain walupun dia sudah lebih tua darinya.
"Dek, bole gak abang bicara sama kakak Flonya bentar?",tanya kepada Rista.
Rista langsung menjauh dari mereka dan dia memilih tempat yang pas buatnya untuk bermain boneka.
"Van, lo mau ngomongin apa sama gue?",sambil penasaran.
"Flo gue mau lo jadi pacar gue. Terlebih-lebih lo suka ama adek gue. Gue mau lo jadi kakak ipar baginya",pinta Revan.
Perkataan Revan, membuat Flo menjadi tersenyum dengan menyatakan sebagai kakak ipar. Flo tidak yakin dengan dirinya bahwa dia akan jadi kakak ipar bagi Rista. Flo hanya mengiginkan Revan hanyalah sebagai teman atau sahabatnya itupun tidak lebih. Mamanya Flo, mendengar semua percakapan Revan dan Flo dan dia menghampiri mereka.
"Flo, kamu gak bole gitu dong. Apa salahnya jika kamu mau nerima Revan jadi pacar kamu. Kamu dulu juga suka sama dia dan sekarang kamu kok udah ga suka ama dia lagi?"
"Tapi ma Revan aja yang selama ini yang ga peka ama Flo karna dia terus aja nembakin Nana sahabat Flo sendiri. Sementara Flo hanya bisa memendam perasaan Flo sendiri di dalam hati Flo".
Tanpa di sadari air matanya keluar sendiri. Flo pun pergi ke kamarnya dan meninggalkan mereka tanpa izin. Revan akhirnya merasa bersalah kepada Mamanya Flo dan dia meminta maaf atas kejadian ini dan dia pun pamit untuk pulang ke rumahnya. Revan kembali pulang dengan adiknya yang sudah selesai bermain boneka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR HIGH SCHOOL
RomanceFlo merupakan siswa dari SMA FRISTO yang jatuh cinta dengan Revan sejak kecil. Flo bertemu dengan Steven pada saat MOS dan mereka terpilih menjadi King And Queen di sekolahnya. Suatu saat, Flo pacaran dengan Revan, sementara Flo bersahabat dengan St...