Author POV
Setelah pulang dari Rumah sakit Risa ,Dimas,dan Zahra kembali pulang kerumah untuk mengambil barang Risa. Akhirnya, stelah bujuk rayu didalam mobil sepulang dari Rumah Sakit Risa juga setuju untuk ikut pulang dan tinggal dirumah Oma bersama dengan Dimas dan juga Zahra.Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama Akhirnya Risa, Dimas dan juga Zahra telah tiba di rumah Oma Rianty. Risa memutuskan untuk langsung masuk kamar dengan di antar Zahra.
* * *
Setelah mengantar Risa ke kamarnya Zahra segera menemuai suaminya dikamar. Zahra mengerutkan dahinya bingung saat melihat sang suami tengah duduk termenung dipnggir ranjang sambil menatap sebuah map. Entah apa yang dilamunkannya hingga dia tidak menyadari kehadiran Zahra dikamarnya."Asalamua'laikum mas,bengong aja "
Sapa Zahra sambil menepuk bahu Dimas membuat Dimas terhenyak kaget dan menatap istrinya yang tengah tersenyum sambil menatapnya."Waa'laikumsalam" Jawab Dimas setelah sadar dari keterkejutannya.
"kamu kenapa mas "tanya Zahra setelah duduk di samping suaminya .
Dimas hanya menunduk menatap map di tangan nya. Lalu dia menyerahkannya pada Zahra. Zahra mengerutkan dahinya bingung. Dia menatap map yang kini ada diatas tangannya kemudian beralih menatap Dimas seakan bertanya 'ini apa?'.
"Aku menemukan itu dikamar Risa tadi ?, coba kamu buka" Ujar Dimas sambil menatap lurus kearah depan.
Zahra membuka isi mapnya dengan penuh rasa panasaran. Matanya seketika membuat antara kaget dan juga kagum saat matanya menemukan 2 angka. 100 dalam sebauh lembaran kertas yang menyatakan hasil Ujian Nasional yang dinyatakan atasnama Diana Merissa. Risa menolehkan kepalanya menatap Dimas seakan bertanya 'apakah ini benar?'. Seakan paham Dimas menganggukan kepalanya.
"Bukan hanya itu Ra,Saat menelepon kepala sekolah tadi aku juga jadi tahu kalau 2 formulir yanga da disana itu karena ternyata, Risa juga mendapat 2 beasiswa dari Universitas Indonesia dan dari salah satu Universitas yang ada di Singapore" Ujar Dimas membuat Zahra yang sudah melebarkan matanya kembali bertambah lebar.
"Wow ini benar - benat hasil ujian paling sempurna yang pernah aku lihat mas" Ujar Zahra yang masih memfokuskan pandanganya pada lembaran kertas yang bertuliskan tinta nilai yang sangat Fantastis.
"Dan apa kamu bilang tadi mas Beasiswa Universitas Indonesia dan salah satu Universitas yang ada di Songapore" Ujarnya lagi yang kini sudah memfokuskan pandangannya kearah Dimas membuat Dimas mengangguk dan mengelus pucuk kepala istrinya.
"Terus kenapa Mas malah merana gini, seharunyakan mas bahagia" Ujar Zahra yang kini merasa bingung melihat tingakh suaminya.
Dimas terdiam ,sampai akhirnya tangan lembut istrinya Zahra memgelus pundaknya. Dimas menoleh menatap wajah teduh istrinya dengan lekat. Dia bingung benar - benar bingung melihat keadaan Risa yang sering mendapat penekanan ada secercah rasa yang Dimas merasa gusar dan khawatir. Namun dia tidak tahu apa alasanya.
"Ada apa ?" Tanya Zahra sambil mengelus punggung tangan Dimas mebuat Dimas menoleh menatap wajah istrinya.
"Aku pikir setelah samua yang terjadi pada Risa dia akan meresa tidak peduli lagi dengan hidupnya ,termasuk dengan pendidikannya Ra" Ujar Dimas sambil menunduk membuat Zahra semakin mempererak ngenggaman tangannya.
" Maksud mas Risa gak mau kuliah mas" Tanya Zahra yang hanya dijawab anggukan kecil dari suaminya.
"Mas rasa Risa akan berpikir bahwa dia sudah tidak memeliki alasan untuk hidup karena perlakuan orangtuanya" Ujar Dimas lagi masih dalam keadaan menuduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA CINTA
EspiritualDia yang hidup tanpa pernah mendapat sentuhan dari orang tua ,tanpa mendapat kasih sayang, pelukan dan ciuman dari kedua orang tuanya . Iri ,tentu . menharapkan ,sangat . Tapi perlakuan yang di dapat Risa dari kedua orang tuanya ,membuat Risa sadar...