Chapter 80

3K 181 0
                                    

Pagi - pagi Risa sudah terlihat rapi menggunakan pakaian serba hitam andalannya, hari ini dia berniat pergi kekampus, karena satu minggu sudah Risa meninggalkan kampus tercintanya.

"Kamu mau kemana ko udah rapi ?"

"Mau ke kampus dong om"

Risa tersenyun dibalik cadarnya, hari ini gadis itu memang lebih terlihat ceria dari hari - hari sebelumnya.

"Enggak kamu gak boleh ke kampus, 3 hari kedepan kamu harus tetap istirahat"

Perkataan tegas Dimas berhasil menghapus wajah ceria menjadi mendung, Risa menatap Dimas dengan wajah memelasnya berharap pamannya bisa luluh.

"Tapi om Risa udah ketinggalan banget, Risa .."

"Enggak"

Dimas memotong perkataan Risa dengan tegas saat Risa tengah berusaha memberikan alasan.  Final kali ini keputusan Dimas tidak bisa di ganggu gugat, sekalipun Risa memasang wajah memelasnya, tidak akan sedikitpun mempengaruhi keputusan Dimas.

Risa duduk dengan lemas karena semangatnya pagi ini telah lenyap saat Dimas melarangnya pergi kekampus.

"Yasudah Risa kekamar lagi saja deh"

Risa hendak bangkit dari posisi duduknya dan berjalan dengan gobtai berniat menuju kamarnya meninggalkan meja makan yang sudah dihuni oleh Zahra, oma Rianty dan Dimas.

"Sarapan dulu sayang, kamu kan harus minum obat"

Perkataan ima Rianty berhasil menghentikan pergerakan Risa, kemudian gadis itu kembali berbalik duduk ditempatnya semula, Risa lupa jika sekarang dia harus selalu minum obat, obat dan obat. Meskipun sebetulnya Risa sudah sangat bosan tapi tetap saja Risa selalu berusaha meminumnya tepat waktu, karena selalu mengambarkan pada dirinya sendiri saat dia tidak meminum sebutir obatnya maka dia akan kehilangan satu waktu berharganya bersama orang - orang yang dicintainya.

Oma Rianty, Dimas dan Zahra tersenyum melihat Risa yang kembali berbalik menuju meja makan, sekarang gadis itu memang menjadi lebih banyak menurut meskipun terkadang sikap menyebalkannya kadang  masih sering kumat.

Disisi lain, Angga sedang duduk termenung dikantin, pikirannya melayang jauh entah kemana. Hingga sebuah tepukan yang mendarat dibahunya berhasil mengembalikam pikiran Angga pada raganya.

"Ngapain pagi - pagi bengong disini ?"

Dialah Aisyah pelaku yang mengagetkan Angga, dia duduk dihadapan Angga tanpa izin dan permisi, sesaat Angga menatap Aisyah dalam diam kemudian dia kembali menundukan kepalanya.

"Kamu kenapa diam aja sih Ga, aku punya salah sama kamu"

Aisyah baru menyadari sikap Angga yang lebih terlihat diam dari biasanya, hal itu tentu membuat Aisyah bisa merasakannya karena jika biasanya Angga hanya akan menjawab jika dia bertanya maka sekarang Angga bahkan tidak menjawab pertanyaannya.

"Kalau aku ada salah, kamu bilang dong Ga"

Tapi Angga lebih memilih tetap diam karena dia tidak ingin emosi yang sejak kemarin dia lebur meluap begitu saja apalagi jika harus sampai kehilangan kontrol kepada Aisyah.

"Eh iya, kamu tau enggak, pacarnya Risa itu ternyata sering main ke rumahnya Risa loh Ga, aku gak nyangka Risa suka bawa cowo masuk kerumahnya, padahal diakan luarnya udah seperti perempuan alim tapi ternyata itu kedok aja"

Perkataan Aisyah berhasil membuat Angga merasa geram mendengarnya, apa yang Aisyah katakan berhasil mrmbuat emosi yang sejak tadi Angga tahan memuncak.

"Dan ternyata Ga, Risa sama pacarnya itu udah.."

"Cukup Aisyah, kamu mau bicara apalagi tentang Risa, apa yang akan kamu katakan lagi tentang perempuan yang telah kamu bodohi itu, apa yang akan kamu katakan tentang Risa yang sudah kamu tipu itu ?"

CAHAYA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang