Chapter 87

2.9K 173 4
                                    

Risa terbangun saat dia merasakan ada sesuatu yang melingkar erat diperutnya, dia meraba - raba bagian perutnya mncoba mencari tahu apa sebenarnya yang sejak tadi melingkar didalam perutnya, perlahan mata Risa terbuka, pemandangan pertama yang dilihatnya saat membuka mata adalah sebuah dada bidang milik seseorang. Sesaat Risa mencoba terdiam mencoba mencerna apa yang ada dihadapannya kemudian setelah itu tiba - tiba Risa mendorong dada yang ada dihadapannya hingga tangan seseorang yang sejak tadi memeluknya terlepas. Risa langsung terduduk ditempat tidurnya sambil termenung hingga suara serak khas bangun tidur berhasil menyadarkan Risa.

"Kenapa Sa"

Suara Angga berhasil menyadarkan Risa dari lamunannya, mata laki - laki itu masih terlihat mengantuk, rambutnya terlihat masih acak - acakan karena bangun tidur. Risa menatap Angga dengan wajah setengah bingung dan setengah kagetnya, dia seakan sedang mencerna keadaan yang kini sedang dialaminya.

Angga menatap Risa dengan kesal, Angga langsung menarik Risa kedalam dekapannya saat melihat perempuan itu hanya terdiam dengan wajah bingungnya.

Sesaat Risa tersadar jika kini dia telah berubah status menjadi seorang istri, dia telah resmi menjadi istri dari seorang pria yang bernama Muhammad Raga Angga. Pelukan Angga yang mengerat berhasil membuat Risa kembali dari alam bawah sadarnya, Angga menepelkan dagunya pada ubun - ubun kepala Risa yang tertutup kerudung. Semalam Risa memang tertidur menggunakan kerudunh, bukan Risa sengaja tidak membuka kerudungnya dihadapan Angga hanya saja dia masih merasa sungkan jika harus membuka kerudungnya jika tidak Angga sendiri yang meminta. 

"Angga, lepasin"

Risa mengeliat dalam pelukan Angga, mencoba memberoktak keluar dari dalam pelukan Angga.

"Pagi sayang"

Angga mendarat satu kecupan dikening Risa, kemudian berlanjut pada kedua pipi, dan berakhir dibibir tipis Risa untuk yang pertama kalinya. Risa menundukan kepalanya setelah Angga mendaratkan satu kecupan dibibirnya, ada semburat merah yang menghiasi kedua belah pipi Risa. Sedangkan Angga, dia langsung menutup matanya kembali berpura - pura tertidur seakan semua yang dia lakukan pada Risa tidak pernah terjadi.

"Mau tahajud"

Risa memberanikan diri mengeluarkan suaranya, sedangkan Angga hanya mengangguk tanpa membuka matanya.

"Aku siapkan dulu sejadahnya"

Angga mengendorkan pelukannya pada Risa membuat gadis itu bisa keluar dari pelukan Angga dengan mudah. Namun, ketika kaki Risa menyentuh lantai, lagi - lagi Risa merasa kakinya begitu lemas seakan tidak memiliki tenaga hingga akhirnya tubuh Risa jatuh terduduk dilantai. Angga terperanjat bangun dari atas ranjang, dia langsung turun dari kasur ketika mendapati Risa tengah terduduk sambil mengelus kakinya.

"Kamu kenapa ?"

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Risa, dia lebih memilih bungkam sambil terus menerus mengelus kakinya yang kembali mati rasa, tanpa dapat diduga Angga tiba - tiba langsung mengangkat tubuh Risa dan mendarat kembali tubuh Risa diatas ranjang. Laki - laki itu ikut duduk dipinggiran ranjang dan memijat kaki Risa dengan penuh kelembutan.

"Kakinya kenapa"

Angga terlihat fokus memijat kaki Risa, tidak sekalipun dia memalingkan pandangannya dari kaki Risa seakan dia tidak ingin ada kesalahan saat dia memijat, tidak ada kalimat yang kekuar dari mulut Risa dia justu memilih diam memeperhatikan Angga yang tengah memijat pelan kakinya dengan raut wajah penuh khawatir.

"Sa, kaki kamu kenapa ? sakit ?"

Angga bertanya untuk yang kedua kalinya kepada Risa namun kali ini sambil menolehkan kepalanya, hal itu tentu membuat tatapan keduanya bertemu.

CAHAYA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang