"Amnesia"

476 8 2
                                    

Detak jantung Revan mau berhenti dengan semua kata-kata yang telah di dengarnya. Rasanya dia ingin memutar waktu yang sudah berlalu untuk mengubah semua yang telah terjadi. Kesalahan selalu menyelimuti hatinya yang telah hampa. Sakit hati semakin mengancam dirinya yang telah dia lakukan. Seandainya, dia tidak akan cemburu dengan Flo semua ini tidak akan terjadi. Mamanya Flo mendengar semua yang telah dikatakan oleh anaknya. Mamanya merasa kasihan kepada Revan yang telah di putusin dengan anaknya. Flo meneteskan air mata yang sudah mengalir di pipinya dan dia langsung menuju ke kamarnya. Revan merasa semua ini hanyalah mimpi buruk yang akan dia alami dan bisa berhenti dengan cepatnya. Mamanya Flo menghampiri Revan yang sedang terdiam.

"Nak, jangan sedih mungkin Flo sedang gak enak badan nanti Mama pasti akan membantu kamu agar kalian balikan lagi".

Revan tidak sadar bahwa dia sedang mengalami sakit kepala dan dia pingsan ke sofa dan langsung badannya menjadi panas. Mamanya Flo jadi bingung dan memanggil Flo dari bawah. Flo melihat keadaan dari atas seperti ada darurat yang terjadi. Rista menagis dan memanggil abangnya agar bangun dari tidurnya.

"Flo, ayo kita bawa dia ke kamar tamu saja agar Mama merawat dia di sana".

Flo pun menganggukan kepalanya dan menuruti kata Mamanya. Flo semakin cemas dengan keadaan Revan ditambah lagi dengan Adeknya yang menangisi Abangnya. Flo memeluk Rista agar dia lebih bersabar lagi dan kejadian ini semua terjadi karna dia lah yang sudah menyakiti Revan. Flo memegang keningnya Revan dan dia terkejut dengan suhu tubuh Revan yang sangatlah panas.

Revan hanya bisa mengigau,"Flo, maafin gue. Gue memang salah sama lo".

Flo memegang tangan Revan dan dia mengatakan,"Harusnya tuh gue yang salah Van".

Mamanya Flo memarahi Flo dengan ulah yang diberikannya kepada Revan. Karna selama ini Mama Flo hanya setuju jika anaknya pacaran sama Revan yang sangat baik hati dan dia tidak suka dengan Steven yang menurutnya anak yang nakal.

"Iya Ma, Flo bersalah dan Flo nggak mau lagi marah sama Revan".

Mamanya harus memaksakan anaknya agar dapat balikan lagi. Flo pun menyetujui itu.

"Kamu harus jaga Revan di kamar ini dan kalau ada knapa-napa kamu panggil saja Mama".

Mama Flo mengajak Rista tidur bareng dengannya. Rista mengikuti Mama Flo dan sedang bersedih dengan melihat keadaan Abangnya. Mamanya menidurkan Rista agar dia tidak sedih. Flo duduk sambil menatap wajah Revan yang sedang pucat dia merasa salah atas apa yang telah terjadi. Setiap satu jam dia menukar handuk yang ada di kening Revan. Setelah beberapa jam kemudian dia tertidur di kursi sambil memegang tangan Revan dan menyandarkan kepalanya di atas tempat tidur. Flo terbangun dan dia melihat sudah pukul lima pagi dan dia menuju ke dapur untuk memasak bubur buat Revan. Flo sudah menyiapkan sarapan Revan dan membawanya menuju ke kamar tamu. Ketika Flo meletakkan sarapannya di atas meja dia membuka matanya perlahan-lahan. Flo mendekati Revan dan dia melihat Revan yang sudah sadarkan diri.

"Aku ada dimana?",katanya.

"Van, lo udah bangun. Ini lo ada di rumah gue".

Revan segera duduk dan menatap wajah Flo. Flo langsung memeluk Revan secara langsung dan dia berterima kasih atas Revan yang sudah sadarkan dirinya.

Tiba- tiba Revan bertanya,"Kamu siapa? Dan kenapa aku bisa ada disini?".

Flo tidak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Revan. Tanpa sadar Flo langsung meninggalkan Revan dan pergi menemui Mamanya.

"Ma, kenapa dengan Revan?",tanyanya.

Mama Flo bingung dan dia langsung menemui Revan karna dia pikir ada bahaya yang sedang terjadi pada Revan. Saat sampai di depan kamar tamu Mama Flo jadi bingung dengan tingkahnya Flo yang sangat cemas padahal tidak ada terjadinya apa-apa.

SENIOR HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang