---
“DIAMLAH DAN MASUKKAN SEMUANYA KE DALAM TAS INI! CEPAT!!!”Aku bisa mendengar Shaun berteriak dari seberang lobby, membentak seorang kasir wanita yang malang. Aku bisa membayangkan tubuh gadis itu gemetar karena ketakutan. Aku merasa bersalah, namun apa boleh buat. Hal itu harus dilakukan.
Aku menatap wajah-wajah ketakutan dari orang-orang yang meringkuk di dalam lobby. Mereka semua menunduk di bawah todongan senjataku. Aku sudah melakukannya lusinan kali, namun tetap saja, ada setitik rasa bersalah dalam hati. Namun tugasku ini jauh lebih baik ketimbang yang dilakukan Shaun. Aku lebih suka menjadi 'Pengendali Kerumunan' ketimbang tugas merampok yang sesungguhnya.
Aku berteriak ke arah Shaun, sambil masih memusatkan perhatianku ke arah para sandera yang bertekuk lutut di hadapanku.
“Shaun, cepatlah!”
“Jangan menyuruhku buru-buru! Kau lakukan saja tugasmu!” Bentaknya kesal.
Aku harap dia bisa mengendalikan dirinya di sana. Jika tidak, polisi bukanlah satu-satunya masalah yang harus kami khawatirkan.
Percakapan dengan Shaun itu membuat konsentrasiku terpecah sejenak. Akibatnya, tiba-tiba saja aku merasakan hantaman di kepalaku. Ternyata salah satu sandera mencoba menjadi pahlawan. Aku melawan, membalasnya dengan pukulan. Iapun terjatuh ke lantai.
“JANGAN COBA-COBA JADI PAHLAWAN!!”
Bentakku sambil menembakkan senjata ke udara. Mereka semua menjerit dan menangis.
Tepat waktu, Shaun datang sambil membawa tas yang sudah terisi penuh. Kami tak membuang waktu dan langsung menyerbu keluar melalui pintu dan menembus kegelapan malam. Kami berlari sepanjang beberapa blok dan berbelok ke sebuah gang, dimana mobil van milik Shaun menanti kami.
Kami segera naik dan Shaun menyalakan mobil. Dalam beberapa menit, kami sudah dalam perjalanan meninggalkan kota.
“Bagaimana?” tanyaku sembari melepas topeng ski yang semenjak tadi kukenakan.
“Lumayan. Cukup untuk persediaan kita selama beberapa minggu.” jawab Shaun sembari masih memegang setir.
Akupun menarik tas itu dan membuka resletingnya. Di dalam mobil kutumpahkan isinya. Berkantung-kantung!
“O negatif.” Aku mengigit plastik itu dan menyesap isinya, “Favoritku!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Creepy
HorrorBeberapa cerita Creepypasta untuk di baca... Kuharap kalian tidak mendengar ketukan di jendela saat sedang membaca cerita ini... Source : Google