Eligor mendekati jasmine lalu memeluknya, dia menghirup aroma tubuh jasmine dengan rakus entah mengapa dia mencium aroma tubuh amelia padahal di istananya tidak ada amelia. Setiap saat dia selalu mengingat amelia dia tidak bisa jauh dari amelia cintanya terlalu besar untuk amelia.
Tetapi amelia telah menghianatinya dia tidak bisa menerima penghianatan yang amelia lakukan, jika amelia masih menjadi manusia amelia tidak akan berani macam-macam tapi sekarang amelia telah menjadi vampir yang kuat, tidak ada yanga amelia takutkan bahkan dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan.
"Sialan. Tidak bisakah dia enyah dari pikiranku." Teriak eligor frustrasi disaat dia terus memikirkan amelia.
"Kau yang memelukku jadi bagaimana aku bisa pergi?" Kata jasmine dia tahu kalau eligor tidak menyuruhnya untuk pergi tetapi dia berpura-pura tidak tahu apa-apa.
"Maaf, bukan kau yang pergi tetapi seseorang yang ada di pikiranku." Kata eligor meminta maaf lalu dia melumat bibir jasmine membabi buta dia tidak perduli lagi dengan wajah amelia yang selalu terbayang di pikirannya malam ini dia hanya ingin bersenang-senang.
Eligor melepaskan semua pakaian jasmine sampai wanita itu telanjang setelah itu dengan tergesa-gesa dia melepaskan jubah sutranya tanpa melepaskan ciumannya, bibir sensual jasmine sangat nikmat dia sangat menyukainya. Eligor mengangkat tubuh jasmine dan membiarkan kaki jenjang wanita itu melingkari pinggangnya lalu dia berjalan menuju tempat tidur tanpa melepaskan ciumannya sedetik pun.
"Aaahhh...hhhh...ooohh..kauuu...ka..sar..se..kaliii...hhhhh..." jasmine menikmati sentuhan kasar eligor dia tidak merasa sakit sedikit pun ketika tangan eligor meremas payudaranya dengan kuat dan mulut eligor melumat mulutnya seolah mulutnya adalah hidangan yang sangat lezat.
Eligor menjatuhkan tubuh jasmine di atas tempat tidur lalu dia menindihnya, tangan eligor meremas kedua payudara jasmine semakin kuat dia tidak memperdulikan jeritan jasmine.
"Oh shit.. payudaramu sangat kencang dan besar aku menyukainya." Kata eligor sambil menarik putingnya membuat jasmine kesakitan tetapi eligor tidak perduli dia terus melakukannya.
"Aaaaahhhh...hhh..ooh...sa..kit...oooh...sssssttt.....yes..oh..yesssss...oooohhh..yaa..yaaa...yaaa.." desahan kenikmatan dan jeritan jasmine memenuhi kamar besar itu.
Mereka belum bersatu tetapi kepandaian tangan dan mulut eligor sudah bisa membuat jasmine menjerit dan menggila.
"Aku..su..dah..tidak..tahan lagi..eli..gorr...cepat masukan dan beri...kan aku kenikmatan." Kata jasmine memohon karena dia benar-benar tidak tahan lagi ingin segera merasakan kejantanan eligor mengoyak vaginanya.
"Kau memang jalang yang sangat seksi. Lihatlah vanigamu sudah sangat basah." Kata eligor tersenyum miring.
Eligor menampar paha dan kedua pipi jasmine walaupun dia marah kepada amelia tetapi dia tidak akan menghianati amelia, dia tidak akan bercinta dengan wanita lain dia memang meminta sam untuk mencarikan wanita yang akan bercinta dengannya tetapi eligor tidak akan pernah benar-benar bercinta dengan wanita lain selain amelia.
Dia mencintai amelia sampai kapan pun dia hanya akan bercinta dengan amelia, dan jalang yang berada di atas tempat tidurnya hanya dia jadikan pelampiasan amarahnya eligor tidak perduli jika wanita jalang itu mati karena dirinya.
"Aaaaaahhhh....stop....stop...sa..kit...hhhh...sto...ppppp...aaaaahhhh...henti..kan...kumohon." teriakan jasmine yang kesakitan tidak membuat eligor menghentikan tangannya yang menampar tubuh jasmine.
Tubuhnya menginginkan kesenangan tetapi pikirannya terus memikirkan amelia dan hatinya tidak bisa menghianati amelia, walaupun mulutnya mengatakan tidak perduli kepada amelia tetapi hatinya berkata lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LADY AMELIA (SERIES 2)
VampiroKetika cinta terus di uji apakah dua insan itu mampu bertahan? Atau lebih memilih untuk pergi dan mencari cinta lain, cinta yang tak mungkin sama.... Salah paham membuat eligor menjauhi amelia sejak hari itu dia tidak pernah melihat dan menemui amel...