Chapter 16

4K 250 0
                                    

Author POV
Pagi pagi Risa sudah terlihat rapi dan wajah yang segar, pagi ini dia akan berangkat ke sekolah untuk menyerahkan formulir Universitas yang dipilihnya.

"Aduuh ,,cucu oma udah cantik "
Ujar Oma Rianty yang yang baru saja pulang dari surabaya sambil mencium pipi cucunya itu .

Risa hanya tersenyum simpul dan menganggukan kepala. Dia bahagia selalu merasa bahagia jika mengingat memiliki seorang nenek yang begitu menyayanginya. Neneknya itu terkadang juga sering membuat Risa merasa khawatir karena diusia senjanya dia masih saja sibuk dengan urusan butik yang dulu dirintisnya dari nol dan kini berkembang pesan bahkan memiliki banyak cabang di berbagai kota sedangkan untuk urusan bisnis keluarga neneknya itu seakan tidak mau tahu karena telah dia serahkan secara utuh kepada putranya yaitu Dimas Rianto.

"jadi sa keputusan kamu gimana "
Tanya dimas. Sesaat Risa diam sejenak kemudian baru dia mengeluarkan suaranya.

"aku mau pilih UI aja om ,,kalau di singapore kejauhan kan gak lucu orang gila dari indonesia ada di singapore"
Ujar Risa dengan nada santainya tapi berhasih membuat hati orang yang ada di meja makan merasa iba.

Sekilas Dimas menatap wajah keponakannya yang terlihat berusaha tetap tenang tapi Dimas yakin jiwa keponakannya itu tengah merasakan rasa sakit. Tapi Dimas yakin Risa bisa melawati semuanya dengan baik karena dia akan selalu ada didekat Risa untuk menjadi pendukungnya. Dia akan menjadi mata bagi Risa saat mata Risa hanya sudah tak mampu menatap kerasnya kehidupan. Dia akan menjadi mulut bagi Risa saat mulut Risa bahkan tidak mampu membela dirinya sendiri. Dia akan menjadi tangan Risa saat tangan Risa bahkan tidak mampu untuk bisa mengahangatkan tubuhnya sediri saat dia merasa kedinginan dan sendiri. Dia akan menjadi kaki bagi Risa disaat Risa bahkan sudak tidak mampu berdiri untuk hanya sekedar berdiri atau melangkah menuju yang lebih baik lagi.

"Sa apa yang kamu pikirkan kamu tidak gila kamu hanya trauma bahkan kamu akan segera sembuh ,,jika kamu ingin kuliah di sini tidak masalah toh kuliah di mana saja sama ,,dan kamu tau adik tante angga juga lanjut kuliah di sana " Ujar Zahra sambil mendekat dan memeluk Risa dengan penuh kasih sayang .

"jadi cowo cerewet itu juga kuliah disana tan "
Tanya Risa sambil mendongak menatap wajah tantenya yang tengah berdiri di sampingnya .

Dimas dan Zahra terkekeh mendengar ucapan Risa, kemudian Zahra mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan keponakannya. Sesaat kemudian wajah Risa tampak muram. Seakan menunjukan bahwa dia tidak setuju akan satu kampus dengan Angga.

"Sa kamu sama Cowo jangan gitu gitu amat jatuh cinta baru tau Rasa kamu"
Ujar Dimas disela tawa kecilnya, membuat wajah Risa yang muram semakin terlihat muram.

"Amit amit ,,amit amit "
Jawab Risa di sela makannya membuat Dimas dan Zahra kembali terkekeh.

"Kalian dari tadi ngomongin apa dan siapa"
Ujar Oma yang bingung dengan topik pembicaraan yang sedang di bahas . Karena Oma memang baru saja keliar dari kamar. Maklum saja Oma baru saja pulang sekitar 15 menit lalu jadi dia baru bergabung setelah membersihkan tubuhnya dahulu.

"Ini ngomongin Risa diakan dapat beasiswa kuliah di singapore dan Ui dan Risa pilih kuliah di UI ,dan ngomongin Calon Cucu mantu buat mamah " Ujar Dimas sambil tersenyum di sela makannya membuat wajah Risa memberengut semakin kesal.

"Kamu dapat beasiswa sayang ,,selamat ya dan tambah semangat ya kuliahnya ..dan berarti Cucu mantu itu paa"
Ujar Oma yang terhenti karena Risa segera memoting ucapan sang Oma.

"bukan oma, jangan dengerin jangan dengerin "
Potong Risa pada Omanya, membuat tawa Dimas, Zahra dan Rianty menggema memenuhi ruang makan karena merasa lucu melihat Risa yang terlihat kesal bercampur panik.

CAHAYA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang