Chapter 22

3.7K 242 0
                                    

Hembusan angin yang menerpa di hari yang mulai menjelang sore membuat Risa merasa sejuk. Dia tengah duduk di halaman belakang yang banyak ditanami bunga mawar kesukaan mamahnya Zahra .

Risa duduk di sebuah bangku yang terdapat disana. Sesekali Risa memejamkan matanya untuk merasakan henbusan angin yang menerpa tubuhnya yang kini terbalut pakaian syar'i

* * *
Muhammad Raga Angga POV
Setelah Jam menunjukan jam 15:00 WIB Aku segera turun menemui sanak saudara yang sudah berkumpul di bawah.

Saat kakinya masih menampaki anak tangga tiba - tiba aku teringat pada gadis es itu. 'Apakah dia juga datang kesini ?' batinku sambil menelisik keadaan sekitar. Entah apa dan siapa yang kucari tapi mataku berusaha menelisik keadaan sekitar ruang tengah yang akan dijadikan tempat kajian dengan seksama.

"Ga bisa panggilin Risa gak di halaman belakang"
Perintah itu keluar dari mulut ka Zahra yang berhasil membuat kegiatan menelisik keadaan rumahku terhentin

Aku yang masih berdiri di tangga hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu segera pergi menuju halaman belakang untuk melaksanakan apa yang ka Zahra perintahkan .

Sebenarnya ngeri sih disuruh manggil Risa dia kan jadi perempuan dinginnya minta ampun tidak beda jauh seperti es batu, sudah dingin kepala batu pula. Astahfirullahal'adzim, ko malah mikirin kekurangan orang sih , batin ku berteriak .

Saat langkah kaki ku tiba di halaman belakang aku terdiam di tempat menikmati pemandangan yang begitu indah yang keindahannya mengalahkan bunga mawar yang selalu mamah sayang dan siram setiap hari.

cantik itulah yang bisa ku katakan saat melihat dia tengah tersenyum melihat sebuah kupu yang terbang diantara bunga bunga. Aku hanya diam mematung menyaksikan senyumannya yang terlihat begitu tulus tanpa ada kepalsuan dan ini kali pertamanya aku melihatnya tersenyum dan dia tanpak semakin cantik dengan gamis berwarna birunya serta kerudung panjang yang menutupi kepalannya. Aku seakan terhipnotis untuk tetap menatap kearahnya yang masih belum menyadari keberadaanku.

"Ngapain liat liat "
Ucapan dingin itu berhasil membuatku kembali dari alam bawah sadarku.

"Anu,,ituu"
Ujar ku terbata bata karena dipandang dingin oleh Risa, dan aku juga bingung harus menjawab apa karena tatapan dingin yang ditujukan Risa terlihat seperti mengintimidasi membuat seluruh isi kepalaku kosong seketika .

"Apa ?"
Tanya Risa yang kini sudah berdiri dari tempatnya membuat aku yang juga berdiri dengan beberapa meter dihadapannya benar benar mati kutu .

"ka Zahra nyari di dalam "
Ujar ku yang akhirnya bisa menyarakan alasanku bisa ada ditempat sama dengannya .

Risa tak menanggapi perkataanku lagi dia berjalan menuju ke dalam rumah . Baru beberapa langkah melewati ku yang sedang mematung aku langsung menyuarakan namanya. Belum puas rasanya melihat dia yang terlihat menawan dihari ini.

"sa"
Panggil ku ketika dia melangkah melewatiku .

Dia menghentikan langkahnnya dan diam tak membalikan badannya yang belakangiku. Sedangkan aku yang membelakangi punggungnya segera membalikan badan dan bisa melihat punggung Risa yang tengah berdiri beberapa senti dihadapku.

"Kamu cantik pake baju tertutup kayak gitu ,dan kamu cantik kalau lagi senyum kayak tadi "
Ujar ku sambil membalik badan dan bisa melihat punggung gadis dingin itu yang tidak tau mendapat keberanian dari mana aku bisa memuji perempuan langsung di depannya .

"Terus saya harus terus senyum gitu sama kamu"
Ujar nya ikut membalim badan dan kami saling berhadapan walau cukup ada jarak diantara kami ,dan tanpa sengaja manik mata kami bertemu dalam satu titik hingga membuat kami saling terkunci dalam tatapan masing masing. aku langsung memutuskan tatapan itu saat batin ku berteriak bahwa aku telah tenggelam terlalu dalam pada bisikan setan .

"Nabi Muhammad saw telah bersabda, "Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah." Hadits Riwayat At Tirmidzi dalam sahihnya.

Dan kamu tau salah satu manfaat tersenyum itu adalah membuat seseorang menjadi menarik
dan ketika kamu tersenyum kamu terlihat..."
Ujarku terhenti karena bingung melanjutkan kata kataku masa iya aku bilang lagi kalau dia senyum dia kelihatan cantik, mau disimpan dimana wajahku ini.

"Terimakasih atas nasihatnya tapi maaf saya tidak akan termakan gombalanmu di sore hari seperti ini "
Ujarnya tersenyum sekilas lalu berbalik dan pergi .

Aku shock melihatnya tersenyum kepadaku apakah aku mimpi ? dia tersenyum kepadaku. Biasanya dia akan selalu menentang perkataanku hingga membuat kami beradu mulut dan tidak ingin mengalah satu sama lain.

dan senyumannya itu Subhanallah
Indah banget.

#R22R05.

CAHAYA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang