MY LADY AMELIA (SERIES 2)

16

Amelia menatap keseluruh ruangan dengan berlinang air mata dia tidak melihat apa-apa selain ruangan kosong, di tengah ruangan itu dia terduduk dan bernangis tersedu-sedu. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kesedihan hatinya dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi kepada keluarganya dan suaminya sendiri.

Kini dia sendirian, kesepian dalam kelamnya penjara bawah tanah. Bau busuk  yang tercium sangat tajam membuat kepalanya terasa pusing dan dia merasa mual dia ingin semuanya berakhir namun dia harus bertahan demi bayi yang masih di dalam kandungannya.

Amelia berjuang untuk bertahan hidup tanpa minuman atau pun makanan dan itu terasa sulit ketika dia sedang hamil, dia tidak memiliki tenaga untuk sekedar berdiri ingin rasanya dia mengakhiri hidupnya namun dia sudah berjanji kepada eligor kalau dia akan menjaga buah cinta mereka apapun yang terjadi dan dia harus menepati janjinya karena dia tidak ingin membuat eligor kecewa padanya.

Pintu penjara terbuka dan muncul seseorang yang membawakan amelia sebuah nampan, amelia tidak bisa melihat wajahnya karena tidak ada cahaya selain cahaya dari luar pintu yang hanya memperlihatkan punggung orang itu.

"Makan dan jangan berusaha melarikan diri lagi atau kali ini kau akan mati." Kata suara berat dari orang itu yang mengancam amelia lalu dia membuka pintu penjara dan meletakan nampan itu di hadapan amelia  setelah selesai orang itu menutup kembali pintu penjara lalu pergi meninggalkan amelia bersama senampan makanan dan kegelapan yang telah menjadi temannya.

Flashback...

Ketika amelia membuka pintu dan melangkah tiba-tiba saja sesuatu memukul kepalanya cukup keras sehingga membuatnya merasa pusing dan pandangannya kabur, namun sebelum dia tidak sadarkan diri dia bisa melihat mereka menyiksa eligor dan keluarganya yang di tembak mati.

Air mata amelia menetes bersamaan dengan jatuhnya eligor setelah seseorang menembaknya, amelia tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah matanya sepenuhnya tertutup dan dia mulai tidak sadarkan diri.

Ketika dia membuka matanya, dia sudah berada di penjara bawah tanah dia pernah berada di penjara bawah tanah sebelumnya dan dia ingat kalau penjara yang dia tempati sama dengan yang dulu mengurung eligor.

Tetapi amelia tidak tahu siapa orang-orang itu, dia tidak bisa melihat wajah mereka dengan jelas.

"Kau sudah bangun rupanya!" Kata seseorang yang berdiri di hadapan amelia dengan kedua tangan yang di masukan ke dalam saku celananya.

Amelia tidak menjawabnya dia hanya mendongak memandang orang itu dia memfokuskan pandangannya berharap dia bisa melihat wajah orang itu namun dia tetap tidak bisa melihat wajahnya karena penjara yang sangat gelap.

"Sekuat apapun kamu tetap tidak akan bisa mengalahkan balok perak ini, karena tidak ada vampir yang bisa bertahan ketika balok perak ini menghantamnya." Kata orang itu sambil mengangkat sesuatu ke udara.

Perak adalah kelemahan vampir, amelia berpikir kalau mereka pastinya bukan vampir dan juga bukan manusia biasa mungkin mereka bangsa hyena atau bangsa serigala tetapi mungkin juga bangsa lainnya dia tidak tahu pasti karena ketika kondisinya melemah indra penciumannya tidak berfungsi. Siapa pun yang telah menyerangnya mereka sangat tahu kelemahannya dan sudah merencanakan semuanya dengan matang.

Mereka pasti menginginkan sesuatu tetapi apa yang mereka inginkan darinya? Dan mengapa mereka harus menghabisi keluarganya dan juga eligor. Kenapa mereka harus membiarkannya menderita dalam keadaan hamil atau mereka tidak tahu jika dia sedang hamil.

"Sekarang disinilah tempat tinggalmu dan kau akan mendapatkan makan dan minum setelah beberapa bulan." Kata orang itu kemudian pergi.

Entah berapa lama amelia berada di tempat terkutuk itu, dia tidak tahu kapan siang dan malam karena yang dia lihat hanyalah kegelapan tanpa cahaya sedikit pun dia takut dia tetap bisa merasa takut jika sendiri dalam kegelapan tanpa bisa melakukan apapun untuk membebaskan dirinya sendiri.