/11/ King of 'Gengsi'

331 30 0
                                    

/Ameera's POV/

Sampai di dalam apartemenku, Aaliyah dengan percaya dirinya langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjangku yang sudah kurapikan sore tadi. Ck, anak ini benar-benar tidak sopan. Itu yang aku takutkan saat suatu hari nanti dia bertemu dengan Ilsoo. Wanita itu tidak nyaman dengan orang yang tidak sopan, cerewet dan ceplas ceplos. Bahaya jika Aaliyah bertemu dengan Ilsoo dan ia tidak bisa menjaga cara bicaranya. Yah, walaupun sebenarnya Ilsoo juga orang yang ceplas ceplos, namun ia sangatlah sopan.

"Aal, lo mandi gih! Abis itu sholat." tegurku pada Aaliyah yang sedang tertidur dan sibuk dengan ponselnya.

"Kak, plis ya, ini udah malem. Kalo gue rematik gimana?" protesnya.

"Ya seenggaknya lo itu cuci muka cuci kaki, wudhu, sholat." kataku menjelaskan.

"Fine fine." ia berdecak lalu bangkit dari posisinya.

Aku menyandarkan tubuhku di kepala ranjang lalu mengambil remote untuk menyalakan televisi. Setelah bosan menggonta-ganti chenel, aku memutuskan untuk tidak jadi menontonnya. Percuma, semua menggunakan bahasa korea.

Ting!

Line chat.

7.31 malam
Stranger : hey
Stranger : how are you?

Ameera Alda : fine -read
Ameera Alda : how about you? -read

Stranger : i'm good
Stranger : maaf, aku tidak bisa menemuimu minggu ini
Stranger : aku sibuk sekali
Stranger : besok pagi aku harus ke Busan

Ameera Alda : it's okay -read
Ameera Alda : kau orang penting jadi kau selalu sibuk, haha -read
Ameera Alda : ada apa di Busan? -read

Stranger : yes, i am
Stranger : ada tugas penelitian sejarah
Stranger : kau ingin sesuatu? oleh-oleh mungkin?

Ameera Alda : fighting! -read
Ameera Alda : belikan aku apa saja -read

Stranger : thanks
Stranger : baiklah
Stranger : aku akan kembali ke Seoul dalam waktu 3 hari

Ameera Alda : yup -read
Ameera Alda : haruskah aku mengantarmu ke bandara? -read

Stranger : tidak usah
Stranger : aku berangkat pagi sekali

Ameera Alda : baiklah -read

-chat ended-

Ada beberapa chat lagi, namun itu rahasia. Haha.

Aku sedikit kecewa sebenarnya. Padahal aku sangat berharap Koo Junhoe mengetikkan sebuah pesan, 'aku merindukanmu'. Ck, memang aku sangat berharap. Di sisi lain, Junhoe itu raja gengsi. Bisa jadi dia gengsi ingin menuliskan kalimat itu.

Hampir satu minggu aku tidak melihat wajahnya. YaAllah, aku sangat merindukan makhluk ciptaanmu itu.

"Kak!"

"Astagfirullah! Aaliyah lo ngagetin gue aja!" aku melempari tubuh Aaliyah dengan guling.

"Lagian kenapa bengong?" tanyanya.

"Engga, ngga papa." jawabku.

"Chatnya ngga dibales sama doi yang tadi ya?" gadis kecil ini menggodaku.

"Apaan sih anak kecil!" aku melemparinya lagi dengan bantal.

"Njir." umpatnya. "Eh kak, doi yang tadi siapa namanya? Cakep juga." sambungnya.

"Lo mah siapa-siapa dikatain cakep. Satpam sekolah aja lo katain ganteng waktu itu." iya, satpam baru di sekolah Aaliyah.

"Tapi yang ini beda kak! Ini oppa ganteng, mukanya kaya idol boy grup lagi." katanya.

"Dia Kim Donghyuk. Anaknya baik, care, ngga sombong trus selalu bantuin gue dalam keadaan apapun." jelasku.

"Idaman banget." ujarnya. "Keknya dia suka deh kak sama lo. Beneran." lanjutnya yakin dengan perkataannya.

"Tapi gue ngga suka. Lagian, gue udah keburu suka sama Jun—." aku memotong perkataanku. Tidak, jangan sekarang.

"Jun siapa kak?" tanyanya penasaran.

"Ngga, ngga ada." lantas aku pergi meninggalkan Aaliyah menuju pantry.

Jelas aku tidak mau menceritakan soal Junhoe pada Aaliyah. Ia pasti akan terus bertanya dan bertanya tanpa henti nantinya. Aaliyah si kepo tidak tau jika aku menyukai Koo Junhoe.

TBC✖

Bahhahah!!😂😂😂
Saya salah ternyata😂 @kokokoro ultah tgl 19 toohh😂😂 maafkan kengantukan saya. Ah jdi ga seprais😁 once again, sorry Koro Q😊😂💕💕

Keep vomment❤

-H

NAMSAN (kjh)✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang