/Ameera's POV/
Aku dan Ilsoo sudah sampai di toko roti milik orang tua Ilsoo. Memang benar Ilsoo tinggal di toko roti. Maksudku, rumah Ilsoo ada di dalam toko roti itu. Jadi, rumah Ilsoo ada di belakang sedangkan toko rotinya ada di bagian depan. Uhm, rumahnya cukup besar dan toko rotinya pun begitu. Kang's Bakery.
"Assalamualaikum, Tante." aku menjabat tangan mamanya Ilsoo.
"Waalaikumsalam." ia tersenyum.
"Dia Ameera, ma. Ilsoo baru aja ketemu sama dia." ia memperkenalkanku.
Cantik. Kata pertama yang terucap dari batinku saat pertama kali melihat mamanya Ilsoo. Ia juga berhijab. Setelah berkenalan di dekat kasir, Ilsoo pun mengajakku masuk ke dalam rumahnya.
"Mau minum atau makan roti gitu, Meer?" tanya Ilsoo sambil menaruh buku-bukunya.
Aku menggeleng, "Gausah."
"Yaudah." Ilsoo meninggalkanku begitu saja.
Tak lama kemudian, ia datang membawa beberapa cup cake di tangannya. Ck, dia pasti akan memaksaku.
"Gausah jaim deh, seratus persen halal." ia menaruh cup cake itu di depanku. "Semuanya lima won aja."
"Eh iya." dengan cepat aku mencari dompetku.
Ilsoo terkekeh, "Yaampun Meer, serius amat. Ini gratis, nyokap gue yang suruh kok."
"Ck, gue jadi ga enak nih." keluhku.
"Santai aja Meer." ia menyalakan televisinya. Mnet. Karena aku dan Ilsoo sama-sama kpopers, kalian sudah pasti tau apa yang akan terjadi berikutnya. Untuk hari ini, Ilsoo tidak kuliah karena memang sedang tidak ada kelas. Jadi, kami bisa seharian jalan-jalan. Dan Ilsoo juga tidak jadi pergi ke perpustakaan kota karena tertinggal bus tadi.
✖
Lima petang, aku dan Ilsoo sudah sampai di Namsan Tower. Sebenarnya, ini sudah lebih dari pukul lima. Tak butuh waktu lama untuk ke sana karena memang benar rumah Ilsoo dekat dengan Namsan Tower.
"Waah! Bagus banget, Soo," kataku menatap heran tower yang ada di depanku.
"Kalo gue lagi galau, sedih, banyak pikiran, gue pasti ke sini." Ilsoo terduduk di bangku panjang yang menghadap langsung pada Namsan Tower.
Sambil sibuk mengambil gambar, aku berkata, "Enak ya, lo pasti sering ke sini." aku melihat hasih jempretanku.
"Enggak sering sih. Lagian kalo keseringan bosen." ucapnya.
Aku mengangguk, "Eh kita ke dalem yuk. Nggak afdol kalo kita ke sini tapi nggak pasang gembok." ajakku.
Aku dan Ilsoo membeli sebuah gembok dan kuncinya. Kemudian, menuliskan nama atau sesuatu di salah satu sisi gemboknya.
Aku menulis, Meera♥? Oppa.
"Lo nulis nama siapa?" tanyaku penasaran sambil mengintip gembok milik Ilsoo yang kini ditutupi rapat oleh tangannya.
"Kepo ah." ia terkekeh.
Lalu kami sibuk mencari ruang yang kosong untuk menautkan gembok kami. Banyak sekali gembok di sini, sungguh. Setelah mendapat ruang, aku pun mengucap harapanku lalu membuang kuncinya di sungai. Ilsoo pun juga melakukan hal yang sama.
Setelah itu, kami berfoto-foto bersama, membeli makanan dan minuman halal dan melanjutkan jalan-jalan kami ke tempat yang tidak jauh dari Namsan.
Pukul sembilan, aku diantar pulang oleh Ilsoo menggunakan mobil merahnya. Gadis ini benar-benar baik dan seru. Ia tak pernah sekali pun canggung denganku walaupun kami baru saja bertemu dan menjadi teman. Sungguh, awalan yang baik bagi kehidupan baruku di sini.
Pulang, membersihkan diri dan tidur karena besok sore aku akan pergi bersama Ilsoo. Pergi kemana saja.
✖TBC✖
? Oppa :v
Vomment❤
-H❤

KAMU SEDANG MEMBACA
NAMSAN (kjh)✔ [SELESAI]
FanfictionAku bahkan tidak menyangka bisa bertemu dengan 'manusia es' sepertinya. Dan lagi, ia memiliki sifat gengsi yang tinggi. Apa susahnya bilang : "aku ingin bersamamu lebih lama."? Cih, itulah dia. Tapi kalian tahu kan.. es tidak selamanya akan menjadi...