Jangan lupa vote dan komen yaa. Maaf lagi mager buat ngetik nghehehe jadi gak sempurna. Tapi tetep asik kok 😘😘
Author pov
Kringg.. Kring.. Bunyi sepedaa, gadeng.Suara merdu yang ditunggu seluruh siswa pun berbunyi dengan lantang mengisi keheningan seantero sekolah. Seluruh siswa langsung merapikan buku dan membaca doa lalu keluar dari kelas.
Ada yang menuju kantin untuk makan, ada yang menuju wc, ada yang menuju parkiran, ada yang menuju ke lapangan basket, dan tak menyisakan satupun murid dikelas.
Ona meregangkan badannya yang terasa sangat pegal seperti habis olahraga. Tak lama, Feby dan Em datang menemuinya.
"Ona, pulang bareng yuk!" ucap Feby sambil tersenyum. "Bol—"
"Ona bareng gue," ucap Attha memotong ucapan Ona. Ona yang mendengar itu hanya cemberut dan meninggalkan ketiga orang itu didalam kelas.
"Eh, siapa suruh ninggalin gue?" Tanya Attha sambil berlari kecil mensejajarkan langkahnya dengan ona. Ia hanya diam tak membalas ucapan Attha.
"Huhh, maaf deh. Kalo gue pulang gak bareng elo, tar gue ditanya nyokap ona!" ucap Attha selembut mungkin. "Iya iya gue ngerti degattha." Ucap Ona dengan kedua tangan yang melipat didepan dada nya.
"Eh, tapi elo tunggu gue ada rapat basket bentar ya. Bentar doang," ucap Attha sambil menempelkan kedua tangannya memohon. "Bentar!" jawab Ona lugas.
Attha dan Ona langsung berjalan menuju kursi taman yang terletak dipinggir lapangan. Attha menyuruh Ona untuk duduk disana sambil menunggunya rapat.
"Eh maaf." Sebuah tas mengenai tangan Ona yang sedang duduk dan memainkan handphonenya, dan itu membuat handphonenya terjatuh.
"Maaf banget ya," ucap pria itu lembut sambil bernapas ngos-ngosan sepertinya ia terlambat untuk rapat basket jadi ia buru buru. "Iya gapapa." balas Ona tersenyum.
Ona langsung melanjutkan aktivitas bermain handphone nya. Ona hanya melongo mendengar perkataan Attha sebagai kapten basket yang sedang menjelaskan strategi-strategi apalah itu.
Ia bosan dan memilih untuk berjalan-jalan dikoridor sekolah.
Katanya bentar, tapi lama kan buktinya. Batin Ona.
Ia terus berjalan sambil mendengar lagu perfect dari Ed Sheeran. Ia bernyanyi nyanyi kecil dengan suaranya yang lumayan merdu.
"Cause we were just kid when we fall in love, not knowing what it was."
"I will not give you up this time" ona terus bersenandung kecil sambil berjalan dikoridor namun tiba tiba ada seseorang yang menyambung lagunya.
"But darling just kiss me slow" ucap pria itu .
Cup
dan langsung nencium pipi Ona dari belakang. Sepertinya Ona tau dengan suara itu, Attha?
Ona menghadap kebelakang untuk melihat orang itu. Dan dugaannya benar Attha.
"Attha?" Ucap ona kaget, padahal jelas jelas dia sudah tau bahwa pria yang menyambung lirik lagu dan mencium pipinya itu Attha. Pipinya memerah mengingat kejadian beberapa detik yang lalu.
"Lo apa apan sih! Nyium nyiun sembarangan.." sambung Ona lagi menundukan wajahnya malu.
"Itu hukuman buat lo, karena udah ninggalin gue tadi," ucap attha sambil mendongakan bahu Ona.
"Cie blushing. Gemesh deh, jadi pengen cium lagi," ucap Attha menoel pipi Ona dan memonyongkan bibirnya menggoda Ona.
Ona langsung meraih ember yang ditaruh diatas rak sepatu dan menempelkannya dibibir Attha. "Cium nih ember." Ona memasang ekspresi kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife in seventeen
Humor[tersedia di ebook.. link in bio] "Kalo lo berani ngelewatin bantal ini, gue jamin lo sunat dua kali." "Gue lewatin ah." •••••••• Mona Talitha, gadis yang harus menikah dengan Degattha Taffael karena alasan bisnis kedua orang tuanya di umurnya yang...