Saranghae ( Yoongi Version)

1.5K 138 328
                                    

Chapter 42

Author Pov

"Pengantin pria dipersilahkan mencium pengantin wanita" Ujar sang pendeta setelah Taehyung dan Jae Rin selesai mengucapkan sumpah pernikahan dan bertukar cincin.

Taehyung tampak gugup.  Ia berulang kali melirik canggung ke arah Jae Rin dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Jae Rin hanya terkekeh melihatnya. Menutupi perasaannya yang sama canggungnya dengan Taehyung. Walau bagaimanapun, Jae Rin tetaplah seorang gadis yang belum pernah berciuman dengan siapapun. Taehyung adalah cinta pertamanya.

Jae Rin juga tidak pernah berkencan sebelumnya.  Apalagi melakukan hal-hal romantis. Jadi wajar saja jika ia cukup kikuk untuk hal ini.

Taehyung berdehem pelan. Lalu mulai mendekat kan tubuhnya pada Jae Rin sampai deru nafas gadis itu dapat ia rasakan menerpa wajahnya.

Perlahan, Taehyung merengkuh wajah Jae Rin dengan sebelah tangannya.

Sekali lagi, mereka bertatapan cukup lama sampai pemuda itu memejamkan matanya, kemudian semakin mengikis jarak diantara wajah mereka.

Tanpa aba-aba, Jae Rin pun melakukan hal yang sama.

Semakin dekat,

Dan dekat.

J-Hope yang baru saja datang langsung mengabadikan moment ini diponselnya.  Ia sebenarnya bingung kenapa lelaki yang berdiri di atas Altar bersama Jae Rin adalah Taehyung, bukan Jungkook.

Tapi setelah mendengar penjelasan dari Jimin dan Jungkook sendiri, J-Hope pun mendesah lega karena jujur saja ia juga tahu kalau Jae Rin menyimpan perasaan pada Taehyung sudah sejak lama sekali.

J-Hope cukup salut pada Jungkook yang mau mengorbankan dirinya untuk kebahagian Hyung dan Noona kesayangannya itu. Kalau itu dirinya, J-Hope tidak yakin bisa melakukan hal yang sama seperti Jungkook.

Baiklah, bukan hanya J-Hope yang salut akan kedewasaan Jungkook. Seluruh anggota keluarga Kim dan Park-pun tak henti-hentinya mengatakan sesuatu yang dapat membesarkan hati pemuda itu.

Oke. Kembali pada sang pengantin.

Saat beberapa inchi lagi bibir mereka akan bersentuhan,

'SRET'

Tiba-tiba saja dengan cepat Taehyung menarik wajahnya menjauh dari Jae Rin.

Gadis itu membuka matanya saat suara riuh para tamu mendesah kecewa ke arah mereka.

"Tae..." bisik Jae Rin pelan pada Taehyung yang kini membelakanginya sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Xjsjwbxjskwbl" Ujar Taehyung yang tak dapat di dengar jelas oleh Jae Rin.

Gadis itu bahkan bertatap-tatapan bingung dengan sang pendeta yang masih berdiri disana.

Pendeta itu seolah bertanya 'Apa yang di katakannya?'

Jae Rin hanya mengelengkan kepalanya lalu menjawabnya tanpa suara "Aku juga tidak tahu"

"Tae...  kau bilang apa?" tanya Jae Rin lagi. Ia mencoba menarik lengan pemuda itu agar Taehyung kembali menghadap padanya dan tak lagi menutupi wajahnya yang sudah semerah tomat.

Sontak saja semua orang di dalam Gereja ini pun kompak terdiam menunggu apa yang akan di katakan Taehyung selanjutnya.

Taehyung memandang Jae Rin sekilas kemudian berujar dengan pelan.

Sangat pelan.

"A-Aku...."

"J-Jae Lin ah. aku malu~" Pelan memang, tapi karena suasana sedang hening suara itu dapat terdengar jelas oleh para tamu undangan.

TWINS BROTHER [ KTH-V-MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang