Event

2.4K 336 3
                                    

Hari ini diadakan pertandingan basketball antar jurusan di Seoul University. Kini giliran Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kesenian.

"Ga, lo kenapa nggak semangat hari ini?" tanya Ravi.

"Lo kenapa? Nggak enak sama doi?" kata Kyungsoo.

Suga langsung menunjukkan wajah lesunya dan menganggukkan kepalanya.

"Susah ya kalau punya gebetan beda jurusan" ejek Joe.

"Diam lo coeg"

"Ayo guys, pertandingan udah mau dimulai, kita harus ke lapangan"

Semangat Suga langsung pudar mendengar informasi itu dan berjalan lesu meninggalkan kelas mereka.

Suara teriakan para mahasiswa/i pendukung kedua fakultas tersebut terdengar meriah di lapangan basket tersebut.

Suga yang kini berada di tengah lapangan langsung mencari sosok yang dicarinya di antara ratusan mahasiswa.

Nyali Suga langsung menciut ketika tidak menemukan gadis itu.Dan pertandingan itu pun akhirnya dimulai.

Semua orang merasa heran termasuk sang lawan melihat gaya permainan Suga.

"Ga, lo kenapa? Yang semangat dong"

"Jangan perkara fakultas cewek lo jadi lawan sekarang malah drop lo-nya"

Bunyi peluit istirahat pertama pun akhirnya dibunyikan.

Seulgi yang melihat kondisi Suga langsung pergi meninggalkan arena pertandingan dan mencari sang sahabat.

Seulgi mendatangi kelas musik, mendatangi kantin, mendatangi lab bahasa, mendatangi taman kampus, mendatangi toilet perempuan, namun hasilnya tetap sama, NIHIL!

damn!

"Perpustakaan" gumam gadis berambut pirang itu.

Ketika Seulgi membuka pintu perpustakaan, tampak sosok yang dicarinya sedang membaca buku sambil memasang headset di telinganya.

Kaki Seulgi buru-buru memasuki ruangan itu dan menghampiri sosok itu.

"Wendy"

Merasakan tepukan dibahunya, gadis itu langsung melepas headsetnya.

"Seulgi?"

"Lo ngapain disini? Lo tahu kan kalo fakultas kita tanding lawan fakultas kak Suga"

Wendy diam seribu bahasa.

"Wen-"

"Aku bingung Seul"

"Bingung kenapa sih? Cerita sama aku"

"Kalau aku dukung fakultas kita so pasti kak Suga bakal marah samaku tapi kalau aku dukung fakultas kak Suga, pasti teman yang lain-"

"Jadi itu inti dari permasalahan lo?"

Wendy pun menganggukkan kepalanya.

"Lagian kak Suga bukan pacar aku" sahut Wendy.

Seulgi langsung terkekeh mendengar perkataan sahabatnya yang polos ini.

"Ingat Wen, anak fakultas kita ngomong apa sama lo kemarin? Mereka nggak permasalahkan kalo lo nggak dukung mereka kan? Karena mereka sayang sama lo dan mereka tahu kalo lo baru pertama ini didekati sama cowok apalagi cowoknya kak Suga, gila! Lagian lo kan bentar lagi jadi pacarnya kan Suga, gue jamin" kata Seulgi.

"Jadi aku harus apa?"

"Lo datangi kak Suga, lo semangatin dia, lo berikan senyuman lo yang manis itu sama dia"

Wendy langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari.

"Terima kasih ya Seulgi" teriak Wendy.

"Sama-sama Wen, gue dukung lo sama kak Suga" bisik Seulgi sambil tersenyum.

Kini Wendy telah sampai di depan kelasnya Suga. Gadis itu menetralkan debaran jantungnya untuk bertemu dengan pria albino itu.

"Loh, Wendy?"

"Kak Joe, ada kak Suga?"

"Lo nyari Suga? Itu didalam, lagi diceramahi habis-habisan"

"Terima kasih kak"

Wendy pun masuk ke kelas ekonomi tersebut membuat semua teman-teman Suga menoleh ke arahnya.

"Itu Suga, lo beri nasihat ya Wen" kata Kyungsoo sambil menepuk bahu Wendy dan pergi sambil diikuti oleh teman-temannya.

Gadis bermarga Son itu pun mendekati sosok Suga yang menundukkan kepalanya.

"Kak Suga"

bam!

Itu suara Wendy. Nggak salah lagi, itu Wendy.

"Wen"

Wendy langsung jongkok dihadapan pria itu. Gadis itu menatap matanya Suga.

"Maaf"

"Kenapa kamu minta maaf?" tanya Suga lembut.

"Aku nggak nonton babak pertama"

"Emangnya kamu dari mana?"

"Dari perpustakaan"

Yoongi mengelus rambut gadis itu dengan penuh kasih sayang.

"Kak"

"Hem?"

"Kakak nggak usah sungkan sama aku kalau fakultas kesenian kalah melawan kalian"

"Tapi Wen-"

"Anak dari fakultas tahu kok kalau kakak dekat sama aku jadi mereka maklum apalagi yang mereka lawan sang master basket, hehe" cengir Wendy.

"Kamu ada-ada aja" ujar Yoongi sambil mencubit pipi chubby gadis itu.

"Ayo" ajak Yoongi.

"Kemana?"

"Temani aku ke lapangan dan berikan semangat untukku" kata Yoongi sambil menggenggam tangan mungil itu.

"Baiklah" sahut Wendy dengan senyuman diwajahnya.









•end•


Ceritanya kepanjangan ye? Wkwk, cerita ini semalam kuketik dan sekarang ku publish sehabis kebaktian.

Happy reading.

Next time, F!

Alphabet Love [Complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang