Benang kusut

729 34 3
                                    

Lohaaaa kawan. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Ada yang kangen sama Babang Amir gak? Azura lover's mana suaranya? Gak ada yang coment sebiji doang. Kan Author kepo respon kalian. Di coment atuh teteh. Akang yang kasep. Mbak vroh kakak bro.

Ya udahlah dari pada banyak bacot langsunga aja yuk cus.

Cekibrot.

😊😊😊

Amar : "Bang,di suruh pulang sama Abi. Besok kan mau puasa Abi pengen ngumpul bareng kita. Katanya mau sahur bareng anak mantu sama cucunya.Btw abang lagi dimana?"

Amir: "Hmm iya-iya abang bakal pulang. Abang lagi di lombok. Mungkin pukul 4 sore abang udah ada di rumah"

Amar: "Ngapain nih ke lombok? Liburan atau kerja?"

Amir : "Kepo! Abang kerja tapi juga liburan bareng istri. Sekali ciduk dayung 2000 pulau terlampaui"

Amar :"Buset dah, banyak amet bang, pakek dayung apaan tuh 2000 pulau bisa di lewati sekali ciduk?"

Amir: "No coment"

Amir memutuskan obrolan via chat mereka. Jika diteruskan Amir yakin adik bungsunya itu akan mengoceh tiada habisnya.

"Dan, cancel semua meeting hari ini dan seminggu kedepan"

"Baik Tuan" Daniel mengangguk patuh.

Knok..
Knok..

"Masuk!" Perintah Amir dari dalam ruangannya.

Max masuk ke dalam ruangan Amir. Pria itu membungkukkan badannya memberi hormat. Setelah itu Max mendaratkan pantatnya di kursi tepat di depan Tuan besarnya.

"Daniel tolong belikan mangga muda dan juga rujak manis untukku"

"Tolong? Sejak kapan bos menggunakan kata tolong dalam memerintah orang apalagi bawahannya? Apa aku melewatkan sesuatu?" Batin Max

"Baik Tuan"

"Aku ingin kau sendiri yang membelikannya Daniel. Jangan menyuruh OB atau anak buahmu. Datang sendiri ke pasar tradisional di daerah ini. Aku ingin mangga muda di pasar bukan di supermarket. Dan rujak manis itu harus buatan tanganmu. Dan ingat semua itu harus kau lakukan sendiri. Jangan coba-coba membohongiku. Kau akan tau akibatnya" Ancam Amir dengan nada datar.

"Oh God, cobaan apalagi ini?" Batin Daniel.

"Jangan suka menggerutu di depanku Daniel. Aku tidak memyukainya"

"Ekhm maaf tuan. Kalau begitu saya permisi"

Sebelum Daniel pergi, Max menatap pria itu dengan intenz. Tatapan Max seolah berkata apakah aku melewatkan sesuatu?

Tanpa ingin repot-repot menjawab Daniel hanya mengangkat bahunya cuek." Maaf Max, aku masih sayang nyawa" Gumam Daniel lirih dalam hatinya.

Setelah Daniel menghilang di balik pintu, Amir menatap Max intenz. Tatapan pria itu begitu tajam. Mata hitam itu seakan ingin membaca pikiran anak buahnya sekaligus orang yang sangat ia percayai.

My Devil BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang