8. Issues

30.3K 1.3K 13
                                    

Jangan lupa vote + komen ya 😘😘 biar update cepet wkwkw. Jangan jadi sider doang okeehh 😘😘😂😂

WARNING!! Banyak typo!!

Author pov
Gadis itu berjalan sambil bernyanyi kecil dengan earphone yang menggantung ditelinganya. Ia berjalan menuju kantin dan hendak membeli makanan untuk mengisi kekosongan diperut ratanya itu.

Saat kakinya sedikit lagi sampai dikantin, tiba tiba ia merasakan gejolak asmara di kandung kemihnya yang tertekan. Ia pun menuju ke kamar mandi yang letaknya tak begitu jauh dengan kantin.

"Huhh lega ughaa." Ucap ona sambil menghela nafas. Ia langsung berjalan keluar kamar mandi menuju kantin.

Sesampainya di kantin ia langsung memesan bakso dan langsung duduk dimeja yang tak berpenghuni. Sambil menunggu matanya sibuk berkeliaran melihat seisi kantin.

Diujung kantin terdapat siswa yang sepertinya masih kelas sepuluh sedang berpacaran sambil rangkul rangkulan. Ona yang melihat itu hanya bergidik geli.

Wajahmu itu lho dek, batin ona.

Saat ia menoleh kearah kanan terdapat segerombolan geng ciwi ciwi yang sedang membully adik kelas.

"Kalo masih anak baru gak usah sok dandan segala kali dek!"
"Iya, wajah sejelek bulu kaki bapak gue aja mau sok dandan!"
"Jelek ya jelek aj!"

Aneh ya, disekolah sebagus ini ornagnya kaga ada yang sehat. Batin ona.

Saat ia melihat kebelakangnya ia melihat seorang pria berjalan kearahnya, mulutnya matanya membulat melihat kedatangan pria itu.

"Onaa," ucap pria itu sambil duduk di hadapan ona. "Rafa? elo kok disini. Elo pindah sekolah juga!"Ona pun bingung harus berkata apa.

"Engga kok. Gue lagi ada urusan sama pelatih basket sini." ucapnya sambil memandangi wajah cantik Ona yang sudah lama ia rindukan. Ona hanya mengangguk mengiyakan.

"Na, gue kangen sama lo." Ucap Rafa sambil memegang tangan ona. "Apaan sih lo? Gue juga baru berapa hari ga ketemu sama lo." Ona memutar bola matanya.

Ona melepaskan genggaman tangan Rafa yang menimbulkan raut kecewa diwajahnya. Tanpa mereka ketahui, ada sepasang mata yang sedang memperhatikan aktivitas kedua orang itu.

"Onaqu, yuhuu Em dan Feby disini. Lu nyungsep dimana?" teriak Emily dan langsung mendapat kekehan dari Feby.

"Hai Ona, haiiii..." ucap Feby menggantungkan kalimatnya sambil menatap rafa bertanya, siapa namanya. "Rafa" ucap rafa mengulurkan tangan.

Saat Feby ingin mengulurkan tangan langsung didahului oleh Emily, "Emily hehhe" ucapnya. Feby pun ingin mengulurkan tangan lagi tapi langsung ditepis oleh Em. "Nama dia Feby raf hehe," sosor Emily tiba-tiba.

Feby hanya merenggut kesal dengan tingkah sahabatnya itu. Onapun yang melihat itu hanya terkekeh.

"Kalian temen barunya ona ya?" tanya rafa. "Iya, kenapa kita cantik ya?"

Rafa hanya tersenyum mendapat jawaban seperti itu dari em.

"Em!" Tegur feby dan dan berbarengan dan dibalas kekehan oleh Em sendiri. "Elo mau minta id line gue sama Feby ga. Mana hp lo?"

Rafa pun langsung memberikan handphone nya kepada Emily, entah apa yang sedang dilakukannya tiba-tiba muncul sebuah ide dikepala Rafa. Dengan ini, Rafa bisa mendekati ona dengan mudah.

"Nih. Sama-ama!" ucap em sambil antusian sambil tersenyum manis.

"Em mending lo ngaca dulu deh," ucap Feby sambil meringis geli. Emily hanya menaikan alisnya bertanya " iri aja lo!" Emily menjulurkan lidahnya pada Feby.

Wife in seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang