Chapter 11

4K 247 0
                                    

Setelah mendengar keputusan yang di lontarkan Risa tadi pagi ,akhirnya siang ini Dimas mengajak Risa dan Zahra untuk jalan jalan ,mungkin menurut orang orang Dimas dan Zahra adalah keluarga harmonis yang telah di karuniai seorang gadis cantik yang menjadi penyempurna keluarga mereka yaitu Risa karena sejak turun dari mobil Dimas tak pernah melepaskan tangannya yang merangkul bahu Risa dari sebelah kiri Risa begitu juga dengan Zahra yang mengenggam jemari Risa dari sebelah kanan . Di tambah senyum Zahra dan Dimas yang tidak pernah pudar dari pandangan orang, jangan tanyakan ekspresi apa yang Risa tunjukan karena gadis itu masih tetap berwajah datar.

"kamu mau kita kemana ?"
Tanya Dimas pada Risa sesaat setelah mereka memasuki area mall

"sa kok kamu diem aja sih "
Ujar Zahra karena Risa tak kunjung menjawab pertanyaan Dimas

"aku gak tau tan aku ikut aja deh kemana kalian pergi "
Ujar Risa dengan masih ekspresi dinginnya membuat Zahra dan Dimas mengerutkan keningnya bingung.

"atau gini om Dimas sama tante mau pergi kemana ?"
Lanjutnya setelah berpikir kemana dia akan pergi dan tapi tidak kunjung mendapatkan ide, membuat Zahra dan juga Dima semankin mengerutkan keningnya bingung.

"loh kita itu niatnya ajak jalan kamu jadi harus nya kita yang nanya kamu sa "
Jawab Dimas saat Risa membalikan pertanyaan yang baru dilontarkanna. Pasalnya Dimas dan Zahra sepakat untuk mengajak Risa jalan jalan saat mendengar keputusan Risa yang akan menerima beasiswanya tadi pagi.

"kali kali jangan ajak aku mulu yang jalan jalan ,ajak dong tante Zahra kasian tau dia harus sumpek dirumah om dan harus liat tampang om yang nyebelin dan gak enak buat diliat "
Ujar Risa setengah mengejek yang berhasil membuat Dimas kesal.

"Ooo,,jadi gitu sekarang ,okey kamu taukan apa hukumannya sa"
Jawab Dimas yang sudah kesal dengan perkataan Risa .

"engga "
Ujar Risa sambil berlari pergi meninggalkak paman dan juga bibinya karena dia sudah tahu betul apa hukuman yang pamannya maksud yang tidak lain dan tidak bukan adalah dikelitiki.

Setelah terhindar dari Dimas akhirnya Risa berhenti karena dia mulai merasa lelah. Dia melirik sekitar kira kira apa yang harus di lakukannya. Namun, saat matanya melihat toko buku di depannya tanpa pikir panjang Risa langsung masuk dan memilih milih buku yang dia sukai. Tidak lupa Risa juga mengirimkan pesan memberitahukan letak keberadaannya pada paman  dan tantenya agar tidak membuat mereka khawatir .

"aku di toko buku ,,,kalian yang anteng aja pacaran "(Risa via sms).

Risa fokus memilih buku buku yang kini berjajar tertata rapi diatas sebuah rak yang menjulang tinggi, sudah beberapa buku dia baca sekilas dan dia lihat lihat tapi tidak ada yang menarik perhatiannya.

Bosan dengan jajaram buku novel yang tidak berhasil mernarik perhatinnya Risa berpindah menuju  jajaran buku yang bertemakan islami. Mata Risa fokus menelisik setiap judul buku yang terpang pang disana. Risa tidak pernah menbaca buku yang bertemakan islam dulu dia hanya menyukai sibuk membaca buju novel novel yang mungkin tidak memiliki begitu banyak pesan baik didalamnya. Entah apa yang membuat Risa hari ini begitu penasaran dengan buku bertemakan isla, jadi mungkin sekarang dia akan mencoba untuk membaca buku dengan tema Islam u tuk menghilangkan rasa penasaran.

Saat sedang memilih Risa masih belum menemukan buka yang menurutnya bagus sampai akhirnya mata Risa menemukan sebuah buku terselip di buku buku yang lainnya .

KATEGUHAN MUHAMAD dan SEJATINYA CINTA FATIMAH DAN ALI Itulah judul buku yang berhasil memikat hati Risa . dia pernah mendengar dari Zahra betapa hebatnya Rasulullah Muhamad SAW yang tangguh memperjuangkan agama islam serta romantisnya kisah cinta Fatimah dan Ali .

Tangannya telulur mengambil buku tersebut tapi di waktu yang sama dengan bersamaan ada tangan lain yang ikut mengambil buku tersebut .
Risa menoleh dan tanpa sengaja pandangannya bertemu dengan mata teduh berwarna coklat milik seorang.

Risa langsung mengambil bukunya dan cepat berlalu pergi, berbeda dengan orang itu yang masih tetap mematung di tempatnya, entah dia sadar atau tidak tahu kalau buku incarannya telah di ambil oleh Risa.

"Eh mbak mbak itu buku saya "
Ujarnya setelah Risa melangkah belum jauh dari tempatnya. Tapi Risa tak mengubrisnya dia terus berjalan menuju kasih membayar untuk  buku tersebut .

"mbak bukunya jangan di ambil "
Ujar orang itu berusaha mencegah Risa.

"mbak denger gak saya bicara "
Ujar orang itu yang sudah mulai geram dengan sikap dingin cuek dan tidak perduli Risa.

"saya mau beli bukunya mba "
Ujar nya setelah berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Risa. Tapi Risa tetaplah Risa yang selalu berusaha tidak perduli dengan sekitarnya. Dia bertindak seakan orang yang tengah memgoceh disampingnya tidak ada dan akhirnya orang itu akan lelah sendiri kemudian pergi itulah Risa.

"saya juga "
Jawab Risa datar tanpa mau repot menolehkan kepalanya kearah orang yangkini berada tepat disampingnya.

"tapi yang pertama liat itu saya mba "
Ujar laki laki itu tak mau kalah.
Risa tak menggubris perkataan pria itu dia melangkahkan kakinya menuju kasir tanpa perduli dengan orang disampingnya.

Namun, dengan tiba tiba Laki laki itu mendahului langkah Risa dan berdiri tepat di hadapan Risa membiut Risa menghentikan langkahnya. Risa yang awalnya menatap lurus kedepan mendapat pemandangan seorang kasir tengah duduk manis diatas kursi melayani pembayaran pengunjung tokonya. Tapi seketika pandangan itu seketika berubah menjadi padangan dada bidang seseorang yang dibalut kaos berwarna putih. Risa mendongakkan kepalanya menatap wajah orang yang mempunyai badan lebih tinggi darinya untuk bisa menatap wajahnya.

"Awas saya mau lewat "
Ujar Risa dengan sorot mata yang terlihat dingin pada orang yang lebih tinggi dihadapannya.

"tapi saya mau bukunya "
Ujar orang itu tak mau kalah. Dia seakan tidak perduli dengan tatapan dingin yang seakan mengintimidasi yang Risa tunjukan.

"buku ini ada di tangan saya berarti ini akan segera menjadi milik saya "
Ujar Risa tegas dan mendorong tubuh laki laki tersebut membukakan jalan untuknya kembali melangkah .

Setelah hanbatan dari orang tidak  jelas itu.  Akhirnya Risa bisa sampai kasir dan membayar bukunya .

#R22R05

CAHAYA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang