4. Will you marry me?

35.7K 1.7K 43
                                    

Vote+komen 😘😘

Attha pov
"Tentu," akupun menariknya ke taman belakang rumahnya.

Ketika sudah sampai di taman belakang, kami pun duduk bersampingan dengan pandangan yang tak saling bertemu. Aku mengacak rambutku frustasi.

Sudah untung aku menerima perjodohan ini, sekarang apa lagi. Calon istriku adalah murid baru yang paling menyebalkan di sekolah.

Mona talitha, ia memang cantik dan lucu. Tapi, dia sangatlah menyebalkan dan cerewet. Entah apa yang dipikirkan Papa dan Mamaku, bisa bisanya ia menjodohkanku dengan seorang Mona yang bawel.

Dia hanya melongo melihatku beranjak dari kursi taman itu. "Lu kenapa?" tanyanya polos.

Shit.

Are you kidding me?

"Lo.. Ck, lo masih tanya kenapa? Kita tu mau nikah minggu depan mona talitha!!" ucapku menatapnya gusar dengan nada yag sedikit meninggi.

"Kalo lo ga mau, kenapa lo terima perjodohan ini?" tanyanya lagi membuatku semakin frustasi. "Gue mau, kalo pasangannya bukan elo," balasku lagi.

"Yee, lo kira gua mau. Gue terpaksa kalii!!" balasnya tak setuju sambil berdiri mendekatiku.

Aku hanya menghela nafas resah. Aku tak mau berkelahi sekarang, apalagi dengan calon istriku yang tak kucintai ini. "Oke, gue minta maaf buat omongan gue yang tadi, gue minta sama lo kalo kita didepan orang tua kita jangan berantem kayak gini." Ia mengangguk.

"Setuju." Serunya, dan langsung mengajaku masuk lagi kedalam rumahnya.

"Ngobrol apa sih?" goda Papaku, aku yang mendengarnya hanya tersenyum manis dan melirik kearah Mona. Kulihat dia ikut tersenyum, dan tak sengaja pandangan kami bertemu.

DEG

Ada apa denganku. Melihat senyuman itu, seperti dihipnotis.

Kami sekeluargapun langsung melanjutkan acara lamaran atau tunangan atau apalah itu, aku tak mengerti. Saat aku memasangkan cincin ke sela jarinya, ia hanya menunduk malu.

Lucu, wajahnya memerah disaat saat indah seperti ini. Ingin sekali aku menggodanya dan membuat pipinya meledak. Aku memegang dagunya dan membuat kepalanya yang tertunduk jadi terangkat.

"Will you?" tanyaku memastikan jawaban pertanyaanku sebelumnya. "I will.." semuanya tersenyum dan langsung duduk di tempat masing masing. Lalu menyantap makan malam dengan perasaan bahagia

Aku melihatnya masih menundukkan wajahnya. Akupun berpindah tempat ke kursi kosong yang terdapat disebelahnya,

"kamu kenapa ga makan?" tanyaku sambil menyingkirkan rambutnya dan menyelipkannya ditelinga kanannya. Dia hanya menggeleng kepadaku, dengan matanya yang melotot mengisyaratkan 'apa yang kau lakukan'

"Ah kamu ga ngerti banget sih ca, dia itu mau disuapin," ucap bunda Ona yang langsung mendapat plototan dari Ona. Sebenarnya, aku hanya berniat untuk menggodanya didepan orang tua ku.

"Engga kok," jawabnya sambil tersenyum masam. "Udah gapapa, biar aku suapin.." aku mengambil sesendok makanan milikku.

"Gausah attha,"

Wife in seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang