1. New school, New soul

68.5K 2.2K 39
                                    

Ona's pov.
Aku membuka mataku perlahan ketika mendengar bunyi jam weker memekakan telingaku.

Brugh..prangg

Yahh itu bunyi jam weker ku yang ke dua puluh tiga atau dua puluh empat yang sudah kupecahkan. Bundaku sudah meminta untuk tidak membeli dan terus memecahkan jam weker, tapi aku tetap melakukan itu. Jadilah koleksi beling pecah dirumahku.

Aku menguap dan langsung beranjak dari tempat tidur doraemonku menuju kamar mandi. Aku mencuci muka dan menggosok gigi dengan malas. Tak sadar kulihat jam sudah menunjukan pukul 7.30 akupun segera mandi agar tidak terlambat masuk ke sekolah baruku.

Setelah membersihkan tubuhku, aku langsung menuju ruang makan tentunya dengan seragam sekolahku. Aku melihat bunda yang sedang menuang susu ke cangkir dan langsung memberikannya padaku.

"Kamu sekolah yang baik ya... nanti perginya sama ayah," kata bundaku menyuguhkan selai strawberry. "Emang ayah belom berangkat Bun?" balasku.

"Belom, katanya sengaja mau anter kamu di hari pertama sekolah," aku tersenyum kecil.

"Jadi, kalo hari biasa ga bareng ayah Bun?" tanyaku dengan wajah kecewa.

Ayahku pun keluar dari kamarnya yang tak begitu jauh dari ruang makan."Ayah bakal anter kamu terus kok nak, kalo Ayah ga sibuk. Kamu bangun pagi-pagi dong!!"

"Ngehehe iya yah. Oh iya Bun jam aku pecah lagi," ucapku tanpa dosa yang membuat bunda menggelengkan kepalanya 'lagi'. Ayahku yang melihat watados ku pun terkekeh.

"Kamu tuh ya udah gede. Bentar lagi mau nikah, hilangin kebiasaan itu Ona.." ucap ayahku mengelus kepalaku lembut. "Iya yah. Lagian Ona kan baru naik kelas 12".

"Yaudah, kamu berangkat gih. Entar telat," ucap Bunda melirik aku dan Ayahku. Kami pun langsung berpamitan dengan Bunda dan langsung menuju ke sekolah baruku.

Dimobil aku dan Ayah bercerita tentang betapa menyenangkannya sekolahku yang dulu, hingga aku harus pindah karena bisnis ayah.

Tak lama aku mulai heran dengan pertanyaan Ayahku yang membahas tentang pernikahan terus.

"Kamu kalo Ayah jodohin mau ga na?" tanya ayahku membuatku tercengang. "Ayah, Ona kan mau sekolah dulu!" balasku kaget

"Kan Ayah nanya doang nak" balasnya mengacak rambutku. "Kalo Ona sih nurut aja. Asal pasangannya ga macem macem."

"Baguslah.."

Mobil hitam milik ayahku pun sampai di depan pagar sekolah baruku yang sudah dipenuhi murid yang bergerombolan masuk kedalam sekolah. Aku mencium tangannya dan langsung menuju keluar mobil.

SMA Mandala, ini adalah sekolah baruku, dengan siswa yang pintar dan peraturan yang sedikit lebih ketat dari sekolah pada umumnya. Aku berkeliling mencari ruangan kepala sekolah untuk menanyakan kelasku.

Aku merasa risih dengan semua tatapan orang-orang ini terhadapku. Tatapan ah tak tau apa maksudnya. Saat aku berjalan menelusuri koridor tiba-tiba ada seorang lelaki yang berjalan kearahku dan tak sengaja menabrakku.

Brugh..

"Aduh.. maaf ya, Eh benter kan yang kena lantai, kaki doang. kok sampe lebam di muka lo?" ucapku sedikit bertanya dan langsung melihatnya mendongakkan kepala melihat aku yang sedang berdiri. Ia hanya diam dan melihatku dengan tatapan tajamnya. Errr serem.

Ia berdiri dan menepuk kecil bokongnya."Lu gapapa kan? Ada yang perlu gua obatin ga?" tanyaku lagi, entah kenapa aku merasa orang ini ingin membawaku pulang dan dijadikannya lontong sayur dengan tatapannya itu.

Wife in seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang