Chapter 6

4.6K 280 2
                                    

Amelia POV
Aku tidak tau apa yang terjadi pada Risa ,saaat kejadian tadi pagi aku sedikit khawatir padanya . Berhubung hari ini libur aku meminta izin pada mama untuk menetap di rumah Risa lebih lama setidaknya sampai Risa terbangun dari tidurnya.

Jam masih menunjukan pukul 07:00, Risa masih belum bangun dari tidurnya aku memutuskan untuk turun kebawah, saat kakiku berpijak dianak tangga terakhir tiba tiba otak ku memberi saran untuk pergi kedapur, akhirnya tanpa pikir panjang lagi aku melangkahkan kakiku menuju dapur. Aku mendapati bi Imah yang ternyata Ternyata sedang menyiapkan makanan untuk sarapan.

"pagi bi Imah " Ujar ku  saat kakiku telah sampai di dapur membuat bi Imah menoleh dan tersenyum hangat kedapaku.

" Eh non Amel ,udah bangun " Sapa balik bi Imah membuat ku mengangguk kemudian melangkahkan kakiku untuk mendekat karahnya.

" udah bibi lagi ngapain saya bantuin ya bi " Ujar ku sambil menelisik keadaan dapur berusaha mencari perkerjaan yang bisa aku kerjakan untuk membantu bi Imah.

"gak usah non bibi biasa sendiri " Ujar bi Imah tapi bukan Amel namanya jika menurut begitu saja.

"ah gak papa bi ,eh iya bi tadi risa kenapa ya bi kok kayak ketakutan kayak gitu " Tanyaku yang sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasaranku.

"bibi juga gak tau non,non tau tidak ,non Amel adalah orang pertama yang datang kerumah ini sebagai teman non Risa " Ujar bi Imah yang sungguh demi apapun membuat hatiku merasakan bahagia.

"oh ya masaa bi ,,"Tanyaku dengan antusias sambil menarik kedua sudit bibir ku membentuk sebuah senyuman.

"iya dan non orang ketiga yang bisa tidur dan lihat kamar non Risa setelah saya dan pamannya " Lanjut bi Imah membaut senyumku semakin mengembang.

"waaah aku gak nyangka bi ,memang Risa gak pernah ajak teman temannya bi " Bi Imah menggelengkan kepalanya saat dia mendengar pertanyaanku.

" tidak non ,,non Risa itu orang nya baik banget ,yang walalupun kadang dingin dan cuek " Ujar bi Imah membuatAmel terkekeh mendengarnya.

"iya bi Risa cuek banget dan dingin pula tapi itu yang buat aku pengen berusaha deket sama dia" Ujarku sambil bernostalgia kemasa dimana Risa yang selaku merasa risih dan selalu bersikap dingin saat aku terus mengikutinya kemanapun dia pergi saat disekolah hingga membuat Risa kesal dan jengkel kepadaku. Belum lagi sikap ciek Risa saat aku sudah bercerita panjang lebar kepadanya tetapi dia malah menatapku dengan wajah datarnya setelah itu berlalu pergi meninggalkan ku tanpa sepatahkatapun.

Aku dan bi Imah bercengkrama panjang lebar sampai akhirnya menyelesaikan masakan untuk sarapan yang pastinya tanpa bantuan dariku karena dari tadi pekerjaanku hanya mengerocoki pekerjaan bibi.

" bi Risa kok belum bangun ya " Ujarku sambil melirik pintu kanar Risa yang masih tertutup rapat pertanda penghuninya masih berada di alam mimpi.

"Mungkin efek dari tadi di kasih obat non ,biarkan saja kasian non Risa " Ujar bi Imah yang kini tengah sibuk membersihkan dan mebereskan barang barang bekasnya memasak

Aku hanya mengangguk tak mengajukan banyak pertanyaan lagi. Meskipun aku begitu penasaran dengan obat yang diminum Risa tapi aku berusaha menahan ke kepoanku sampai sini saja.
                               * * *
Waktu sudah menunjukan pukul 09:00 aku sudah mengerocoki bibi yang sedang masak, bahkan sudah selesai mandi tapi belum ada tanda tanda Risa akan bangun dari dan keluar dari dalam kamarnya. Aku sudah mulai merasa bosan, bibi menyarankanku untuk menunggu Risa bangun sambil menonton televisi di ruang keluarga dan aku langsung mengiakannya saja.

Pagi ini tidak ada acara masak masakan keaukaanku, aku hanya mengover saiaran tv dengan asal hingga akhirnya siaran tv berhenti pada sebuah syaran berita, tapi sunguh itu benar benar tidak bisa menarik perhatianku akhirnya aku memutuskan untuk  mematikan tvnya saja. Dari ruang keluarga aku bisa melihat Risa yang terberjalan menuruni anak tangga dengan pakaian santainya ,Dan dia terlihat lebih segar pagi ini .

"Morning sa " sapaku saat tanpa sengaja berpapasan tepat di bawah tangga terakhir.

Tidak ada sahutan atau balas sapaan dia hanya menatap ku lalu berlalu entah pergi kemana mungkin dia pergi keruangmakan untuk sarapan, benar saja saat sampai di ruang makan aku melihat Risa yang tengah duduk di kersi meja makan, dari belakang bibi datang dan ikut bergabung duduk disamping Risa. Bi imah tadi memang cerita jika sedang tidak ada orang tuanya Risa selalu mengajak orang orang yang ada dirumah untuk makan bersama dengannya tak perduli dengan statusnya. Melihatku yang masih mematung ditempat bi Imah mengajak ku untuk bergabung sarapan, sebenarnya aku sungkan pada Risa sebagai tuan rumahnya tapi ya sudahlah akhirnya aku mengangguk saja.

Setelah selesai, aku memutuskan untuk pulang, melihat kondisi Risa yang sudah lebih baik membuatku lega untuk meninggalkannya. Akhirnya aku memutuskan untuk benar benar pamit saja.

"sa aku pulang ya makasih buat tumpangan semalam "  Ujarku sambil tersenyum kearah Risa yang hendak berjalan menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya.

Risa hanya mengangguk kemudiab  berlalu dan pergi menuju kamarnya kembali .
                             * * *
Diana Merisa ( Risa ) POV
Hari ini adalah hari pertama aku menjalankan Ujian Nasional dan untuk mata pelajaran pertama untuk pelajaran hari ini adalah Bahasa Indonesia. Mata pelajaran yang menurutku adalah pelajaran yang paling pusing karena aku harus banyak membaca dalam setiap soal ya tidak beda jauh seperti aku harus membaca koran .

Aku duduk di bangku paling depan dan Amel gadis yang selalu menguntitku dia duduk tidak jauh dariku. Selama waktu berjalan aku hanya fokus pada lembar jawaban dan soal miliku.

Entah aku benar atau salah mengisi semua jawaban tapi aku mengumpulkan soal dan jawabanku paling pertama. Meskipun sudah selesai mengerjakan tetapi aku harus tetap terkurung diruang ujian ini hanya kerana sebuah peraturan konyol membuatku tetap harus bertahan di kelas selama waktu yang di berikan belum habis, akhirnya aku mau tidak mau aku harus berdiam diri selama kurang lebih 1 jam untuk menunggu waktu habis .

                             *  *   *
Setelah duduk berdiam diri di kelas tanpa  ada hal yang jelas yang bisa aku lakukan akhirnya aku bisa keluar juga dan kebetulan Amel  juga telah selesai mengerjakan soal nya jadi aku tidak perlu menunggunya lebih lama lagi .

Setelah kami keluar kami langsung menuju ruang bu Mila, untuk menyerah kan tugas terakhir yang di berikannya .

"bu Mila ini tugas akhir yang di berikan ibu hari sabtu kemarin " ujar amel sambi menyerahkan tugas yang kami kerjakan kemarin bersama sama

" wow jadi kalian langsung mengerjakannya"  Tanya bu Mila sedikit terkejut saat melihat kami yang sudah mengumpulkan tugas lebih awal.

" iya bu "jawab amel sambil tersenyum.

" seperti nya yang mendapat nilai paling tinggi tugas akhir akan di dapat kan kalian ,kalian membuat tata surya " Ujar bu Mila sambil tersenyum dan mengambil alih tugasnya dan menatapinya seakan dia tengah memberi penilaian.

Aku tidak banyak bicara ,aku biarkan gadis ceria yang selalu menguntitku saja yang menjelaskan semuanya pada bu Mila . Aku dan diakan satu kelompok jadi mau aku atu diapun yang menjelaskan akan sama saja.

setelah menyerahkan tugas kami pun akhirnya berpamitan dengan menyalami dan mencium tangan bu Mila.

#R22R05

CAHAYA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang