6. New family

32.5K 1.4K 4
                                    

Ona pov
Huaaa.. Aku masih ingin menangis mengingat beberapa menit yang lalu aku meninggalkan ayah dan bundaku. Aku terpaksa harus tinggal bersama suami ku. Aku sudah memohon dan menangis didepan bundaku tapi tetap saja tak ada perubahan.

Aku memandangi jalan melalui kaca mobil suamiku ini, apa? Aku sudah berapa kali menyebut kata 'suamiku'. Huaaaa.. Kenapa akhir akhir ini aku benar benar cengeng.

Tak lama kemudian kami sampai dirumah Attha yang sekarang sudah menjadi rumahku juga. Aku mengambil barang barangku di bagasi mobil Attha.

Dasar tak ada rasa perhatian, masa lihat istri mengangkut banyak barang ga ditolongin. "Bisa sendiri kan?" ceplosnya.

Aku hanya diam dan berjalan keteras rumahnya. "Heh, ga sopan banget sih. Tuan rumahnya aja masih diluar," ucapnya sambil menaruh kedua tanganya di depan dada. Arrggghh

Aku pun menghentikan langkahku dan menatapnya malas lalu menyuruhnya masuk duluan dengan aba abaku. Ia masuk kedalam dan akupun mengikutinya.

"Kalo masuk rumah orang salam dulu dong," ucapnya lagi. Oh tuhan, dia ga cape apa ngomong mulu. "Assalamualikum," aku menghela nafasku gusar.

"Waalaikumsalam" ucap seorang wanita paruh baya yang langsung menyambutku dengan senyumnya. Ia langsung beranjak dari sofa dan mendekat padaku.

Melihat mamanya, Attha langsung mengangkat koperku ke kamarnya yang berada di lantai atas. Kenapa ga daritadi atthaa.

"Ma, Attha ke atas ya!!" Ucap attha ramah. "Iya."

"Eh sayang, nanti kamu tidurnya sama Attha ya," ucap mama mertuaku *azeekk* sambil memegang bahuku. Aku hanya tersenyum dan mengangguk karna itulah yg kudengar dari mulut bundaku sebelum aku sampai disini.

Setelah sedikit berbincang dengan Mama aku langsung izin kekamar baruku di atas, tepatnya kamar Attha. Kakiku terhenti di tangga atas saat melihat koperku yang tergeletak begitu saja.

Ini pasti kerjaan Attha, emang ya dia tu baik depan emaknya aja.

Aku langsung masuk kekamar Attha dan merebahkan tubuhku dikasurnya yang empuk. Huaa.. Enak banget kasurnya, kalah nih kasur doraemon gue. Kayaknya gue bakal nyaman tidur disini.

Saat aku baru saja ingin memejamkan mataku, ada bunyi pintu kamar mandi yang terbuka.

"AAAAAAA!!" Teriakku.

"Sssttt, jangan teriak goblok. Tar dikira gue ngapa ngapain lo lagi," ucapnya menatapku tajam. Aku langsung tutup mulut.

"Elo sih, gue kira elo ga pake baju. Udah sana!" ucapku sambil menutup mataku dan sedikit mengintip tubuh nya yang hanya berbalut handuk di bagian pinggang sampai lutut saja.

"Kalo mau liat, liat aja.. Ga usah ngintip!" ucapnya sambil menuju lemari bajunya dan menggunakan pakaiannya.

Anjirr gue kegep ngintipin dia. 

"Apasih!" ucapku mengalihkan. "Mandi sana, gue gamau kasur gue bau gara-gara elo!"

Aku langsung mengambil bajuku dikoper dan langsung menuju ke kamar mandi.

Selesai mandi aku langsung menonton televisi dikamarnya. Mulutku bergerak mengunyah chips yang kubawa dari rumahku. Attha sedang memasak makanan dibawah, aku tak percaya ia pandai memasak.

"Lu mau makan ga? Kalo mau turun," ucapnya dari luar kamar. Aku langsung keluar dan mengikutinya dari belakang. "Cie, yang perhatian" ucapku menoel bahunya.

"Gue disuruh mama." Ucapnya dingin. Aku hanya mencebikan bibir tak peduli dan langsung duduk di meja makan.

"Om john mana tan?" Tanyaku sambil mengambil sendok dan garpu. "Kamu ini, panggilnya mama aja masa tante!!"

Wife in seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang