"Alex, dia...dia...."
" Ya, ku dengar wanita itu sudah mati. Lalu apa kau masih tidak ingin mendengarkan aku lagi darl? Dia bukan tandinganmu. Kau tidak mengenal siapa Amir. Jangan bertingkah bodoh dengan menerima perjodohan itu"
"Tapi, aku-aaku sudah berjanji Lex"
"Lupakan janji itu darl. Aku tak ingin kau menderita"
"Untuk kali ini saja Lex, please"
Alex menghela nafas berat. "Baiklah jika itu maumu. Aku bisa apa? Kau akan menikah dengan Amir. Aku akan terima keputusanmu"
"Terimakasih Lex. Maaf selalu membuatmu cemas"
"Aku harus pergi sekarang selamat tinggal darl. Aku pasti akan merindukanmu"
Cup
"Semoga Tuhan selalu melindungimu. Jaga dirimu" Ucap Alex tulus.
Azura hanya bisa tersenyum tipis. Dia tak bisa berbuat apa apa untuk sekarang selain menerima.
------
Azura pov.
Hari yang di tunggu-tunggupun tiba, Ya Allah, haruskah sekarang? Aku belun siap menerima ini.
"Alex, aku harus apa?" batinku meracau.
Dengan tangan gemetar aku membawa nampan menuju ruang tamu. Jika kalian berpikir aku akan terpesona pada Amir kalian salah. Setampan apapun dia aku tidak bisa menyukainya. Dia terlalu gila dan ah aku tak sudah kehabisan kata kata untuk mendeskripsikan dirinya.
Ku lihat dia berlalu masuk ke dalam kamarnya. Huffff syukurlah.
"Azura, kau baik baik sajakan nak?"
" Eh? Iya Mi. Aku baik baik saja".
"Kau pucat sekali nak. Sebaiknya kau istirahat saja sekarang"
Akupun mengikuti kemauan Umi untuk beristirahat namun suara seseorang di balik pintu itu membuat nafasku tercekat.
"Ada apa Abi menyuruhku kesini?" Tanya Amir penasaran.
" Duduklah anakku. Aku hanya ingin bersamamu hari ini. Apa kau tak merindukan Abi? Kau sudah lama sekali meninggalkan rumah nak"
"Jangan berbohong Bi, ada apa sebenarnya? Sepertinya Abi sedang resah"
" Abi memang sedang resah nak. Abi harus menjalankan amanah dari sahabat Abi"
"Lantas apa yang Abi resahkan hingga gelisah bpakah amanah yang di pikul Abi begitu berat?"
" Ini memang amanah yang sangat berat untuk Abi. Abi di beri amanah untuk menikahkan kamu dengan Azura nak"
"Kenapa bisa jadi begini?" Batin Amir.
Cih kau kira aku sudi menerimamu? Dasar tuan belagu! Huh tunggu saja pembalasanku. Akan ku bongkar semua kebusukanmu. Pecundang!
" Nak, apa kamu mau mengabulkan permintaan Abi?"
" Abi mohon nak, Abi harap kamu mau mengabulkannya. Sebab Azura sekarang sekarang yatim piatu. Dia tidak punya siapa-siapa lagi selain kita".
Oh ayolah Bi, jangan kau menghiba pada pecundang itu. Apalagi itu ada hubungannya denganku. Dia tak pantas. Pecundang seperti dia lebih pantas di jadikan keset buluk saja.
"Tapi Bi, kenapa harus Amir? Kenapa tidak angkat saja gadis itu menjadi adikku. Ku rasa itu lebih baik bukan?"
" Awalnya Abi berpikir seperti itu nak. Tapi berhubung hanya tinggal kamu saja yang tak berkeluarga apa salahnya Abi menikahkanmu dengannya? Apa kamu keberatan dengan permintaan Abi? Kau sudah punya calon?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Boy
SpiritualAku di juluki pembawa sial sebab kelebihanku membaca hati dan pikiran orang. Selain itu kemampuanku dalam meramal sangat akurat. Suatu hal yang indah namun karna kelebihanku itu tak ada seorangpun yang ingin menjadi temanku. *Azura # sequel dari Gus...